segera beliau ganti dengan yang lebih bagus. Sikap inilah yang membuat para pelanggannya memberikan kepercayaan dan loyalitas pada Rasulullah SAW.
71
Persaingan akan terjadi jika adanya bisnis. Persaingan dalam dunia bisnis bukan hal yang tabu, melainkan sudah alamnya. Tanpa persaingan, bisnis tidak akan maju
karena tidak ada pacuan untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan atau konsumen. Padahal, tuntutan konsumen bukan saja terus berkembang dan bervariasi,
melainkan akan sangat spesifik dan lebih personal.
72
2. Industri
Industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang merupakan sunstitusi dekat satu sama lain. Industri-industri dikelompokkan
menurut jumlah penjual dan tingkat diferensiansi, produk ada atau tidaknya hambatan masuk; hambatan mobilitas; hambatan keluar, struktur biaya, tingkat integrasi vertical
dan tingkat globalisasi.
73
a. Jumlah Penjual dan Tingkat Diferensiansi
Titik awal untuk menjelaskan suatu industri adalah membuat spesifikasi mengenai jumlah penjual dan menentukan upah produk tertentu homogen atau sangat diferensiansi.
b. Hambatan Masuk, Hambatan Keluar dan Hambatan Mobilitas
71
Bey Laspriatna, Bisnis Syafaat, artikel ini dikases pada 15 April 2010 dari http:beyblog.syafaatadvertising.net?p+30
72
EbizzAsia, http:www. Ebizzasia.co.0327-2005focus, 0327, 02, htm Menyiasati Persaingan, Diakses pada tanggal 15042010
73
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi II, Jakarta: PT Indeks, h. 414
Para pelaku industri sangat berbeda dalam menyajikan sesuatu untuk memulainya. Misalnya para pelaku industri akan lebih mudah apabila mereka membuka sekolah baru,
tetapi akan sangat sulit jika masuk ke industri pesawat udara. Hambatan masuk
yang pertama meliputi persyaratan modal; skala ekonomis; persyaratan hak;paten dan lisensi; kelangkaan lokasi, bahan baku, atau distributor;
persyaratan reputasi. Bahkan setelah perusahaan memasuki industri tertentu, ia mungkin akan menghadapi hambatan mobilitas jika memasuki segmen pasar yang lebih menarik.
Sedangkan hambatan keluar yang sering dialami perusahaan adalah tanggung jawab hukum dan moral para pelanggan, kreditor dan karyawan; pembatasan pemerintah; nilai
sisa asset yang rendah akibat sudah usang; kekurangan peluang alternative; integrasi vertical yang tinggi; dan hambatan emosional.
74
c. Struktur Biaya
Setiap perusahaan industri memiliki beban biaya tertentu. Biasanya perusahaan akan berusaha keras menurunkan biaya mereka yang yang paling tinggi.
d. Tingkat Integrasi Vertikal
Perusahaan industri biasanya merasa lebih bermanfaat untuk melakukan integrasi vertical. Integrasi vertical sering melakukan penurunan harga kepada dan perusahaan
mendapatkan bagian arus nilai tambah yang besar. Selain itu perusahaan yang terintegrasi secara vertical dapat memanipulasi harga dan biaya yang berbeda untuk menghasilkan
laba yang memiliki pajak rendah. Integrasi vertical dapat pula menciptakan kerugian tertentu seperti biaya yang tinggi di bagian nilai tertentu dan tidak adanya fleksibilitas.
74
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran II,h. 414-416
e. Tingkat Globalisasi
Ada beberapa perusahaan industri yang bersifat sangat local, sementara yang lain bersifat global. Perusahaan industri global harus bersaing secara global jika ingin
mencapai skala ekonomis dan mengikuti kemajuan terakhir teknologi.
75
3. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna perfect competition adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat
homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi
harga dan hanya berperan sebagai penerima harga price-taker. Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat
identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan
memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
76
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Pasar persaingan sempurna harus menggambarkan suatu keadaan di mana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar
75
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 417
76
Wikipedia Ensiklopedia bebas.http:id.wikipedia.orgwikiPasar_persaingan_sempurna. diakses pada tanggal 15042010
merupakan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan. Dengan kata lain, harga yang terbentuk adalah keinginan konsumen dan produsen. Permintaan merupakan
cerminan keinginan produsen dan penjual.
77
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan dibawah ini :
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun
tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh
interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat
mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan
produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
78
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya
77
Drs. Alam. S, Ekonomi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 1999, h. 227
78
Drs. Maksum Habibi, Ekonomi, Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2003, h. 117
apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara
kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya
tersebut.
79
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak
terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang
identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat
serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan
seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak
ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau
79
Wikipedia Ensiklopedia bebas.http:id.wikipedia.orgwikiPasar_persaingan_sempurna. diakses pada tanggal 15042010
persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara
ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri
tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
80
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah
perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat
ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit
pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasarindustri tersebut.
81
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa
masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
80
Wikipedia Ensiklopedia bebas.http:id.wikipedia.orgwikiPasar_persaingan_sempurna. diakses pada tanggal 15042010
81
Drs. Alam. S, Ekonomi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 1999, h. 229
mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para
produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
82
Dalam sebuah pasar persaingan, sebuah perusahaan haruslah mempunyai konsep yang bersaing yang telah digunakan oleh organisasi pada kegiatan
pemasaran yang mencakup 4 P, yaitu: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran.
1. Produksi
Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep itu menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia di mana-mana dan
murah. Manajer dari bisnis yang berorientasi produksi berkonsentrasi pada mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Orientasi ini masuk
akal dalam Negara-negara yang sedang berkembang seperti Cina di mana pabrik PC terbesar, Legend, dan raksasa peralatan domestic Haier mengambil keuntungan dan
kumpulan tenaga kerja murah yang besar di neheri itu untuk mendominasi pasar. Ia juga digunakan bila sebuah perusahaan ingin memperluas pasar.
83
Konsrp produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Manejer organisasi yang berwawasan produksi
82
Ni Ketut Rinawati.. http:emperordeva.wordpress.comaboutmakalah-pasar-persaingan- sempurna. Pasar Persaingan Sempurna Diakses pada tanggal 15042010.
83
Gerry Khermouch, Breaking into the Name Game, Business Week, April 7, 2003, h. 54
memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.
84
2. Produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk- produk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi dan inovatif. Para
manajer dalam organisasi ini berfokus pada membuat produk yang superior dan meningkatkannya sepanjang waktu. Akan tetapi, para manajer ini kadang-kadang
terperangkap dalam urusan cinta dengan produk-produk mereka. Mereka mungkin komit dengan kesesatan “perangkap tikus yang lebih baik” yang yakin bahwa sebuah
perangkap tikus yang baik itu bias berhasil hanya jika produk itu berharga, didistribusikan, diiklankan dan dijual secara mamadai.
85
Saluran pemasaran untuk perusahaan industri ada tiga unsure, yaitu Tenaga penjual pabrik, distributor atau agen, dan pedagang besar.
86
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya. Manajer dalam
organisasi berwawasan produk memusatkan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyerpunakan.
87
84
Philip Kotler,Manajemen Pemasaran Edisi VIII, Jakarta: Salemba Empat, 1995, h. 17
85
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi I, Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009, h. 20
86
Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, Jakarta: Prenhalindo, 1996, h. 131
87
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Edisi VIII, h. 19
3. Penjualan
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika ditinggalkan sendiri, biasanya tidak akan membeli cukup banyak produk-produk organisasi. Oleh
karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Kosep penjualan itu dicontohkan dalam pemikiran Sergio Zyman, mantan wakil dirut
pemasaran Coca-Cola. Tujuan pemasaran adalh menjual lebih banyak barang kepada lebih banyak orang lebih sering untuk mendapatkan lebih banyak uang supaya
menghasilkan lebih banyak laba.
88
Konsep penjualan dipraktikkan paling agresif pada barang-barang yang tidak dicari, barang-barang yang biasanya tidak dipikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti
asuransi, ensiklopedi, dan tempat-tempat penguburan. Kebanyakkan perusahaan mempraktikkan konsep penjualan ketika kereka memiliki kapasitas berlebih. Tujuan
mereka adalah menjual apa yang mereka buat dan bukannya membuat apa yang diingnkan pasar. Akan tatapi, pemasaran yang berbasis pada penjualan agresif
membawa resiko tang tinggi.ia mengandaikan bahwa pelanggan yang dibujuk untuk membeli sebuah produk akan menyukainya dan jika mereka tidak suka, mereka tidak
akan mengembalikannya atau menjelekkan dan mengadu ke organisasi konsumen, atau bahkan mungkin membelinya lagi.
89
88
Bruce I. Newman, ed., Handbook of Political Marketing Thousand Oaks, CA: Sage Publications, 1999, h. 18
89
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Edisi VIII, h. 20
Konsep berwawasan penjualan penjualan berpendapat bahwa jika konsumen dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup.
Organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
90
4. Pemasaran
Konsep pemasaran muncul pada pertengahan 1950-an. Sebagai ganti filosofi “buat dan jual,” yang berpusat pada produk. Jabatan itu bukan untuk menemukan
pelangan yang tepat bagi produk Anda, melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan Anda. Kosep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi yang diterapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingakan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan
mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dipilih.
91
Konsep berwawasan opemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari [penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien daripada saingannya.
92
Menurut Thoedore Levitt dari Harvard mengambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran: penjualan
berfokus pada kebutuhan penjual, sementara pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan member perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah
produknya menjadi uang tunai, sementara pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan
90
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Edisi VIII, h. 21
91
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi I, Jakarta: Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009, h. 21
92
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Edisi VIII h. 22
kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsikannya.
93
Beberapa pakar menemukan bahwa perusahaan yang menganut konsep pemasaran mencapai kinerja yang superior.
94
Dalam rangka berbalik ke orientasi pemasaran, sebuah perusahaan menghadapi tiga rintangan: penolakkan terorganisasi,
pembelajaran yang lamban, dan cepat lupa.beberapa departemenr perusahaan yakin bahwa fungsi pemasaran yang kuat mengancam kekuasaan mereka dalam organisasi.
Mula-mula fungsi pemasaran dilihat sebagai salah satu dari beberapa fungsi yang sama penting dalam hubungan check dan balance.
Para pemasar berpendapat bahwa fungsi mereka lebih penting.pemasaran merupakan fungsi utama dalam perusahaan, karena tanpa pelanggan perusahaan pun
tidak ada. Para pemasar menempatkan pelanggan pada pusat perusahaan. Mereka mendukung orientasi pelanggan di mana semua fungsi berjalan bersama untuk
menanggapi, melayani, dan memuaskan pelanggan.
95
Mc Carthy mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok besar, yang dia sebut 4P tentang pemasaran, yaitu: produk product, harga price, tempat
place, dan promosi promotion.
96
1 Produk Product, menentukan kebijakan dalam perencanaan, pengelolaan, dan
pengembangan produk, baik menambah maupun mengubah produk yang ada.
93
Levitt, Marketing Myopia, Harvard Business Review Juli-Agustus, 1960, h. 50
94
Jesus Sanchez, Kodak Cuts Dividend: Shifts Strategy, Los Angeles Time, 26 September 2003, h. C3
95
Kotler Phillip dan Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009, h. 19-20
96
Albert W. Frey, Advertising, 3d ed. New York: Ronald Press, 1961, h. 30
2 Harga price, menentukan kebijakan harga dasar dari barang, potongan harga
barang, dan ongkos kirim. 3
Promosi promotion, alat yang digunakan untuk memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen.
4 Penempatan place, memilih prantara yang akan digunakan dalam distribusi.
Tujuannya adalah agar produk sampai ke tangan konsumen tapat pada waktunya.
97
Perusahaan bisa saja mengubah harganya, ukuran tenaga penjualan, dan pengeluaran iklan dalam jangka pendek. Ia dapat mengembangkan produk baru dan
mengmbangkan produk baru dan memodifikasi saluran distribusinya hanya dalam jangka panjang.
Hubungan Manajemen redaksi dengan persaingan industri adalah jika manajemen redaksinya sudah berjalan dengan baik, maka mereka akan lebih siap menghadapi
persaingan saat ini.
97
Drs. Maksum Habibi, Ekonomi Jilid 3 Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2006,h. 16
BAB III GAMBARAN UMUM
HARIAN REPUBLIKA A. Profil Harian
Republika
1. Sejarah Singkat Harian Republika
Harian Republika diterbitkan atas kehendak mewujudkan media massa
yang mampu membawa bangsa menjadi kritis dan berkualitas serta mampu memberikan informasi yang dapat membuka mata khalayak. Yakni bangsa
yang mampu sederajat dengan bangsa yang maju lainya di dunia, memegang nilai-nilai spiritual sebagai perwujudan Pancasila sebagai filsafat bangsa, serta
memiliki arah gerak seperti digariskan UUD 1945. Kehendak melahirkan masyarakat demikian searah dengan tujuan, cita-cita
dan program Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia ICMI yang dibentuk pada 5 Desember 1990. Salah satu dari program ICMI yang disebarkan ke
seluruh Indonesia, antara lain, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program peningkatan 5K, yaitu: kualitas iman, kualitas hidup, kualitas kerja,
kualitas karya dan kualitas pikir.
98
Untuk mewujudkan tujuan, cita-cita dan program ICMI di atas, beberapa tokoh pemerintah dan masyarakat yang berdidikasi dan komitmen pada
pembangunan bangsa dan masyarakat Indonesia, yang beragama Islam, membentuk yayasan Abdi Bangsa pada 17 Agustus 1992. Yayasan ini
kemudia menyusun tiga program utamanya: Pengembangan Islamic Center,
98
Company Profile, Harian Republika
Pengembangan CIDES Center for Information and Development Studies, Penerbitan harian umum Republika.
Harian umum Republika berdiri di bawah Yayasan Abdi Bangsa yang
dibentuk pada 17 Agustus 1992. Pendiri yayasan ini 48 orang, terdiri dari beberapa mantan menteri Negara, cendikiawan, tokoh masyarakat, serta
pengusaha. Mereka antara lain Ir. Drs. Ginanjar Kartasasmita, Haji Hamoko, Ibnu Sutowo, Muhammad Hasan, Ibu ien Soeharto, Probosutedjo, Ir. Aburizal
Bakrie, dan lain-lain. Sedangak Haji Muhammad Soeharto, Persiden RI, berperan sebagai pelindung yayasan. Sementara, Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie,
yang juga menjabat ketua umum ICMI, dipercaya sebagai ketua badan Pembina yayasan Abdi Bangsa.
99
Untuk mewujudkan programnya menerbitkan sebuah koran harian, pada 28 November 1992 Yayasan Abdi Bangsa mendirikan Perusahaan Tebatas PT.
Abdi Bangsa. Melalui proses, yayasan kemudian memperoleh SIUPP Surat Izin Usaha Penerbitan Pers dari Departemen Penerangan Republika
Indonesia, sebagai modal awal penerbitan Harian Umum Republika. SIUPP itu bernomor 283 SK MENPEN SIUPP A.7 1992 tertanggal 19 Desember
1992.
100
PT Abdi Bangsa, penerbit Harian Umum Republika, didirikan 28 November 1992 di Jakarta. Perusahaan yang berada di bawah Yayasan Abdi
Bangsa ini bergerak dalam bidang usaha penerbitan dan percetakan pers.
99
Company Profile Harian Republika
100
Company Profile Harian Republika