Standard Penetration Test SPT

Tabel 2.1. Harga-harga Empiris ϕ dan Dr Pasir dan Lumpur Kasar Berdasarkan Sondir Penetrasi konus PK = q c kgcm 2 Densitas relatif Dr Sudut geser dalam ° 20 - 25 – 30 20 – 40 20 – 40 30 – 35 40 – 120 40 – 60 35 – 40 120 – 200 60 – 80 40 – 45 200 80 45 Soedarmo, 1993

2.3. Standard Penetration Test SPT

Standard Penetration Test SPT merupakan uji penetrasi standar untuk memperoleh informasi jenis dan kekuatan tanah dari suatu lapisan bawah permukaan tanah. Percobaan ini dilakukan dalam satu lubang bor dengan memasukkan tabung sampel yang berdiameter 35 mm sedalam 304,5 mm dengan memakai suatu beban penumbukan drive weight seberat 63 kg dan dijatuhkan dari ketinggian 750 mm. Banyak pukulan palu untuk memasukkan tabung sampel sedalam 304,5 mm dinyatakan sebagai nilai N. Tujuan percobaan Standard Penetration Test SPT ini adalah untuk menentukan kepadatan relatif lapisan dari tanah dengan pengambilan contoh tanah dengan tabung, sehingga jenis tanah dan ketebalan setiap lapisan tanah dapat diketahui. Percobaan Standard Penetration Test SPT dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : 1. Siapkan peralatan Standard Penetration Test SPT yang diperlukan, seperti ; mesin bor, batang bor, split barrel, hammer, dan lain-lain. 2. Lakukan pengeboran sampai kedalaman uji, lubang dibersihkan dari kotoran hasil pengeboran, split barrel segera dipasangkan pada bagian dasar lubang bor. Universitas Sumatera Utara 3. Berikan tanda pada batang setiap 15 cm dengan total 45 cm. 4. Dengan bantuan mesin bor, tumbuklah batang bor dengan hammer seberat 63 kg dan ketinggian jatuh 75 cm. Setiap kedalaman 15 cm, catatlah berapa jumlah pukulannya dan lakukan terus sampai mencapai kedalaman 45 cm. Contoh, N 1 = 2 pukulan 15 cm, N 2 = 2 pukulan 15 cm dan N 3 = 3 pukulan 15 cm, maka total jumlah pukulan adalah penjumlahan nilai N 2 dan N 3 = 2 + 3 = 5 pukulan. Nilai N 1 tidak dimasukkan ke dalam penjumlahan karena lapisan 15 cm pukulan pertama dianggap sisa kotoran pengeboran yang tertinggal pada dasar lubang bor, yang perlu dibersihkan agar memperkecil efisiensi gangguan. 5. Hasil pengambilan contoh tanah dari tabung tersebut dibawa ke permukaan untuk diidentifikasi jenis tanahnya meliputi komposisi, struktur, warna, konsistensi. Kemudian masukkan sampel tanah tersebut ke dalam botol tanpa dipadatkan, lalu ke core box. 6. Gambarkan grafik hasil percobaan SPT. Catatan : pengujian dihentikan ap abila nilai SPT ≥ 50 untuk empat kali interval. Gambar 2.4. Alat Percobaan Penetrasi Standar Sosrodarsono, 2000 Universitas Sumatera Utara Uji Standard Penetration Test SPT ini dapat dilakukan untuk hampir semua jenis tanah. Berdasarkan pengalaman oleh beberapa hari, berbagai korelasi empiris dengan parameter tanah telah didapatkan. Harga N dari pasir yang diperoleh dari pengujian Standard Penetration Test SPT dan hubungan antara kepadatan relatif dengan sudut geser dalam dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.2. Hubungan ฀ , ϕ, dan N Tanah Pasir Nilai N Kepadatan Relatif ฀ = � − � − � Sudut Geser Dalam Menurut Peck Menurut Meyerhoff – 4 Sangat Lepas – 0,2 28,5 30 4 – 10 Lepas 0,2 – 0,4 28,5 – 30 30 – 35 10 – 30 Sedang 0,4 – 0,6 30 -36 35 – 40 30 - 50 Padat 0,6 – 0,8 36 – 41 40 – 45 50 Sangat Padat 0,8 -1 41 45 Sosrodarsono, 2000 Harga N yang diperoleh dari SPT tersebut diperlukan untuk memperhitungkan daya dukung tanah. Daya dukung tanah tergantung pada kuat geser tanah. Hipotesis pertama mengenai kuat geser tanah diuraikan oleh Coulomb yang dinyatakan dengan : � = + � tan ∅……………………………………………….2.3 dimana : = kekuatan geser tanah kgcm 2 c = kohesi tanah kgcm 2 = tegangan normal yang terjadi pada tanah kgcm 2 ϕ = sudut geser tanah ° Untuk mendapatkan sudut geser tanah dari tanah tidak kohesif pasiran biasanya dapat digunakan rumus Dunham 1962 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Tanah berpasir berbentuk bulat dengan gradasi seragam, atau butiran pasir bersegi-segi dengan gradasi tidak seragam, mempunyai sudut geser sebesar : ∅ = √ � + ……………………………………………………...2.4 ∅ = √ � + ……………………………………………………...2.5 2. Butiran pasir bersegi dengan gradasi seragam, maka sudut gesernya : ∅ = , � + ……………………………………………………….2.6

2.4. Pondasi Tiang Bor Bored Pile