BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Sebagaimana sebuah bentuk pengembangan ekonomi maka pengembangan industri pariwisata pun sebagai bagian gejala ekonomi bisnis memerlukan rencana
yang baik bila ingin sukses dalam objek yang implicit maupun eksplisid Happy Marpaung, 2002 : 1.
Pengembangan pariwisata tidak akan optimal apabila pada suatu sektor hanya dipengarui oleh pengusaha pribadi untuk kepentingan mereka sendiri. Di sektor lain
bila sektor pariwisata didominasi oleh masyarakat hal ini tidak mungkin untuk mengembangkan secara optimal pada sektor ekonomi Happy Marpaung, 2002 :1.
Secara empiris dapat ditunjukkan bahwa dalam pengembangan pariwisata harus dihilangkan rencana yang kuno dan tidak banyak menguntungkan tetapi dalam
tuntutan paradigma kita harus menggunakan rencana yang fleksible dan kreatif. dari menaikkan gaji, memberikan insentif, reward dan panishment, promosi serta
berbagai hal yang mungkin dilakukan, akan tetapi semua kebijakan tersebut belum menunjukkan hasil yang maksimal, sebagai mana yang diharapkan, tentu ini menjadi
sebuah PR yang membuat managemen perusahaan tidak dapat tidur dengan nyenyak. Upaya yang dilakukan oleh managemen memang merupakan langkah luar
biasa, bagi banyak perusahaan yang lain mungkin langkah tersebut efektif untuk
1
meningkatkan kinerja karyawan, sementara bagi perusahaan yang lain upaya tersebut tidak banyak memberi dampak, persoalannya mungkin terletak pada kultur, emosi
kedekatan hubungan antar dan inter personal. Hubungan antar personal yang dimaksudkan disini adalah, pola hubungan antar karyawan bagian yang satu dengan
bagian yang lain, seksi atau unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain. pola seperti apa yang dibangun oleh managemen selama ini, berkaitan dengan
pengelolaan hubungan antar karyawan, apakah pola pemisahan dengan menciptakan persaingan dan kompetisi dengan cara bersekat-sekat atau memberikan kelapangan
dan keleluasaan untuk membangun hubungan antar karyawan tanpa pembatasan dan aturan apa-apa. Hubungan Interpersonal yang dimaksud adalah hubungan karyawan
dengan keluarga dan sesama keluarga karyawan, apakah keluarga sudah mampu menjadi penunjang bagi peningkatan kinerja atau hanya sebuah hubungan tanggung
jawab. Mencermati berbagai strategi yang telah dilakukan oleh berbagai perusahaan
besar, dimana untuk menjadikan perusahaan sukses haruslah didukung bukan hanya oleh Sumber Daya Manusia yang mumpuni, melainkan juga di dukung oleh
hubungan antar personil yang harmonis dalam semangat kompetisi dan hubungan antar personil yang dinamis, menempatkan keluarga sebagai tambahan energi,
sebagai motivator yang terus mendorong kepala keluarga untuk bekerja dengan lebih bersemangat dan sungguh-sungguh. Dihadapi dengan kesibukan sehari-hari,
diperlukan suatu kegiatan yang berguna juga untuk penyegaran bagi setiap karyawan di perusahaan. Hal ini banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dimana
mengumpulkan karyawan dan keluarga dalam suatu organisasi atau perusahaan, bahkan sekarang family gathering banyak dilakukan oleh komunitas-komunitas,
ataupun kumpulan dalam suatu lingkungan perumahaan, dimana sesama warga berkumpul bersama untuk pergi ke luar kota melakukan kegiatan family gathering
tersebut. Saat ini, kegiatan Outbound atau Outbound Managemen Training digemari
oleh banyak kalangan, karena Outbound merupakan salah satu metode pembelajaran melalui Experiental Learning. Meski dalam bentuk aplikasi game-game yang ringan
, setiap game dalam kegiatan Outbound mengandung makna yang dalam, filosofis dan sarat akan pesan-pesan simbolik yang bermanfaat serta membangun karakter ke
arah kesuksesan dalam kehidupan, baik kesuksesan di tingkat individu maupun kesuksesan timkelompok.
Metode Outbound dipercaya bukan hanya merupakan sebuah tren dalam metode pelatihan, namun telah dikaji sebuah metode yang paling efektif dalam
mengakomodasi kebutuhan tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan. Banyak pula yang menganggap, bahwa meyakini metode ini efektif dalam membangun
pemahaman terhadap suatu konsep dan membangun perilaku. Itulah alasannya mengapa dalam quantum learning, metode ini menjadi metode andalan di dalam
belajar dan terbukti berhasil. Banyak pakar psikolog dan pendidikan yang menyatakan bahwa Outbound sebagai sebuah metode pembelajaran sangat efektif
dalam memenuhi kebutuhantuntutan terhadap hasil pelatihan tersebut.
Program traning Outbound ini akan banyak mempergunakan alam bebas sebagai medianya. Para peserta akan mempelajari semua materi dari kegiatan atau
permainan yang akan diadakan di alam terbuka, oleh karena itu Kampung Ladang Outbound Camp merupakan salah satu lokasi outbond permanen yang berkonsep
pedesaan yang asri, nyaman, sejuk dan indah yang ada di Jl. Tuntungan Tj. Anom Medan. Dengan luas lebih dari 10 hektar serta terdapat dua danau buatan besar
didalamnya. Kampung Ladang Outbound Camp sangat cocok dijadikan lokasi kegiatan
Outbound. Jaraknya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota hanya sekitar kurang lebih 30 menit yang berada di Desa Sembahe Baru, kecamatan Pancur Batu. Hal ini
didukung dengan banyaknya Biro perjalanan dan event organizer yang menyediakan fasilitas-fasilitas paket aktivitas Outbound seperti Penyelenggara Outbound event
organizer dan masih banyak lagi. Program Outbound pun dipandu secara profesional oleh para trainer dan
fasilitator yang berpengalaman dalam manegement indoor atau outdor pelatihan, transfer attitude knowledge dan skills. Dimana setiap kegiatan yang dilaksanakan
mengasah sensor kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Permainan ini mengandung unsur kegembiraan sehingga peserta merasa nyaman dan
menyenangkan. Oleh karena itu penulisan ini mengangkat judul
“Potensi Bisnis Program Family Gathering di Kampung Ladang Outbound Camp”.
1.2 Perumusan Masalah