Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Media cetak berusaha memberikan informasi yang dikemas dalam bentuk barang cetakan seperti koran dan majalah. Akan hal media cetak, pada hakikatnya tak dapat
dilepaskan dari fungsi pers secara makro. Dalam bentuk yang lebih konkret peran pers lantas diterjemahkan dalam tiga fungsi, yakni member penerangan informative,
menghibur rekreatif, dan mendidik edukatif. Dalam menjalankan tiga fungsi itu, insan pers melakukan kontrol sosial dengan cara menyampaikan kritik terhadap suatu
hal. Dengan teori jarum suntik, biasanya massa yang menerima pesan-pesan informasi media cetak menerima total tanpa bantah, seolah-olah yang disampaikan itu
suatu kebenaran mutlak yang mengatasnamakan fakta. Oleh karena itu, pembaca di lain pihak di sebut bak pasien yang tak berdaya menerima suntikan tadi berita,
dengan harapan ‘sakitnya’ keinginan akan haus informasi dapat terobati.
2
Keberadaan media massa yang berupa surat kabar, telah ada dan berkembang sampai saat ini dengan berbagai pilihan berita yang dimuatnya. Banyaknya surat
kabar yang terbit tentunya memunculkan persaingan dengan media massa lain. Di sini surat kabar tidak hanya bersaing dengan sesama surat kabar, tetapi juga dengan media
massa yang berupa media elektronik dan media on line. Surat kabar menjual berita dan iklan, begitu juga dengan media elektronik dan media on line. Keberadaan surat
kabar tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan masyarakat akan berita dan informasi. Salah satu hal yang mendasari mengapa orang banyak memilih surat kabar
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan adalah karena surat kabar mudah didapat dan juga ekonomis, walaupun terkadang informasi yang disajikan masih
kurang aktual dibandingkan dengan televisi dan internet.
2
Baharun, Wawasan Jurnalsitik Global, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1999, h. 111-112
Globalisasi terlihat dari masuknya dengan mudah berbagai program televisi asing untuk ditonton olah publik Indonesia, baik melalui saluran televisi siaran yang biasa,
maupun melalui TV kabel. Masuknya modal asing juga mempengaruhi industri media nasional, pembelian saham ANTV dengan Star TV yang merupakan bagian dari
media News Corp. Takanan globalisasi semakin meningkatkan iklim persaingan di dalam industri media.
3
Maka disinilah ketertarikan pada harian Republika mengenai tantangan yang dihadapi Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak di Indonesia
saat ini. Republika tetap mempertahankan eksistensinya dalam memuat berita yang dihubungkan secara menarik dan mempunyai ciri tertentu yang tidak ada dalam surat
kabar lainnya. Ada perbedaan gaya dibandingkan dengan surat kabar lain. Sentuhan bisnis dan indenpedensi Republika menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, secara bisnis,
koran ini terus berkembang. Republika menjadi lebih professional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.
Berdasarkan pertimbangan dan latar belakang masalah yang telah diuraikan
tersebut, penulis mengambil judul “Manajemen Redaksi Harian Republika Dalam Persaingan Industri Media Cetak”
3
http:emjaiz.wordpress.com20080603perkembangan-industri-media-dan-kurikulum-ilmu- komunikasi-di-perguruan-tinggi