F. Kantor TerkaitInstansi yang terkait dengan pelaksanaan
pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB
1. Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT saranatempat melakukan
transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. 2.
Bank Persepsi tempat penyetoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
3. Kantor Dinas Pendapatan Kota Binjai sebagai tempat dasar
penggenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB 4.
Kantor Badan Pertanahan Nasional BPN Kota Binjai dalam Penerbitan sertifikat. SSBPD PBB yang disetor ke bank harus
ditunjukkan sebagai dasar Bea Perolehan penerbitan sertifikat baru.
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Mekanisme pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
dalam kaitannya dengan pendaftaran hak atas tanah atau pendaftaran peralihan hak atas tanah oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB timbul karena adanya pemberian hak. Pada pelaksanaan Undang-Undang BPHTB dalam
pengajuan hak milik dilakukan sesuai dengan prosedur pengajuan hak millik. Untuk dapat diterbitkannya sertifikat hak milik, masyarakat wajib memohonkan
tanahnya untuk didaftarkan di Kantor Pertanahan KabupatenKota tempat letak tanah yang dimaksud.
1. Syarat Pengajuan Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah
Seorang pemohon hak milik harus memenuhi dan menjalankan syarat- syarat yang telah ditetapkan, yaitu antara lain:
a. Akta Jual Beli AJB yang asli, atas nama pemilik tanah yang akan
disertifikatkan. b.
Bukti pelunasan pembayaran PBB Pajak Bumi dan Bangunan selama 10 tahun terakhir.
c. Photo copy Kartu Tanda Penduduk KTP atas nama penjual dan
pembeli yang tercantum di AJB masing-masing 7 lembar.
d. Materai Rp.6000,- 7 buah.
e. Girik atau leter C salinan yang diurus di Kantor KelurahanDesa
setempat. f.
Surat kuasa dari pemilik tanah.
Tata Cara
Setelah syarat Pengajuan Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah bisa dimengerti, berikut akan dijelaskan tata caranya:
1. Mengisi formulir blanko di Kantor Badan Pertanahan Nasional BPN,
yang mana dapat dibeli di koperasi BPN. 2.
Mengisi formulir tentang batas data kepemilikan tanah tetangga, dari kanan, kiri, depan, belakang kemudian dilakukan tanda tangan oleh
masing-masing pihak dan di stempel serta ditandatangani oleh Ketua RT dan RW setempat
3. Mendapatkan keterangan data sporadik dari kelurahan atau desa setempat.
Biasanya dikenakan biaya administrasi berdasarkan luas tanah dan bangunan yang tercantum di AJB.
4. Melengkapi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB yang
terdiri dari Surat Setoran Pajak SSP dan Surat Setoran Bank SSB. Jika transaksi jual beli tanah ini dibawah Rp 60.000.000, tidak dikenakan wajib
pajak tetapi dibutuhkan surat keterangan dari Kecamatan yang wajib di validasi oleh Dispenda KabupatenKotamadya setempat.
5. Setelah semua ketentuan tersebut di atas memenuhi persyaratan, kemudian
diajukan ke Kantor BPN untuk dilakukan verifikasi. Apabila terdapat kekurangan kelengkapan yang diminta oleh petugas BPN, maka pemohon
sertifikat wajib melengkapinya dengan benar. Jika sudah dinyatakan lengkap dan disetujui oleh petugas loket Peralihan Hak, maka dapat
melakukan pembayaran Bea Administrasi dan menerima Tanda Bukti Penerimaan dan Pembuatan sertifikat dari BPN. Tanda bukti tersebut
merupakan dasar yuridis dan bukti hukum yang kuat untuk proses pengambilan sertifikat nantinya.
Proses pembuatan sertifikat tanah oleh BPN memakan waktu yang cukup lama, yaitu antara 6 bulan sampai 12 bulan setelah syarat Pengajuan
Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah diterima. Dari keterangan di atas jelas bahwa Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan BPHTB berperan cukup penting dalam hal syarat pendaftaran atau peralihan hak atas tanah, tanpa memungut BPHTB maka proses
pembuatan sertifikat akan sulit terlaksana.
Dasar Pengenaan Pajak
Dasar pengenaan pajak DPP Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB. Yang menjadi dasar pengenaan Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP yaitu:
Tabel. 3 Dasar pengenaan bphtb adalah Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP
Jenis Transaksi NPOP
1. Jual beli
2. Tukar menukar
3. Hibah
4. Hibah wasiat
5. Pemasukan dalam perseroan atau
badan hukum lainnya 6.
Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan
hak 7.
Pemberian hak baru atas tanah diluar pelepasan hak
8. Penggabungan, peleburan, dan
Harga transaksi Nilai pasar
Nilai pasar Nilai pasar
Nilai pasar
Nilai pasar
Nilai pasar
pemekaran usaha 9.
Hadiah 10.
Penunjukan pembeli dalam lelang
Nilai pasar Nilai pasar
Harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang
Tiga jenis harga atau nilai yang menjadi NPOP yaitu: 1.
Harga transaksi Harga transaksi adalah harga yang terjadi dan telah disepakati oleh
pihak-pihak yang bersangkutan. 2.
Harga pasar Harga pasar adalah harga rata-rata dari transaksi jual beli secara wajar
yang terjadi di sekitar letak tanah dan bangunan. 3.
Harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang Harga transaksi yang tercantum dalam risalah lelang adalah harga riil
yang ditentukan oleh pejabat lelang atas tawaran harga tertinggi yang diajukan oleh peserta lelang.
Besarnya nilai pasar atau harga transaksi yang menjadi Nilai Perolehan Objek Pajak NJOP Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB
tidak diketahui ataupun lebih rendah dari Nilai Jual Objek Pajak NJOP Pajak
Bumi dan Bangunan maka yang menjadi dasar pengenaan pajaknya adalah Nilai Jual Objek Pajak NJOP Pajak Bumi dan Bangunan PBB.
A. Peran pejabat Badan Pertanahan Nasional BPN KabupatenKota