Subjek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Objek yang tidak dikenakan BPHTB Yang bukan merupakan objek yang dikenakan bphtb adalah objek pajak yang diperoleh: 1. Perwakilan Diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik. 2. Negara untuk penyelenggaraan pemerintah dan atau untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum. 3. Badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. 4. Orang pribadi atau badan karena konversi hak dan perbuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama. 5. Karena wakaf atau warisan. 6. Untuk digunakan kepentingan ibadah.

2. Subjek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan, dikenakan kewajiban membayar pajak dan disebut juga wajib pajak. Ada 15 kriteria orang atau badan yang ditetapkan sebagai subjek pajak BPHTB, ke-15 subjek pajak tersebut adalah: 1. Perolehan hak karena jual beli, maka subjek pajaknya adalah pembeli. 2. Perolehan hak karena tukar menukar tanah dan bangunan subjek pajaknya adalah kedua belah pihak. 3. Perolehan hak karena hibah maka subjek pajaknya adalah penerima hibah. 4. Perolehan hak karena hibah wasiat maka subjek pajaknya adalah penerima hibah wasiat. 5. Perolehan hak karena waris maka subjek pajaknya adalah penerima waris. 6. Perolehan hak karena pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya maka subjek pajaknya adalah perseroan atau badan lainnya tersebut. 7. Perolehan hak karena pemisahan hak maka subjek pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menerima hak tersebut. 8. Perolehan hak karena penunjukan pembeli dalam lelang maka yang menjadi subjek pajaknya adalah orang atau badan yang menjadi pemenang lelang tersebut. 9. Perolehan hak karena pelaksanaan dari putusan hakim yang mempunyai putusan hakim maka subjek pajaknya adalah pihak yang menerima hak atas tanah dan bangunan. 10. Perolehan hak karena gabungan usaha maka subjek pajaknya adalah badan usaha eksis. 11. Perolehan hak karena peleburan usaha maka subjek pajaknya adalah usaha baru. 12. Perolehan hak karena pemekaran usaha maka subjek pajaknya adalah badan usaha baru. 13. Perolehan hak karena peralihan maka subjek pajaknya adalah penerima hadiah. 14. Perolehan hak baru sebagai kelanjutan pelepasan hak maka subjek pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak baru. 15. Perolehan hak baru diluar pelepasan hak maka subjek pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh negara yang tidak dibebani dengan hak apapun. Wajib pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan.

C. Tarif dan Cara Perhitungan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan