17
4. Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lain.
5. Penerbitan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan
bernaung, maupun penerbitan perguruan tinggi lainya. 6.
Penerbitan pemerintah, terutama penerbitan resmi, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan khusus perguruan tinggi yang
bersangkutan. 7.
Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti koleksi tentang kebudayaan tertentu, subjek tertentu, dan
sebagainya. 8.
Koleksi bukan buku yang berupa koleksi audio visual film, tape, kaset, video tape, piringan hitam, dan sebagainya.
2.4 Kebijakan Pengembangan Koleksi
Kebijakan pengembangan koleksi ini sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan, dan mampu memenuhi keperluan pemakai secara
efektif dan efisien. Maka dari itu kebijakan pengembangan koleksi sebaiknya dirumuskan secara tertulis. Karena dengan adanya kebijakan ini, pada saat
melakukan kegiatan pengadaan bahan pustaka akan memudahkan pustakawan untuk memilih keriteria bahan pustaka sebagai koleksi perpustakaan yang
mutakhir dan mampu memenuhi semua kebutuhan pemakai. Menurut Massofa 2008, bahwa kebijakan pengembangan koleksi
berfungsi sebagai: 1.
Pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah. 2.
Sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang
telah ada dan rencana untuk pengembangan selanjutnya. 3.
Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana. Menurut Sutarno 2006:153 Kebijakan kebijakan yang perlu diterapkan
dalam pengembangan koleksi adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
18
1. Setiap langkah kebijakan manajemen adalah untuk menjalankan strategi organisasi yang efektif dan efesien. Kebijakan tersebut harus jelas, tegas,
aplikatif, dan praktis. 2. Kebijakan perpustakaan meliputi hal-hal pokok yaitu untuk menghimpun
informasi, memelihara dan melestarikan semua sumber informasi; mengemas memberdayakan dan melayankan informasi, memanfaatkan
seluruh aset perpustakaan, dan memberikan kesenangan dan kepuasan pemakai karena keinginannya terpenuhi dengan cepat , tepat, murah dan
sederhana. 3. Kebijakan diharapkan dapat memacu dan memicu proses pembinaan dan
pengembangan perpustakaan dan mampu berkompetisi dengan pusat informasi lain yang dikelola secara profesional dan lebih bernuansa
infotainment. 4. Perpustakaan berusaha menjalin kerjasama dan jaringan informasi yang
baik dan saling menguntungkan dengan mitra kerja , baik dengan perpustakaan lain maupun lembaga-lembaga yang mempunyai kedekatan
visi dan misinya. 5. Perpustakaan terus berusaha untuk menciptakan K 5 kebersihan,
keamanan, ketenangan, kenyamanan, kesenangan. Tujuannya pengunjung betah dan kerasan berlama-lama di perpuustakaan untuk membaca dan
belajar atau untuk sekeda mencari hiburan. 6. Perpustakaan berusaha melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi serta
terus-menerus gar keberadaannya dikenal, dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
7. Pepustakaan hendaknya berusaha menciptakan kesan yang baik, ules, ramah, bersifat informatif, membimbing, dan dekat dengan masyarakat.
8. Perpustakaan berusaha mengembangkan berbagai kegiatan yang melibatkan atau menfasilitasi kepentingan masyarakat, sehingga masyarakat cenderung
berkunjung ke pepustakaan. Mereka nantinya akan merasa perpustaaan adalah milik masyarakat dan untuk mereka pula.
Universitas Sumatera Utara
19
9. Dampaknya perpustakaan menjadi ramai pengunjung dan pemakai.Pada gilirannya lebih mampu melakukan proses transksi dan transformasi ilmu
pengetahuan pada pemakainya. Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:44, yang perlu di
pertimbangkan dalam kebijakan pengembangan koleksi antara lain: 1. Program Lembaga
2. Model Pembelajaran yang dijalankan 3. Kebutuhan Pengguna
4. Jenis Koleksi 5. Kriteria Bahan Perpustakaan
6. Jumlah Eksemplar 7. Bahasa
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kebijakan pengadaan tergantung pada beberapa hal antara lain: efektif dan efesien, model pembelajaran,
profesionalisme, anggaran, tujuan dan prioritas dari organisasi, jenis pemakai dan kebutuhannya, hubungan dengan perpustakaan lain atau dokumentasi lain,
kekhususan, staf perpustakaan, dan bahasa maka pengadaan bahan pustaka akan dapat disesuaikan dengan kebutuhan para penggunanya.
2.5 Seleksi Bahan Pustaka