Data Penelitian Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Penelitian yang dilakukan mengambil objek penelitian perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui situs www.idx.com . Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI sebanyak 10 perusahaan, yaitu PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT. Asuransi Bintang Tbk, PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT. Asuransi Jasa Tania Tbk, PT. Asuransi Ramayana Tbk, PT. Lippo General Insurance Tbk, PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, dan PT. Panin Insurance Tbk. Namun PT. Asuransi Bintang Tbk dan PT. Asuransi Jasa Tania tidak memenuhi kriteria ketiga, sehingga diperoleh 8 perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian. Perusahaan asuransi yang menjadi sampel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.1 Tabel 4. 1 Daftar Sampel Perusahaan Asuransi Sumber : Data diolah penulis, 2010 No Kode Nama Perusahaan 1. ABDA Asuransi Bina Dana Arta, Tbk 2. AHAP Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk 3. AMAG Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 4. ASDM Asuransi Dayin Mitra, Tbk 5. ASRM Asuransi Ramayana, Tbk 6. LPGI Lippo General Insurance, Tbk 7. MREI Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk 8. PNIN Panin Insurance, Tbk Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum dari variabel independen dan dependen. Tabel 4. 2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 32 .04 6.89 2.4166 1.86391 DER 32 .22 3.18 1.1039 .64323 TATO 32 .15 1.03 .5667 .27122 NPM 32 .01 .36 .1062 .07849 ROI 32 .00 .10 .0478 .02497 PL 32 -.91 6.78 .8658 1.93781 Valid N listwise 32 Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang dijelaskan di bawah ini. a. Variabel independen current ratio CR memiliki nilai minimun 0,04 yang dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan nilai maksimum 6,89 yang dimiliki oleh PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. Rata-rata current ratio CR sebesar 2,4166 dan standar deviasi 1,86391 dengan jumlah pengamatan sebanyak 32. b. Variabel independen debt to equity ratio DER memiliki nilai minimun 0,22 yang dimiliki oleh PT Lippo General Insurance Tbk dan nilai maksimum 3,18 yang dimiliki oleh PT Asuransi Bina Dana Universitas Sumatera Utara Arta Tbk. Rata-rata debt to equity ratio DER sebesar 1,1039 dan standar deviasi 0,64323 dengan jumlah pengamatan sebanyak 32. c. Variabel total assets turnover TATO memiliki nilai minimun 0,15 yang dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan nilai maksimum 1,03 yanng dimiliki oleh PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. Rata- rata total assets turnover TATO sebesar 0,5667 dan standar deviasi 0,27122 dengan jumlah pengamatan sebanyak 32. d. Variabel net profit margin NPM memiliki nilai minimun 0,01 yang dimiliki oleh PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk dan nilai maksimum 0,36 yang dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk. Rata-rata net profit margin NPM sebesar 0,1062 dan standar deviasi 0,07849 dengan jumlah pengamatan sebanyak 32. e. Variabel return on investment ROI memiliki nilai minimun 0,00 yang dimiliki oleh PT Lippo General Insurance Tbk dan nilai maksimum 0,10 yang dimiliki oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Rata-rata return on investment ROI sebesar 0,0478 dan standar deviasi 0,02497 dengan jumlah pengamatan sebanyak 32. f. Variabel pertumbuhan laba PL memiliki nilai minimun -0,91 yang dimiliki oleh PT Lippo General Insurance Tbk dan nilai maksimum 6,78 yang dimiliki oleh PT Lippo General Insurance Tbk juga. Rata- rata pertumbuhan laba PL sebesar 0,8658 dan standar deviasi 1,93781 dengan jumlah pengamatan sebanyak 32. Universitas Sumatera Utara

2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Seperti diketahui bahwa uji-t dan uji-F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik. 1 Analisis Grafik Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat histogram dari residualnya atau dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan Ghozali 2005 : 112 : c Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. d Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil analisis grafik dari data penelitian dapat dilihat pada gambar berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. 1 Histogram Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Dengan melihat tampilan grafik gambar 4. 1 dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, tidak menceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan membandingkan denagn garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Universitas Sumatera Utara Hasil analisis dengan menggunakan normal probability plot dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4. 2 Grafik Normal P-P Plot Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Pada grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. 2 Analisis Statistik Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : H 0 : data residual berdistribusi normal H a : data residua l tidak berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara Hasil analisis statistik data penelitian dengan menggunakan program SPSS versi 18 adalah sebagai berikut : Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 32 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.62528850 Most Extreme Differences Absolute .176 Positive .176 Negative -.120 Kolmogorov-Smirnov Z .996 Asymp. Sig. 2-tailed .275 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Dari tabel 4. 3 diatas dapat dilihat besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0,996 dan signifikan pada 0,275. Hal ini berarti H o diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya dan dari Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya Universitas Sumatera Utara multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Tabel 4. 4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .417 1.382 .302 .765 CR .535 .206 .514 2.599 .015 .691 1.447 DER .037 .542 .012 .068 .946 .836 1.196 TATO -4.877 2.389 -.683 -2.041 .051 .242 4.133 NPM -3.030 7.883 -.123 -.384 .704 .265 3.768 ROI 46.011 24.098 .593 1.909 .067 .281 3.564 a. Dependent Variable: PL Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance ≤ 0,10, dimana tolerance value CR yaitu 0,691; DER senilai 0,836; TATO senilai 0,242; NPM senilai 0,265; ROI senilai 0,281, yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VIF ≥ 10, dimana VIF CR yaitu 1,447; DER senilai 1,196; TATO senilai 4,133; NPM senilai 3,768; ROI senilai 3,564. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika Universitas Sumatera Utara terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan uji Durbin Watson DW test. Hipotesis yang akan diuji adalah : H = tidak ada autokorelasi H a = ada autokorelasi Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi : Tabel 4. 5 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson Sumber : Ghozali, 2009:100 Tabel 4. 6 menyajikan hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS Versi 18. . Tabel 4. 6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .545 a .297 .161 1.77470 1.430 a. Predictors: Constant, ROI, CR, DER, NPM, TATO b. Dependent Variable: PL Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Nilai DW sebesar 1,430 kemudian dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 32 n=32 dan jumlah variable independen 5 k=5. Dari Durbin Watson test bound, Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No Decision 4 − du ≤ d ≤ 4 − dl Tidak ada korelasi positif atau negatif Tidak Ditolak Du d 4 − du Universitas Sumatera Utara diperoleh nilai batas atas du sebesar 1,819 dan nilai batas bawah dl sebesar 1,109. Oleh karena nilai DW berada diantara batas bawah dan batas atas dl ≤ d ≤ du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI berdasarkan masukan variabel independen current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi R 2 , nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima.

a. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Range nilai dari R 2 adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 7 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,545 a ,297 ,161 1,77470 a. Predictors: Constant, ROI, CR, DER, NPM, TATO Sumber : Output SPSS, diolah penuis, 2010 Pada model summary di atas, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan, dimana nilai R sebesar 0,545 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara pertumbuhan laba variabel dependen dengan current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin dan return on investment variabel independen mempunyai tingkat hubungan yang sedang yaitu sebesar 54,5. Tingkat hubungan ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Nilai R Square sebesar 0,297. Angka ini mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan laba variabel dependen mampu dipengaruhi oleh current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin dan return on investment variabel independen sebesar 29,7, sisanya sebesar 70,3 dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,161. Angka ini mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan laba variabel dependen mampu dipengaruhi oleh current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment variabel Universitas Sumatera Utara independen sebesar 16,1 sedangkan selebihnya sebesar 83,9 oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Jika variabel lebih dari dua maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. Tabel 4. 8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,2 - 0,399 Rendah 0,4 - 0,599 Sedang 0,6 - 0,799 Kuat 0,8 – 1 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2006:183

b. Uji signifikansi simultan

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependenterikat. Dalam uji-F digunakan hipotesis sebagai berikut : H = variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment secara simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. H a = variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Universitas Sumatera Utara Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan ketentuan: 1 jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H a ditolak dan H diterima, 2 jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H a diterima H ditolak. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 18, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4. 9 Hasil Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 34.519 5 6.904 2.192 .086 a Residual 81.888 26 3.150 Total 116.408 31 a. Predictors: Constant, ROI, CR, DER, NPM, TATO b. Dependent Variable: PL Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Dari uji ANOVA atau F-test didapat nilai F hitung sebesar 2,192 dengan probabilitas 0,086. Diketahui nilai F tabel sebesar 2,74. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa F hitung F tabel 2,192 2,74, maka H a ditolak dan H diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Universitas Sumatera Utara

c. Uji signifikansi parsial

Untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas independen dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut: H = artinya variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. H a = artinya variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan t tabel dengan ketentuan: 1 Jika t hitung t tabel, maka H a ditolak dan H diterima, 2 Jika t hitung t tabel , maka H a diterima dan H ditolak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 10 Hasil Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .417 1.382 .302 .765 CR .535 .206 .514 2.599 .015 DER .037 .542 .012 .068 .946 TATO -4.877 2.389 -.683 -2.041 .051 NPM -3.030 7.883 -.123 -.384 .704 ROI 46.011 24.098 .593 1.909 .067 a. Dependent Variable: PL Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010 Berdasarkan tabel di atas, maka didapatlah persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + e PL = 0,417 + 0,535CR + 0,037DER – 4,877TATO – 3,030NPM + 46,011ROI + e Keterangan: 1. a sebesar 0,417 menunjukkan bahwa apabila variabel independen bernilai 0, maka nilai pertumbuhan laba adalah sebesar 0,417, 2. β 1 sebesar 0,535 menunjukkan bahwa setiap penambahan current ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh pertumbuhan laba sebesar 0,535 dengan asumsi variabel lain tetap, 3. β 2 sebesar 0,037 menunjukkan bahwa setiap penambahan debt to equity ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh pertumbuhan laba sebesar 0,037 dengan asumsi variabel lain tetap, Universitas Sumatera Utara 4. β 3 sebesar -4,877 menunjukkan bahwa setiap penambahan total assets turnover sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan laba sebesar 4,877 dengan asumsi variabel lain tetap, 5. Β 4 sebesar -3,030 menunjukkan bahwa setiap penambahan net profit margin sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan laba sebesar 3,030 dengan asumsi variabel lain tetap, dan 6. Β 5 sebesar 46,011 menunjukkan bahwa setiap penambahan return on investment sebesar 1 maka akan diikuti oleh pertumbuhan laba sebesar 46,011 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil pengujian statistik t pada tabel 4. 8 dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengaruh Current Ratio terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel current ratio adalah sebesar 2,599 dan t tabel untuk df = N-k 32-5 dan α = 5 diketahui sebesar 2,05. Dengan demikian nilai t hitung t tabel 2,599 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05 artinya H a diterima, bahwa secara parsial ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara current ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel debt to equity ratio adalah sebesar 0,068 dan t tabel untuk df = N-k 32-5 dan α = 5 diketahui sebesar Universitas Sumatera Utara 2,05. Dengan demikian nilai t hitung t tabel 0,068 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,946 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. 3. Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel total assets turnover adalah sebesar - 2,041 dan t tabel untuk df = N-k 32-5 dan α = 5 diketahui sebesar 2,05. Dengan demikian nilai t hitung t tabel -2,041 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,051 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara total assets turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. 4. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel net profit margin adalah sebesar - 0,384 dan t tabel untuk df = N-k 32-5 dan α = 5 diketahui sebesar 2,05. Dengan demikian nilai t hitung t tabel -0,384 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,704 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara net profit margin terhadap pertumbuhan laba pada Universitas Sumatera Utara perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. 5. Pengaruh Return On Investment terhadap Pertumbuhan Laba Nilai t hitung untuk variabel return on investment adalah sebesar 1,909 dan t tabel untuk df = N-k 32-5 dan α = 5 diketahui sebesar 2,05. Dengan demikian nilai t hitung t tabel 1,909 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,067 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara return on investment terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95.

C. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Dari uji ANOVA atau F-test dengan tingkat signifikansi α = 5 menunjukkan hasil nilai F hitung sebesar 2,192 dengan probabilitas 0,086. Nilai F tabel dicari dengan jumlah sampel n = 32; jumlah variabel k = 6; tingkat signifikansi α = 5; degree of freedom df1 = k-1 = 4 dan df2 = n-k = 32-5 = 27. Dari data tersebut diperoleh nilai F tabel sebesar 2,74. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa F hitung F tabel 2,192 2,74, maka H a ditolak dan H diterima, artinya secara simultan diketahui bahwa variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment mempunyai pengaruh yang signifikan untuk terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian semua peneliti terdahulu, dimana hasil peneliti terdahulu menyatakan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Perbedaan hasil penelitian ini antara lain disebabkan oleh perbedaan rasio keuangan yang dipakai dan jenis perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Dari hasil uji signifikansi parsial uji-t, variabel Current ratio secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan nilai t hitung = 2,599 dan t tabel untuk df = n-k 32- 5 ; α = 5 didapat t tabel = 2,05. Dengan demikian nilai t hitung t tabel 2,599 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05 artinya Ha diterima, bahwa secara parsial ditemukan adanya pengaruh yang signifikan variabel current ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini tidak didukung oleh para peneliti sebelumnya karena para peneliti sebelumnya tidak ada yang menggunakan current ratio sebagai variabel independen penelitian. Variabel debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh debt to equity ratio tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan laba. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t hitung t tabel 0,068 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,946 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan variabel debt to equity Universitas Sumatera Utara ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyuddin 2003 yang menunjukkan bahwa debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Variabel total assets turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh total assets turnover tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan laba. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t hitung t tabel -2,041 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,051 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan variabel total assets turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Haryanti 2007 dan Ningsih 2008 yang menyatakan bahwa baik secara simultan maupun parsial total assets turnover berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Variabel net profit margin secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh net profit margin tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan perubahan laba. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t hitung t tabel -0,384 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,704 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan variabel net profit margin terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Universitas Sumatera Utara asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Haryanti 2007 yang menyatakan baik secara simultan dan parsial net profit margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Variabel Return on invesment secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh ROI tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan laba. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t hitung t tabel 1,909 2,05 dan nilai signifikansi sebesar 0,067 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara return on investment terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyuddin 2003 yang menyatakan bahwa baik secara simultan maupun parsial ROI berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Nilai R sebesar 0,545 atau sama dengan 54,5 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara pertumbuhan laba variabel dependen dengan current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment variabel independen mempunyai tingkat hubungan yang sedang yaitu sebesar 54,5. Tingkat hubungan yang sedang ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,161. Angka ini mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan laba variabel dependen dapat Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment variabel independen sebesar 16,1 sedangkan selebihnya sebesar 83,9 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Variabel current ratio memiliki koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 0,535 menunjukkan bahwa setiap penambahan current ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh pertumbuhan laba sebesar 0,535 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel debt to equity ratio memiliki koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 0,037 menunjukkan bahwa setiap penambahan debt to equity ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penambahan pertumbuhan laba sebesar 0,037 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel total assets turnover memiliki koefisien korelasi yang negatif yaitu sebesar -4,877 menunjukkan bahwa setiap penambahan total assets turnover sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan laba sebesar 4,877 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel net profit margin memiliki koefisien korelasi yang negatif yaitu sebesar -3,030 menunjukkan bahwa setiap penambahan net profit margin sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan laba sebesar 3,030 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel return on investment memiliki koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 46,011 menunjukkan bahwa setiap penambahan return on investment sebesar 1 maka akan diikuti oleh pertumbuhan laba sebesar 46,011 dengan asumsi variabel lain tetap. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rasio keuangan current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI baik secara simultan maupun secara parsial. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 10 perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI dan sampel sebanyak 8 perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan tahun 2006-2009. Model penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan media software SPSS 18. Pengujian dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara rasio keuangan current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment terhadap petumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki objek penelitian yang berbeda. Hal ini dikarenakan perbedaan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

8 104 89

PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

1 19 42

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 6 17

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN LABA PADA Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Retail Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Retail Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

1 1 17

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI)

0 0 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 11