Pondasi Tiang Bor Bored Pile

1. Tanah berpasir berbentuk bulat dengan gradasi seragam, atau butiran pasir bersegi-segi dengan gradasi tidak seragam, mempunyai sudut geser sebesar : ∅ = √ � + ……………………………………………………...2.4 ∅ = √ � + ……………………………………………………...2.5 2. Butiran pasir bersegi dengan gradasi seragam, maka sudut gesernya : ∅ = , � + ……………………………………………………….2.6

2.4. Pondasi Tiang Bor Bored Pile

Pada pelaksanaan tiang bor, tanah dilubangi dulu dengan ukuran diameter sesuai desain menggunakan alat bor, dasar lubang pada akhir pengeboran dibersihkan dan kemudian lubang tersebut diisi dengan pembesianpenulangan dan selanjutnya dicor beton menggunakan pipa tremie Asiyanto, 2009. Lubang dibuat dengan alat bor mesin. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor, maka sebelum dibor dipasang dulu pipa casing seperlunya biasanya hanya untuk lapisan atas saja. Untuk menjaga kelongsoran dinding lubang bor di bagian bawah pipa casing, lubang biasanya diisi lumpur bentonite. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan tiang bor ini adalah :  Urutan pengeboran titik tiang harus ditetapkan sedemikian agar gerakanmanuver peralatan bor tidak terganggu oleh tiang bor yang telah selesai umumnya gerakan mundur.  Selama proses pengeboran akan dihasilkan pada umumnya lumpur hasil pengeboran. Oleh karena itu lumpur tersebut, harus dapat dialirkan ke Universitas Sumatera Utara tempat tertentu agar lokasi tetap bersih dan tidak menghambat jalannya pekerjaan.  Sistem pengecorannya menggunakan sistem tremie, untuk menghindari terjadinya segregasi. Ada tiga macam metode dasar untuk bored pile, yaitu:  Dry method Pada metode ini urutan pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Pertama dibuat lubang dengan cara mengebor tanah dengan alat bor sedalam yang diinginkan. 2. Dasar dari lubang diisi beton secukupnya untuk dudukan besi penulangan. Pengecorannya dapat dilakukan dengan cara jatuh bebas dengan ketinggian yang dibatasi. 3. Penulangan besi diturunkan ke dalam lubang. 4. Seluruh lubang diisi dengan beton, sampai dengan elevasi yang ditetapkan. Cara ini dilakukan pada kondisi tanah yang cohesive dan dengan muka air tanah di bawah dasar lubang atau tanah memiliki permeability yang rendah sehingga air tanah tidak menyulitkan pelaksanaan. Oleh karena itu, cara ini disebut dengan metode kering dry method. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5. Bored Pile dengan Dry Method Asiyanto, 2009  Casing Method Metode ini digunakan bila kondisi tanah mudah terjadi deformasi ke arah lubang galian sehingga dapat menutup sebagian dari lubang. Cara ini juga digunakan bila menginginkan untuk menahan aliran air tanah ke dalam lubang tetapi ujung casing harus dapat mencapai tanah yang kedap impermeable. Untuk memelihara kondisi lubang bor maka ketika memasukkan casing disertai dengan pengisian lumpur slurry ke dalam lubang bor. Setelah casing duduk pada tempatnya, maka slurry dipompa ke luar dari lubang bor. Tergantung kebutuhan proyek, di bawah dasar casing digali lagi dengan diameter yang lebih kecil dari diameter dalam casing, kurang lebih antara 25 sampai dengan 50 mm. Ada dua alternatif tentang casing Universitas Sumatera Utara yaitu: casing ditinggal dan casing dicabut kembali selama proses pengecoran beton. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 2.6. berikut. Gambar 2.6. Bored Pile dengan Casing Method Asiyanto, 2009 Bila dipilih alternatif casing ditinggal maka diperlukan grouting yang dimasukkan dengan tekanan untuk dapat mengganti slurry yang ada di antara casing bagian luar dengan tanah. Bila pilih alternatif casing diambil lagi dicabut maka pada saat menarik casing ke luar, harus dilakukan dengan hati-hati, dimana saat penarikan dilakukan harus dalam keadaan beton masih cair dan beton betul-betul dapat mendesak slurry ke luar.  Slurry Method Metode ini dapat diaplikasikan pada semua situasi penggunaan casing. Slurry di sini juga difungsikan untuk menahan air tanah dapat masuk ke dalam lubang. Perlu dicatat dalam metode ini bahwa kecukupan slurry Universitas Sumatera Utara yang ditandai dengan elevasi slurry harus ditambah bila kurang, atau dengan menambah density nya agar dapat memperoleh kekuatan untuk menahan runtuhnya tanah ke dalam lubang bor. Urutan pelaksanaan metode ini dapat dilihat pada Gambar 2.7. berikut. Gambar 2.7. Bored Pile dengan Slurry Method Asiyanto, 2009 Material bentonite umum digunakan dengan cara dicampur dengan air sehingga merupakan cairan lumpur slurry bentonite. Diperlukan percobaan pencampuran bentonite untuk memperoleh jumlah presentase yang optimum. Biasanya antara 4 sampai dengan 6 persen dari berat sudah mencukupi. Bentonite dan air harus dicampur dengan benar agar tidak terlalu kental. Secara umum dengan metode ini diharapkan agar slurry tidak terlalu lama dalam lubang karena akan dapat membentuk dinding yang tipis yang sulit untuk dihilangkandiganti dengan beton selama pengecoran beton. Universitas Sumatera Utara Selama proses pengecoran, pipa tremie harus selalu terbenam dalam beton sehingga harus diperhatikan antara kecepatan pengecoran dengan kecepatan menarik pipa tremie. Beberapa keuntungan bored pile dibanding dengan driving pile sebagai berikut: 1. Dengan diameter tiang yang besar dapat mengurangi jumlah tiang yang diperlukan. 2. Banyak mengurangi getaran dan kebisingan suara. 3. Dapat menembus boulder batu, untuk boulder yang besarnya kurang dari 13 diameter lubang dapat langsung dipindahkan dan untuk diameter yang lebih besar dari lubang dapat dipecah dengan alat khusus. 4. Dapat dengan mudah pembesaran ujung tiang untuk meningkatkan daya dukung dan dapat menahan gaya tarik. 5. Diameter lubang yang semakin besar dapat memberikan pengawasan langsung tentang bearing capacity dan jenis tanah di dasar lubang. Sedangkan kerugiannya adalah: 1. Tidak dapat digunakan apabila lapisan tanah keras terletak jauh dari permukaan tanah. 2. Cuaca jelek akan sangat mengganggu proses pelaksanaan. 3. Tanah bekas galian lubang dan bekas bentonite slurry yang sudah tidak digunakan memberikan pekerjaan tambahan untuk pembersihan dan angkutan pembuangan. Universitas Sumatera Utara 2.5. Proses Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor 2.5.1. Penggalian Lubang