ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi. Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi mendukung
pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Inilah alasan bahwa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang
baik.
9. Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin larut dalam air terdapat dalam ASI. Di antaranya adalah vitamin B, vitamin C, dan asam folat. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup
tinggi dalam ASI, tetapi vitamin B6 dan B12 serta asam folat rendah, terutama pada ibu yang kurang gizi.
10. Mineral
Mineral yang cuku tinggi terdapat dalam ASI dibandingkan susu sapi dan susu formula adalah selenium, yang berfungsi mempercepat pertumbuhan anak
Khamzah, 2012.
5. Pemantauan perkembangan bayi ASI
Masa tiga tahun pertama merupakan waktu yang sangat penting. Bukan hanya untuk pertumbuhan fisik seorang anak, melainakan juga bagi perkembangan
kecerdasan dan keterampilan motorik, mental, sosial, dan emosional. Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan
otaknya. Hal ini dapat dipantau melalui pengukuran lingkar kepala secara berkala. Jadi, dapat dikatakan bahwa nutrisi, selain mempengaruhi pertumbuhan, juga
mempengaruhi perkembangan otak. Dan, ASI adalah nutrisi terbaik untuk perkembangan otak manusia.
Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyak mendapat stimulasi terarah akan cepat berkembang dibanding
anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, terlihat anak yang mendapat ASI jauh lebih matang, lebih
asertif, dan memperlihatkan progresivitas yang lebih baik pada skala perkembangan dibanding anak yang tidak mendapat ASI.
6. Hubungan Karakteristik Ibu Terhadap Perkembangan bayi
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat dia masih hidup. Jika dilihat dari sisi biologis, usia 19-25 tahun merupakan saat
terbaik untuk hamil dan bersalin. Karena pada usia ini biasanya organ-organ tubuh sudah berfungsi dengan baik dan belum ada penyakit-penyakit degenerative seperti
darah tinggi, diabetes, dan lainnya serta daya tahan tubuh masih kuat. Menurut Tingkat pengetahuan ibu yang rendah mengakibatkan kurangnya
pengetahuan ibu dalam menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASI ekslusif. Pengetahuan ini diperoleh baik secara formal maupun informal. Sedangkan
ibu-ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal-hal baru guna pemeliharaan kesehatannya. Pendidikan
juga akan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan.
Pendidikan diperkirakan ada kaitannya dengan pengetahuan ibu menyusui dalam memberikan ASI Eksklusif, hal ini di hubungkan dengan tingkat pengetahuan
ibu bahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahun yang lebih luas di bandingkat tingkat pendidikan yang rendah.
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebutuntuk menerima informasi. Notoadmojdo,2007.
UU, No. 20 tentang Pendidikan, 2003 tingkat pendidikan di bagi dalam 3 katagori, yaitu :
1. Tinggi apabila responden telah menamatkan pendidikan Diploma atau Sarjana
2. Menengah apabila responden telah menamatkan pendidikan di Sekolah lanjutan atas atau sederajat
3. Dasar apabila responden telah menamatkan pendidikan SD, SMP, atau tidak menamatkan sekolah.
Paritas adalah jumlah kelahiran yang pernah dialami ibu dengan mencapai viabilitas. Sedangkan menurut Manuaba 1999 paritas atau para adalah wanita yang
pernah melahirkan dan dibagi menjadi beberapa istilah:
1 Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali
atau melahirkan untuk pertama kali 2
Secundipara yaitu wanita yang telah melahirkan anak hidup dua, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari dua.
3 Multipara yaitu wanita yang pernah melahirkan anak hidup lebih dari
satu, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali. Paritas 2 – 3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal.