Latar Belakang Pengeruh Variasi Ketebalan Tanah Pada Uji Pathogenisitas Genoderma.sp Terhadap munculnya Penyakit Busuk Pangkal Batang Tanaman Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guinensis Jacq)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ganoderma.sp adalah jamur pangkal batang yang bersifat saprofit dan juga bersifat pathogen pada tanaman kelapa sawit Elaeis guineensis jack di Sumatera Utara, Indonesia. Telah banyak metode – metode kontrol yang telah digunakan untuk memberantas penyakit ini, tetapi tidak satupun yang memuaskan. Untuk Indonesia Penyakit Busuk Pangkal Batang oleh Ganoderma.sp adalah penyakit yang terpenting dalam perkebunan kelapa sawit dewasa ini. Karena penyakit ini semakin lama semakin meningkat. Kelapa sawit yang ditanam sesudah kelapa sawit atau kelapa setelah beberapa generasi akan mendapat serangan yang lebih berat dari penyakit Busuk pangkal batang. Infeksi atau penularan penyakit ini terjadi melalui kontak akar tanaman sehat dengan sumber infeksi didalam tanah seperti potongan akar padat dan batang yang mengandung koloni patogen.Haryono,2000 Di Sumatera Utara, di kebun kelapa sawit yang setengah umur lebih kurang berumur 15 tahun kadang – kadang separoh dari pohonnya mati. Memang dalam hal ini kerugian hasil tidak sampai 50, karena adanya peningkatan hasil dari pohon – pohon disekitar tempat yang kosong. Tetapi, produksi kebun akan menurun drastis bila 10 – 20 dari pohonnya mati. Hal ini disebabkan karena akar tanaman sudah berkurang fungsinya dan pokok – pokok yang terserang berat banyak yang tumbang sebelum mencapai umur ekonominya.Turner,1981a Menurut Venkatarayan 1936, jenis Ganoderma.sp penyebab busuk pangkal batang kelapa sawit dapat menyerang 44 jenis tanaman, yang termasuk kedalam 34 genus, antara lain: Kelapa, Pinang, dan Kelapa sawit. Meskipun demikian yang memegang peranan penting sebagai sumber infeksi bagi tanaman kelapa sawit adalah tunggul – tunggul kelapa dan kelapa sawit itu sendiri.Khairuddin,1993 Memang ada kemungkinan bahwa busuk pangkal batang diberbagai daerah bukan disebabkan oleh satu jenis Ganoderma.sp saja, namun dari penelitian yang dilakukan oleh Ho dan Nawawi 1985 membuktikan bahwa dari ratusan tubuh buah Ganoderma.sp yang dikumpulkan dari berbagai tempat di Semenanjung Malaysia, semuanya termasuk kedalam jenis Ganoderma boninense. Tetapi dengan pengamatan yang teliti dengan mikroskop electron yang dilakukan oleh Hashim 1990 diketahui bahwa disamping Ganoderma boninense di Malaysia terdapat Ganoderma tornatum. Menurut Khairuddin 1993 Ganoderma philippi G.pseudoferrum dan Ganoderma luchidum tidak dapat menyerang kelapa sawit. Demikian pula dari penelitian Abadi 1987 dan Dharmaputra1987 diketahui bahwa penyebab busuk pangkal batang kelapa sawit dibeberapa kebun kelapa sawit di Sumatera Utara adalah Ganoderma boninense, meskipun di antaranya terdapat variasi pada pertumbuhannya. Ganoderma.sp berkembang paling baik pada suhu 27 – 30 o C dan pH 3,5 – 5,0. Jamur ini mudah diisolasi dari akar atau batang yang sakit dengan memakai media selektif. Selain secara morfologis, dewasa ini telah diusahakan beberapa cara untuk membedakan bermacam – macam jenis dari isolat Ganoderma.sp dengan memakai teknik serologi dengan antibodi poliklonalnya dan dengan penandaan DNAnya.Abadi,A.L,1987 Meskipun Ganoderma.sp membentuk banyak tubuh buah, sampai sekarang peran sporanya belum diketahui dengan jelas. Namun pada umumnya dianggap bahwa spora Basidiospora tidak dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada tanaman kelapa sawit, sehingga diduga bahwa dengan spora ini jamur dapat berkembang pada tunggul – tunggul atau kayu – kayu yang seterusnya bahan – bahan ini dapat menjadi sumber infeksi bagi kelapa sawit sehat. Jadi spora lebih berfungsi untuk menyebarkan sumber infeksi.Haryono,2000

1.2 Permasalahan