2.2.7 Pencegahan
Tindakan pencegahan serta eliminasi tetanus neonatorum adalah bersandarkan pada tindakan menurunkan atau menghilangkan faktor-faktor risiko. Pendekatan
pengendalian lingkungan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Pemotongan dan perawatan tali pusat wajib menggunakan alat yang steril WHO, 2006.
Pengendalian kebersihan pada tempat pertolongan persalinan perlu dilakukan dengan semaksimal mungkin agar tidak terjadi kontaminasi spora pada saat proses
persalinan, pemotongan dan perawatan tali pusat dilakukan. Praktik 3 Bersih perlu diterapkan, yaitu bersih tangan, bersih alat pemotong tali
pusat, dan bersih alas tempat tidur ibu, di samping perawatan tali pusat yang benar. Selain persalinan yang bersih dan perawatan tali pusat yang tepat, pencegahan
tetanus neonatorum dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi TT kepada ibu hamil. Pemberian imunisasi TT minimal dua kali kepada ibu hamil dikatakan sangat bermanfaat
untuk mencegah tetanus neonatorum WHO, 2008..
2.3 Pengetahuan knowledge
2.3.1 Defenisi
Pengetahuan adalah meru pakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu
objek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over behavior Notoatmodjo, 2010.
Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang :
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor internal
Faktor dari dalam diri sendiri misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik. b.
Faktor eksternal Faktor dari luar diri misalnya keluarga, masyarakat.
c. Faktor pendekatan belajar
Faktor upaya belajar misalnya startegi dan metode dalam belajar.
2.3.2 Pentingnya Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2010, pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Over Behavior.
Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan. Sebelum
seseorang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru didalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan yaitu :
a. Awareness kesadaran dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus objek. b.
Interest Merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Sedini mungkin sikap subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya. d.
Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Universitas Sumatera Utara
Apabila penerima perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku
tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya, apabila perilaku tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan
tidak berlangsung lama. Jadi, pentingnya pengetahuan disini adalah dapat menjadi dasar dalam merubah perilaku sehingga perilaku itu langgeng. Notoatmodjo, 2010.
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.