Visi dan Misi Perusahaan Layanan dan Produk

pemegang polis asuransi jiwa perorangan yang didukung oleh 830 agen profesional yang tersebar diseluruh Indonesia dan 250 staff dan karyawan. 42 PT. BNI Life Insurance menyediakan berbagai macam layanan dan produk asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah untuk memenuhi kebutuhan perencanaan keuangan baik individu maupun korporasi. Produk- produk yang ditawarkan meliputi asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, asuransi kesehatan, anuitas kesinambungan pendapatan di hari tua setelah menjalani masa dinas dengan manfaat pembayaran berkala bulanan, unit link, pengelolaan dana pesangon, asuransi syariah dan produk lainnya. Secara konsisten dan terus menerus PT. BNI Life Insurance berupaya mengembangkan market share dengan tetap mempertahankan Risk Base Capital RBC sesuai dengan peraturan pemerintah.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi PT. BNI Life Insurance sebagaimana tercantum dalam Buku Profil Perusahaan Company Profile PT. BNI Life Insurance adalah sebagai berikut : 43 Visi PT. BNI Life Insurance adalah menjadi perusahaan asuransi nomor satu di kelasnya berdasarkan layanan dan kinerja. Menjadi perusahaan asuransi yang kokoh dan terkemuka di Indonesia dengan menawarkan jasa asuransi yang lengkap, terpadu, dan berkualitas, baik untuk nasabah individu 42 http:www.bni-life.co.id 43 Buku Profil Perusahaan Company Profile PT. BNI Life Insurance maupun kumpulan. Secara konsisten berorientasi pada kepuasan pelanggan, memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pegawai. Misi PT. BNI Life Insurance adalah meningkatkan kompetensi perusahaan berbasis sumber daya manusia yang berorientasi kepada peningkatan kinerja dan layanan guna memberikan hasil yang terbaik kepada seluruh stakeholder. Memaksimalkan kepuasan seluruh pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang terdiri dari pemegang saham, nasabah, manajemen dan karyawan, masyarakat dan pemerintah.

C. Layanan dan Produk

1. Asuransi Kumpulan a. Asuransi Kesehatan BLife Health Plan Asuransi kesehatan yang diperuntukkan bagi organisasi atau karyawan perusahaan dengan memberikan perlindungan pada penyakit kronis critical illness. b. BLife Employment Plan Memberikan perlindungan finansial terhadap risiko meninggal dunia sebelum peserta mencapai usia pensiun dan sekaligus berfungsi sebagai tabungan hari tua pada saat peserta mencapai usia pensiun. c. BLife Executive Plan Program asuransi bagi para eksekutif perusahaan yang memberikan perlindungan finansial terhadap risiko meninggal dunia dan sekaligus sebagai tabungan hari tua pada saat peserta mencapai usia pensiun. d. BLife Saving Plan Program saving plan tabungan hari tua adalah program dengan perlindungan asuransi jiwa yang dirancang untuk memberikan manfaat yang optimal sesuai hasil investasi dengan menggunakan perhitungan suku bunga investasi yang berlaku di pasar. e. BLife Insurance Plan 1 Asuransi Ekawarsa Jangka Warsa Memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia yang mungkin terjadi dikarenakan sakit maupun kecelakaan dalam masa asuransi. 2 Asuransi Jiwa Kredit Credit Life Insurance Memberikan perlindungan finansial kepada peserta sebesar sisa kredit yang belum terbayarkan apabila terjadi risiko meniggal dunia dalam masa asuransi. 3 Asuransi Kecelakaan Personal Accident Memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia yang mungkin terjadi dikarenakan sakit maupun kecelakaan dalam masa asuransi. 2. Asuransi Individu a. Program Perlindungan Keluarga BLife Protect Plus, BLife Smart Protection, BLife Double Protection, BLife Fixed Protection, dan BLife Optima Protection Program perlindungan nilai ekonomi terhadap risiko meninggal dunia sekaligus tabungan sesuai dengan kebutuhan anda dengan pembayaran premi yang fleksible. b. Program Investasi BLife Link, BLife Multi Link, BLife Optima Saving, BLife Link Platinum, BLife Prima Dollar, dan Blife Spectra Link Program keuangan yang mengkombinasikan antara perlindungan jiwa dengan berbagai pilihan jenis investasi yang dikelola oleh fund manager terpercaya. c. Program Dana Pendidikan BLife Education dan BLife Smart Education Program keuangan penyediaan dana pendidikan anak penerima beasiswa berupa tahapan biaya pendidikan dan pembayaran berkala serta memberikan proteksi ekonomi terhadap risiko tertinggi. d. Program Kesehatan BLife Optima Medica Program keuangan yang memberikan perlindungan perawatan di rumah sakit berupa santunan rawat inap dengan tambahan manfaat pengembalian premi di akhir masa asuransi. 3. Affinity dan Bancassurance a. Affinity 1 BLife Anuitas Asuransi yang menjalin kesinambungan pendapatan di hari tua setelah menjalani masa dinas dengan manfaat pembayaran berkala bulanan. 2 BLife Future Plan Merupakan solusi yang terbaik untuk mewujudkan hasil yang maksimal terhadap aktivitas menabung anda melalui jaminan atas hasil pengembangan iuran yang anda lakukan. 3 Perisai Plus Asuransi yang memberikan perlindungan terhadap saldo tagihan Kartu Kredit BNI. 4 Solusi Sehati Asuransi kesehatan yang memberikan jaminan finansial. 5 Solusi Kencana Asuransi yang memadukan program keuangan plus perlindungan asuransi jiwa dengan pilihan masa pembayaran premi yang dapat anda tentukan sendiri. 6 Solusi Abadi Plus Asuransi yang memberikan jaminan finansial dengan tertanggung berusia 90 tahun plus pengembalian premi 100 pada akhir tahun. 7 Solusi Pintar Asuransi yang diprogram untuk mempersiapkan pendidikan anak anda dengan manfaat pemberian dana pendidikan mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi serta pembayaran mulai dari 20 -100 uang asuransi. 8 Solusi MultiSiaga Asuransi yang diprogram untuk perlindungan diri dari resiko kecelakaan. 9 MedCare Plus Asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan perawatan di Rumah Sakit berupa santunan harian rawat inap dan obat-obatan selama dirawat inap serta adanya pengembalian premi sebesar 15 jika tidak ada klaim. b. Bancassurance 1 BLife Plan MultiPro Solusi tepat untuk mewujudkan rencana keuangan anda. Dengan segala keunggulannya, anda dapat dengan leluasa merencanakan perlindungan serta masa depan finasial anda dan keluarga. 2 BLife Cash Pro Merupakan sarana untuk memenuhi ketersediaan dana di masa mendatang dengan manfaat perlindungan asuransi yang menyeluruh. 4. Asuransi Syariah a. Asuransi Perorangan 1 BLife Wadi’ah Cendekia Program asuransi pendidikan yang dirancang sesuai dengan prinsip syariah. 2 BLife Amanah Investa Program asuransi dengan investasi secara berkala yang dikelola secara profesional dan transparan dan sesuai dengan syariah yang bertujuan memberikan hasil investasi yang optimal. 3 BLife InvestLink Syariah Program asuransi dengan investasi sekaligus yang dikelola secara profesional dan transparan dan sesuai dengan syariah yang bertujuan memberikan hasil investasi yang optimal. b. Asuransi Kumpulan 1 Asuransi Kesehatan Syariah Program asuransi untuk menjamin biaya pengobatan bagi setiap peserta, karena sakit sickness atau cedera akibat kecelakaan bodily injured selama masa asuransi. 2 Asuransi Jiwa Pembiayaan Syariah Memberikan perlindungan kepada debitur pembiayaan atas risiko yang mungkin terjadi selama masa pembiayaan. 3 Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Diri Syariah Memberikan perlindungan kepada karyawan perusahaan terhadap risiko yang mungkin terjadi karena kecelakaan selama masa asuransi. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BNI Life Insurance Gambar 3.2 Struktur Organisasi Unit Kerja HR GA PT. BNI Life Insurance BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pekerjaan Sebagai Perangkat Dasar Manajemen SDM pada PT. BNI Life Insurance Proses penyediaan tenaga kerja adalah merupakan upaya untuk mendapatkan dan menghimpun serta menyediakan tenaga kerja yang mempunyai kualitas dan dapat bekerja secara efisien. Dalam lingkup perusahaan di bidang penyediaan tenaga kerja, perusahaan berusaha untuk menyediakan tenaga kerja yang dapat didayagunakan secara maksimal, sehingga dapat pula diartikan sebagai usaha untuk menetapkan jumlah dan mutu tenaga kerja yang akan digunakan selama jangka waktu tertentu. Jumlah tenaga kerja harus diperhitungkan dengan mutu dan kebutuhan nyata berdasarkan beban kerja dan persyaratan atau kualifikasi lainnya sehingga dapat dibuktikan melalui hasil pekerjaan secara berdaya guna dan berhasil guna. Suatu pekerjaan job terdiri dari sekelompok tugas yang harus dilaksanakan agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Suatu pekerjaan bisa saja hanya membutuhkan peran dari satu orang, namun bisa juga membutuhkan peran beberapa orang. Untuk itulah sangat diperlukan analisis pekerjaan sebagai perangkat dasar manajemen sumber daya manusia. Salah satu tujuan dari dilakukannya analisis pekerjaan adalah untuk kepentingan pengadaan karyawan. 44 Begitu juga dengan analisis pekerjaan yang ada di PT. BNI Life Insurance. Hal ini dikemukakan oleh Sri Ningsih selaku manager HR PT. BNI Life Insurance “… Kalau di PT. BNI Life Insurance, prosedur proses untuk pengadaan karyawan itu melalui WLA, work load analysis …” 45 Work Load Analysis atau analisa beban kerja di PT. BNI Life Insurance merupakan program kerja Bagian SDM yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kebutuhan jumlah sumber daya manusia yang optimum dari masing-masing unit kerja. Melalui analisis pekerjaan, tugas-tugas yang diperlukan sebagai perangkat untuk menjalankan suatu pekerjaan dapat teridentifikasi. Proses analisis pekerjaan bisa berbeda-beda untuk tiap perusahaan, tetapi secara umum, semua itu dapat dimulai dengan mengumpulkan fakta-fakta pekerjaan, lalu dianalisis, dan dicatat sesuai dengan apa adanya pekerjaan tersebut. Hasilnya kemudian bisa untuk menentukan dalam pengadaan karyawan. Work Load Analysis pada PT. BNI Life Insurance sebagai metode analisis pekerjaan, dilakukan sebelum dipenuhinya permintaan penambahan karyawan oleh unit yang membutuhkan. Seperti dikemukakan oleh Sri 44 R. Wayne Mondy, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh, Jakarta, Erlangga, 2008, h. 96. 45 Sri Ningsih, Manager HR PT. BNI Life Insurance, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010. Ningsih “… Jadi WLA work load analysis prosesnya adalah sebelum Bagian SDM PT. BNI Life Insurance memenuhi permintaan penambahan karyawan, maka unit kerja yang membutuhkan itu terlebih dahulu diukur WLA nya. Formulir nya itu setelah diisi nanti dianalisa apakah memang divisi tersebut layak diberikan penambahan karyawan atau tidak …” 46 Dalam formulir WLA contoh formulir terlampir pada lampiran 3 yang harus diisi oleh para karyawan itu, beberapa informasi yang diperlukan sebagai sumber data analisis diantaranya yaitu mengenai tugas-tugas jabatan, tahapan pelaksanaan tugas-tugas jabatan, serta waktu yang digunakan untuk mengerjakanmenyelesaikan masing-masing tahapan pelaksanaan tugas-tugas jabatan. Adapun tugas-tugas di PT. BNI Life Insurance dibedakan dalam beberapa istilah, yaitu : 47 • Tugas Pokok, yaitu tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan sesuai dengan jobdesk agar tujuan dapat tercapai. • Tugas Tambahan, yaitu tugas-tugas yang tidak harus dilakukan oleh pemegang jabatan karena tidak berpengaruh terhadap pencapaian tujuan jabatan namun masih berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 46 Sri Ningsih, Manager HR PT. BNI Life Insurance, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010. 47 Petunjuk Pengisian Work Load Analysis PT. BNI Life Insurance, Jakarta : Bagian SDM PT. BNI Life Insurance. • Tugas Rutin Harian, yaitu tugas-tugas yang dilakukan dikerjakan secara terus menerus setiap hari. • Tugas Berkala, yaitu tugas-tugas yang dilakukan secara berulang setiap minggu, bulan, triwulan, atau tahunan. • Tugas Insidental, yaitu tugas-tugas yang kemunculannyaterjadinya tidak dapat ditentukan waktunya. Semua tugas-tugas tersebut terlampir dalam formulir WLA yang harus diisi oleh karyawan dari unit kerja yang dianalisis. Prosedur pelaksanaan WLA di PT. BNI Life 48 dimulai dengan adanya permintaan dari unit kerja yang membutuhkan penambahan karyawan ke Bagian SDM, kemudian Bagian SDM membagikan formulir WLA kepada para karyawan di unit yang membutuhkan tersebut, lalu karyawan mengisi dan menyerahkan kembali formulir yang sudah terisi lengkap. Setelah itu dilakukan analisispengukuran oleh Bagian SDM. Setelah diketahui hasilnya, kemudian diberitahukan ke Direksi PT. BNI Life Insurance tentang perlutidaknya penambahan karyawan di unit tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Sri Ningsih “… WLA itu dilakukan secara otomatis. Maksudnya jika ada permintaan dari unit kerja terkait, maka kita di SDM akan ukur WLA nya …” 49 48 Buku Pedoman Perusahaan, Alur Kerja Rekrutmen Internal Karyawan dan Rekrutmen Eksternal Karyawan, Jakarta : 2010. 49 Sri Ningsih, Manager HR PT. BNI Life Insurance, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010. Melalui WLA tersebut maka Bagian SDM PT. BNI Life Insurance dapat mengetahui kebutuhan optimum sumber daya manusia di tiap-tiap unit kerja. Selain itu WLA juga memberikan pengaruh lain dalam kebijakan manajemen SDM. Hal ini dikemukakan oleh Sri Ningsih, manager HR PT. BNI Life Insurance. “Jadi WLA work load analysis memang tujuan utamanya untuk menganalisis kebutuhan jumlah karyawan. Tetapi karena ini berkaitan dengan karyawan dan pekerjaannya, maka hasilnya pun pasti berdampak pada kebijakan lainnya, semua itu tergantung hasil WLA nya. Hasil utamanya itu adalah perlu atau tidak diperlukan penambahan karyawan” 50 Ketika hasil WLA menyimpulkan bahwa unit kerja yang dianalisis membutuhkan tambahan karyawan, maka dari WLA itu pula akan dihasilkan deskripsi pekerjaan baru job description, syarat-syarat calon karyawan baru, tugas dan tanggung jawab, kompensasi, dan lainnya. Sebaliknya, ketika hasil WLA ternyata menyimpulkan tidak atau belum diperlukannya penambahan karyawan, maka bisa saja usulan yang muncul kemudian adalah perlunya pelatihan SDM untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan, atau bahkan mungkin diperlukan perbantuan kerja dari unit lain dan juga rancangan kebutuhan karyawan dimasa depan. Hal ini dikemukakan oleh Sri Ningsih dalam sebuah kesempatan wawancara. 50 Sri Ningsih, Manager HR PT. BNI Life Insurance, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010. “Kalau ternyata hasil WLA nya memang memerlukan tambahan karyawan, maka di hasil WLA itu juga ada tentang jobdesk, kualifikasi calon karyawan, tugas dan tanggung jawabnya, kompensasinya dan lainnya. Jenis rekrutmennya juga nanti ditentukan, internal ataukah eksternal. Tetapi, kalau ternyata hasil WLA nya tidak memerlukan tambahan karyawan, maka pasti ada usulan lain seperti perlunya pelatihan buat para karyawan, atau bantuan dari unit lain untuk sementara, bisa juga kenaikan gaji kalau memang sesuai dengan beban kerja yang dipikul, dan juga perkiraan kebutuhan karyawan dimasa depan.” 51 1. Kekuatan Analisis Pekerjaan pada PT. BNI Life Insurance Dalam lingkungan kerja yang berubah dengan cepat dewasa ini, kebutuhan akan sistem analisis pekerjaan yang baik sangat penting. Analisis pekerjaan memberikan ringkasan mengenai kewajiban dan tanggung jawab suatu pekerjaan, hubungannya dengan pekerjaan lainnya, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, serta lingkungan tempat dimana pekerjaan itu dilaksanakan. Melalui work load analysis, PT. BNI Life Insurance dapat dikatakan telah meletakkan analisis pekerjaan sebagai perangkat dasar kebijakan manajemen SDM dengan baik. 51 Sri Ningsih, Manager HR PT. BNI Life Insurance, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010. 2. Kelemahan Analisis Pekerjaan pada PT. BNI Life Insurance Berdasarkan informasi yang penulis peroleh dalam wawancara dengan informan, diketahui bahwa analisis beban kerja work load analysis pada PT. BNI Life dimulai ketika adanya permintaan penambahan karyawan dari suatu unit kerja. Artinya, selama tidak ada permintaan penambahan karyawan dari unit kerja maka proses WLA tidak dilakukan. Idealnya suatu analisis pekerjaan dilakukan secara berkala sebab menurut Veithzal Rivai perencanaan manajemen SDM yang berorientasi pada hasil analisis pekerjaan adalah untuk mewujudkan eksistensi, efektivitas, dan efisiensi, serta produktivitas dalam mencapai tujuan perusahaan di masa depan. 52 3. Peluang yang muncul dengan adanya analisis pekerjaan pada PT. BNI Life Insurance Analisis beban kerja work load analysis yang digunakan oleh PT. BNI Life dalam mengukur jumlah kebutuhan optimum SDM di tiap-tiap unit kerja dalam hasilnya memunculkan beberapa peluang kemungkinan, yaitu: a. Membuka lowongan kerja untuk penerimaan karyawan baru. b. Terjadinya perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja lain. c. Mengkaji kembali deskripsi pekerjaan yang mungkin telah usang d. Rancangan rencana pelatihan bagi karyawan e. Penentuan standar beban kerja dan kompensasi yang diberikan. 52 Veithzal Rivai, MSDM Untuk Perusahaan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, h.110. 4. Tantangan analisis pekerjaan pada PT. BNI Life Insurance Tantangan yang muncul dalam analisis pekerjaan adalah ketika suatu unit kerja yang meminta penambahan karyawan ternyata setelah dilakukan pengukuran WLA nya menunjukkan hasil belum diperlukannya penambahan karyawan. Dalam kondisi ini, unit kerja HR GA harus berkomunikasi dengan Head of Unit Kerja yang meminta penambahan karyawan dan mencarikan solusi terbaik untuk unit kerja yang bersangkutan. Tantangan lainnya adalah ketika permintaan karyawan baru dengan sistem rekrutmen internal. Dalam kondisi ini unit kerja HR GA harus memediasikan kepentingan suatu unit kerja yang meminta penambahan karyawan dengan unit kerja lain yang karyawannya diproyeksikan untuk dipindah ke unit kerja yang meminta. Meski rotasi adalah hal yang lumrah dalam pekerjaan, akan tetapi perlu ada solusi untuk mengganti karyawan yang dirotasi tersebut.

B. Kebijakan Rekrutmen Karyawan pada PT. BNI Life Insurance