Tabel 3. 1 Daftar Populasi dan Sampel
Sumber : Data diolah penulis, 2010
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal, yaitu data yang dicari secara manual dengan cara mendapatkan dari luar perusahaan. Pengumpulan data
sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah studi pustaka, dengan mengumpulkan data dari jurnal, abstrak, dan buku yang
berkaitan dengan penelitian. Tahap kedua adalah studi dokumentasi, dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan informasi lain yang berkaitan
dengan penelitian melalui media internet situs www.idx.co.id dengan cara men- download laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.
No Kode
Nama Perusahaan Kriteria
Sampel 1
2 3
1. ABDA
Asuransi Bina Dana Arta, Tbk
1 2.
AHAP Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk
2 3.
AMAG Asuransi Multi Artha Guna, Tbk
3 4.
ASBI Asuransi Bintang, Tbk
x 5.
ASDM Asuransi Dayin Mitra, Tbk
4 6.
ASJT Asuransi Jasa Tania, Tbk
x 7.
ASRM Asuransi Ramayana, Tbk
5 8.
LPGI Lippo General Insurance, Tbk
6 9.
MREI Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk
7 10.
PNIN Panin Insurance, Tbk
8
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan laba dari setiap perusahaan asuransi yang terpilih sebagai sampel penelitian. . Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan
laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya Warsidi dan Pramuka, 2000.
Pertumbuhan laba
1 -
t 1
- t
t
un bersih tah
Laba un
bersih tah Laba
- un
bersih tah Laba
=
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel independen
yang digunakan peneliti adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, net profit margin, dan return on
investment.
a. Rasio lancar current ratioCR
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar, semakin besar rasio ini semakin tinggi
kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar
pendek jangka
Kewajiban lancar
Aktiva =
Universitas Sumatera Utara
b. Debt to equity ratio DER
Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Debt to equity ratio
ekuitas Total
utang Total
=
c. Total assets turnover TATO
Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Total assets turnover
aktiva Total
bersih Penjualan
=
d. Net profit margin NPM
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Semakin besar
rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
Net profit margin bersih
Penjualan bersih
Laba =
e. Return on investment ROI
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu.
Return on investment
aktiva Total
bersih Laba
=
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. 2 Identifikasi Variabel Penelitian
Sumber : Data diolah penulis, 2010
No Variabel
Indikator Skala
Pengukuran Asal Data
1. Variabel
Dependen Y Pertumbuhan
laba Tingkat pertumbuhan laba tahun
X dengan tahun sebelumnya. Rasio
Laporan Keuangan
2. Variabel
Independen X
1
Current Ratio Rasio ini menunjukkan sejauh
mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar,
semakin besar rasio ini semakin tinggi kemampuan perusahaan
menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio Laporan
Keuangan
3. Variabel
Independen X
2
Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Rasio Laporan
keuangan
4. Variabel
Independen X
3
Total Assets Turnover
Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran semua
aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Rasio Laporan
Keuangan
5. Variabel
Independen X
4
Net Profit Margin
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
Rasio Laporan
keuangan
6. Variabel
Independen X
5
Return on Investment
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih berdasarkan tingkat aset tertentu.
Rasio Laporan
Keuangan
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas menurut Erlina 2008 : 102 adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.
1 Analisis grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik dan dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan Ghozali 2005 : 112 :
a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
b Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
2 Analisis Statistik
Untuk menentukan uji ini didasarkan kepada Kolmogorov- Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji. Pedoman
untuk pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
diungkapkan Ghozali 2005 : 114 “Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data normal. Apabila nilai
signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal.”
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antar yang satu
dengan yang lainnya. Apabila terjadi korelasi antara variabel-variabel tersebut, berarti terjadi problem multikolinearitas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya Ghozali, 2005 : 91.
Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih
besar dari 0.9 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian tersebut.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada
regresi yang datanya time series karena gangguan pada seorang individu kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada seorang individu
kelompok yang sama pada periode berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan uji Durbin Watson, karena
uji ini yang umum digunakan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen
dengan residualnya. Dasar analisis menurut Ghozali 2005 : 105 : 1
Jika ada pola tertentu, seperti titik –titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, menggunakan lebih dari satu variabel yang mempengaruhi variabel
independen untuk menaksir variabel dependen agar taksiran menjadi lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara
Data dianalisis dengan model regresi berganda sebagai berikut :
Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ e Dimana :
Y = Pertumbuhan laba
a = Konstanta
β
1
, β
2,...
β
5
= Parameter koefisien regresi
X
1
= Current ratio
X
2
= Debt to equity ratio X
3
= Total assets turnover X
4
= Net profit margin X
5
= Return on investment e
= Pengganggu
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen Ghozali, 2005: 83.
Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada R Square. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0
dan 1.
b. Uji signifikansi simultan
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
Universitas Sumatera Utara
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat”. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H = variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. H
a
= variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung
dengan F
tabel
dengan ketentuan: 1
Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
a
ditolak dan H diterima,
2 Jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
a
diterima dan H ditolak.
c. Uji signifikansi parsial
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Hipotesis yang akan
diuji adalah : H
= tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
H
a
= semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t
hitung
dengan ketentuan :
Universitas Sumatera Utara
1. Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
a
ditolak dan H diterima
2. Jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
a
diterima dan H ditolak
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian
Juli 2010
Agust 2010
Sept 2010
Okt 2010
Nov 2010
Des 2010
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan
Proposal Skripsi
Bimbingan Proposal
Skripsi
Seminar Proposal
Skripsi
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Bimbingan Skripsi
Penyelesaian Laporan
Penelitian
Ujian Meja Hijau
Sumber : Data diolah penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengambil objek penelitian perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
melalui situs www.idx.com
. Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI sebanyak 10 perusahaan, yaitu PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT. Asuransi Harta
Aman Pratama Tbk, PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT. Asuransi Bintang Tbk, PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT. Asuransi Jasa Tania Tbk, PT. Asuransi
Ramayana Tbk, PT. Lippo General Insurance Tbk, PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, dan PT. Panin Insurance Tbk. Namun PT. Asuransi Bintang Tbk
dan PT. Asuransi Jasa Tania tidak memenuhi kriteria ketiga, sehingga diperoleh 8 perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian. Perusahaan
asuransi yang menjadi sampel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.1
Tabel 4. 1 Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
Sumber : Data diolah penulis, 2010
No Kode
Nama Perusahaan
1. ABDA
Asuransi Bina Dana Arta, Tbk 2.
AHAP Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk
3. AMAG
Asuransi Multi Artha Guna, Tbk 4.
ASDM Asuransi Dayin Mitra, Tbk
5. ASRM
Asuransi Ramayana, Tbk 6.
LPGI Lippo General Insurance, Tbk
7. MREI
Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk 8.
PNIN Panin Insurance, Tbk
Universitas Sumatera Utara