2.3.1.5. Biji
Pembentukan buah terjadi setelah bunga betina dibuahi. Buah akan matang 5 – 6 bulan setelah terjadi penyerbukan. Jumlah buah dalam satu tandan bervariasi,
tergantung umur tanaman. Pada tanaman dewasa satu tandan berisi ± 2000 buah brondolan. Ukuran berat buah juga bervariasi, tergantung letaknya dalam tandan.
Panjang buah dapat mencapai 5 cm dan beratnya 30 gram. Buah terdiri dari pericarp dan biji. Pericarp terdiri dari sabut exocarp dan daging buah mesokarp yang jika
dipres akan mengeluarkan minyak. Biji dibalut oleh cangkang yang tebalnya tergantung dari jenis tanaman induknya dan inti dapat menghasilkan minyak inti sawit
Suyatno Risza,1994.
2.4 Penyakit – penyakit Pada Kelapa Sawit
Di Indonesia penyakit tanaman mulai mendapat perhatian dari pemerintah Hindia Belanda baru pada tahun 1877. Penyakit tumbuhan terjadi sebagai interaksi
dari inang dengan patogen,dan lingkungan biotik serta abiotik yang lebih mendukung perkembangan dan penyebaran patogen. Hubungan patogen dengan inangnya lebih
sering disebut sebagai hubungan parasitisme.Meity suradji,2003
2.4.1. Busuk Pangkal Batang
Penyakit busuk pangkal batang ini disebabkan oleh adanya jamur Ganoderma.sp.. Penyakit busuk pangkal batang dapat diketahui dari mahkota pohon. Dimana pohon
ini mempunyai janur lebih banyak dari biasanya. Daun berwarna hijau pucat. Biasanya daun muda tidak membuka lebih dari tiga yang menyerupai tombak, pada
masa lanjut dipangkal batang keluar badan buah fruiting body, dan pokok – pokok yang terserang berat banyak yang tumbang sebelum mencapai umur ekonominya, dan
juga produksi akan menurun secara drastis karena akar tanaman sudah berkurang fungsinya. Daun – daun tua layu, patah pada pelepahnya, dan menggantung disekitar
batang dan juga penyakit ini menyebabkan busuk kering pada jaringan dalam. Pada penampang bagian batang yang terserang ini berwarna cokelat muda dengan jalur
tidak teratur yang berwarna lebih gelap.
Pada waktu gejala pada daun mulai tampak, biasanya lebih dari separoh dari penampang pangkal batang membusuk. Dalam keadaan demikian tanaman sudah
tidak dapat ditolong lagi.
Serangan Ganoderma.sp terhadap pohon kelapa sawit dimulai dengan infeksi akar, dan miselium kemudian menjalar ke pangkal batang, setelah itu penjalaran
berlanjut sepanjang batang. Perkembangan jamur pada pangkal batang mengakibatkan berkurangnya aliran air dan unsur – unsur hara, dan laju berkurangnya semakin lama
semakin besar. Oleh karena itu gejala yang tampak dari luar adalah layu daun dan gejala kekurangan hara.
Ganoderma.sp menular ketanaman sehat bila tanaman akar ini bersinggungan dengan tunggul pohon yang sakit.Meskipun Ganoderma.sp membentuk banyak tubuh
buah, sampai sekarang peran sporanya belum diketahui dengan jelas. Namun pada umumnya dianggap bahwa spora tidak dapat menyebabkan terjadinya infeksi
langsung pada tanaman kelapa sawit. Tetapi diduga spora jamur ini berkembang pada tunggul atau kayu – kayu, yang seterusnya bahan – bahan ini dapat menjadi sumber
infeksi bagi kelapa sawit.Jadi spora lebih berfungsi untuk memencarkan sumber infeksi.
Dengan adanya penyakit busuk pangkal batang oleh Ganoderma.sp ini akan menyebabkan kerugian yang yang sangat besar yaitu pada areal seluas 1,4 juta hektar
akan mencapai kerugian sebesar Rp.560 juta. Pengendalian penyakit ini sulit dilakukan karena serangannya sulit dideteksi.
http:www.ipard.compenelitianpenelitian_sawit.asp
2.4.2 Busuk Batang atas