Aerasi. Pencampuran. Flokulasi. TINJAUAN PUSTAKA

Nurfadillah : Pengaruh H 2 SO 4 , CaOH 2 , Al m OH n Cl 3m-n Dan CaOCl 2 Pada Proses Pengolahan Air Tanah Sumur Dalam Menjadi Air Produksi Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. sungai. Saringan kasar dari batang-batang yang berjarak kira-kira 0,75-2 inci 20-50 mm dipergunakan untuk tujuan ini. Pada instalasi-instalasi kecil saringan semacam ini biasanya dibersihkan secara manual dengan tenaga orang. Instalasi-instalasi yang besar umumnya mempergunakan saringan-saringan yang dibersihkan secara mekanik. Saringan-saringan mikro ayakan mikro dibuat dalam suatu drum yang ditutup dengan jala halus yang ditunjang oleh suatu jala kasar sebagai penguat. Lubang-lubang saringan bervariasi antara kira-kira 23-65 mikron. Air yang berisi bahan-bahan halus terapung disalurkan kebagian dalam drum tersebut, kemudian air yang telah tersaring dikumpulkan dari luarnya. Karena penyumbatan saringan terjadi dengan cepat, jala haruslah dicuci terus menerus dengan semprotan air bertekanan tinggi. Ayakan mikro paling sering dipergunakan sebagai pengolahan awal sebelum pengolahan air secara konvensional.

b. Aerasi.

Aerasi adalah suatu bentuk perpindahan gas dan dipergunakan dalam berbagai variasi operasi, meliputi sebagai berikut: 1 tambahan oksigen untuk mengoksidasikan besi dan Mangan terlarut, 2 pembuangan Karbon Dioksida, 3 pembuangan Hidrogen Sulfida untuk menghapuskan bau dan rasa, serta 4 pembuangan minyak yang mudah menguap dan bahan-bahan penyebab bau dan rasa serupa yang dikeluarkan oleh ganggang serta mikroorganisme yang serupa. Aerasi dilaksanakan dengan cara membuat air terbuka bagi udara atau dengan memasukkan udara kedalam air. Jenis-jenis utama alat aerasi adalah 1 aerator gaya berat, misalnya kaskade air terjun atau bidang-bidang miring; 2 aerator semprotan atau air mancur, dimana air disiramkan keudara; 3 penyebar suntikan, dimana udara berbentuk gelembung kecil disuntikkan dalam Zat cair, dan 4 aerator mekanik yang Nurfadillah : Pengaruh H 2 SO 4 , CaOH 2 , Al m OH n Cl 3m-n Dan CaOCl 2 Pada Proses Pengolahan Air Tanah Sumur Dalam Menjadi Air Produksi Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. meningkatkan pencampuran zat cair dan membuat air terbuka ke atmosfer dalam bentuk butir-butir tetesan. Metode tertentu yang dipergunakan tergantung pada jenis bahan yang harus dibuang serta tujuan yang harus dicapai.

c. Pencampuran.

Bahan-bahan kimia yang dipergunakan untuk pengolahan air dapat dimasukkan dengan mesin pemasukan larutan atau mesin pemasukan kering. Untuk dapat menjadi efektif, bahan-bahan kimia ini haruslah tersebar dengan baik dalam air dengan pencampuran yang sempurna. Hal ini biasa dilakukan dengan cara mekanis, yaitu memutar dengan cepat dayung-dayung di dalam kolam pencampur yang direncanakan dengan khusus, yang mempunyai waktu penahanan sebesar 30 hingga 60 detik. Pencampuran jaringan pipa telah pula dipergunakan. Disamping itu, bahan- bahan kimia dapat ditambahkan pada titik-titik lain yang turbulensinya tinggi, misalnya pada suatu loncatan air, bila ia tetap efektif pada suatu kisaran besar aliran yang cukup.

d. Flokulasi.

Bila bahan-bahan kimia pengental ditambahkan ke air yang mengandung kekeruhan, akan terbentuk kumpulan partikel yang turun mengendap. Untuk melakukan pembuangan kumpulan partikel yang pada awalnya sangat kecil ini, pengadukan cepat harus diikuti dengan suatu jangka waktu pengadukan halus flokulasi selama 20 hingga 30 menit. Hal ini akan menyebabkan bertumbukannya kumpulan-kumpulan partikel kecil yang akan membentuk partikel-partikel yang lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit. Berhubung dengan ukuran dan kerapatannya, partikel-partikel besar ini dapat dibuang dengan pengendapan gaya berat. Flokulasi dapat dilaksanakan dengan mempergunakan dengan berbagai cara, termasuk pemutaran dayung-dayung dengan lambat; pengaliran melalui diatas dan Nurfadillah : Pengaruh H 2 SO 4 , CaOH 2 , Al m OH n Cl 3m-n Dan CaOCl 2 Pada Proses Pengolahan Air Tanah Sumur Dalam Menjadi Air Produksi Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. dibawah kolam-kolam pengaduk; dan dengan penambahan suatu gas, biasanya udara. Input tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai flokulasi berbeda dari kira-kira 1 hingga 2 hp perjuta galon 0,2 sampai 0,4 kw10 3 m 3 kapasitas tangki flokulator.

e. Pengendapan.