Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

26

2.6 Kerangka Pemikiran

Menurut Januar 2006, pangan adalah sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman. Pengolahan bahan pangan menjadi berbagi jenis makanan merupakan salah satu cara untuk mencapai diversifikasi pangan terutama pangan non beras. Jagung adalah tanaman pangan yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia. Jagung merupakan salah satu pangan non beras yang mengandung sumber hidrat arang yang tinggi dan memiliki potensi multiguna, selain menjadi bahan pangan juga dapat dijadikan pakan ternak, dan bahan baku berbagai industri. Tanaman pangan satu ini dapat dijadikan olahan bahan jadi maupun bahan setengah jadi. Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten pengahasil jagung yang sangat berpengaruh terhadap total produksi jagung Jawa Timur. Komoditas yang banyak dibudidayakan adalah jagung varietas lokal yaitu talango, manding, dan guluk- guluk. Jagung merupakan bahan pangan pokok yang biasa disebut oleh masyarakat daerah itu dengan nasi jagung. Selain menjadi pangan pokok jagung juga digunakan sebagai pakan ternak, dan bahan baku olahan produk setengah jadi maupun siap konsumsi. Menurut BPS Sumenep 2014, produksi jagung Kabupaten Sumenep pada tahun 2013 mencapai 382.640,771 ton dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 397.600,58 ton. Melihat potensi jagung tersebut akhirnya LIPI melakukan survey terhadap kelompok-kelompok wanita tani yang ada di Kabupaten Sumenep dan akhirnya memilih KWT Bunga Anggrek untuk diberi tanggungjawab dalam kegiatan pengolahan jagung menjadi mie jagung yang bekerja sama dengan BAPPEDA Kabupaten Sumenep dalam pemberian fasilitas kepada KWT Bunga Anggrek. Pengolahan jagung menjadi mie jagung bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan lokal selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan 27 pendapatan serta nilai tambah dari bahan baku lokal. Jagung yang diolah menjadi tepung jagung dan setelah itu diolah lagi manjadi mie jagung diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar terhadap jagung. Tepung jagung adalah tepung yang berbentuk butiran halus yang berasal dari jagung kering yang dihancurkan sampai halus. Mie jagung dapat menjadi alternatif usaha bagi usaha skala rumah tangga atau kecil. Kelompok Wanita Tani Bunga Anggrek yang diberi tanggungjawab oleh LIPI dan difasilitasi oleh BAPPEDA Sumenep sudah beroprasi sejak Oktober 2014. Potensi segmen konsumen mie jagung sangat luas, karena mie jagung dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia dari anak-anak hingga dewasa. Kabupaten Sumenep yang merupakan sentra produk olahan jagung membuat berbagai agroindustri olahan jagung harus berebut bahan baku untuk kelancaran proses produksi dalam agroindustrinya. Fenomena lainnya yang terdapat di daerah tersebut adalah jagung merupakan tanaman musiman menyebabkan harganya fluktuatif dan khususnya di Kabupaten Sumenep panen raya jagung hanya terjadi pada bulan Februari. Fenomena tersebut akan mempengaruhi nilai tambah dari jagung yang diolah menjadi mi jagung karena dengan fluktuatifnya harga jagung akan mempengaruhi biaya dari input yang akan diolah. Nilai tambah dapat diketahui dengan cara menentukan biaya-biaya yang digunakan dalam pengolahan jagung menjadi mi jagung. Menurut Sudiyono 2002, analisis nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditi karena mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dalam suatu proses produksi. Kegiatan agroindustri dapat meningkatkan guna bentuk suatu komoditi. Penciptaan guna bentuk tersebut membutuhkan biaya-biaya pengolahan. Nilai tambah dapat tercipta dari proses pengolahan bahan baku pertanian menjadi bahan siap konsumsi yang dihargai lebih tinggi dari bahan awalnya. Semakin rendah harga input dan semakin tinggi harga output akan memberikan nilai tambah yang semakin tinggi pula dari proses pengolahan tersebut. Pengolahan yang dilakukan oleh agroindustri mie jagung ini adalah pengolahan berbahan baku jagung. Jagung diolah menjadi tepung jagung 28 yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan mie jagung dengan tujuan untuk meningkatkan penggunaan bahan baku lokal. Selain itu, dari proses pengolahan ini diharapkan dapat meberikan nilai tambah terhadap komoditas jagung dan tepung jagung serta dalam jangka panjang diharapkan dapat menekan tingkat impor tepung di Indonesia. Nilai tambah suatu komoditas akan semakin tinggi apabila nilai jual output yang dihasilkan dari pengolahan input bernilai tinggi. Jadi, semakin tinggi harga jual dari output akan yang dihasilkan akan semakin tinggi pula nilai tambahnya begitu juga sebaliknya semakin rendah harga jualnya maka semakin kecil pula nilai tambahnya. Menurut Mursyidi 2008, harga pokok adalah biaya yang terjadi yang belum dibebankan atau dikurangi dari penghasilan. Harga pokok dapat membentuk harta assets. Metode penentuan harga pokok produk adalah dengan cara membebankan unsur biaya terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi, artinya penentuan biaya yang melekat pada produk jadi dan persediaan barang dalam proses. Tujuan dari perhitungan harga pokok produksi adalah untuk bahan pertimbangan pengambilan kebijakan harga bagi agroindustri atau lebih sederhananya dapat digunakan untuk penentuan harga jual produk agar agroindustri tidak rugi dan mendapat keuntungan. Pendapatan atau keuntungan adalah tujuan utama dari suatu usaha. Pendapatan dapat dihitung dengan cara mengurangkan total penerimaan dengan total biaya. Pendapatan dari suatu usaha selain ditentukan oleh penentuan harga jual juga sangat dipengaruhi oleh volume produksi dan nilai tambah produk. Semakin tinggi volume produksi dan nilai tambah produk maka akan semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi peningkatan pendapatan terhadap agroindustri mie jagung. 29 Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran Potensi Komoditas Jagung Kabupaten Sumenep Tepung Jagung Mie Jagung Harga Pokok Produksi HPP = Total B. Produksi Jumlah Produksi Pendapatan π = TR – TC Nilai Tambah VA = NP – IC Rekomendasi Peningkatan Nilai Tambah dan Pendapatan Mie Jagung Jagung Pangan Fenomena: 1. Jagung merupakan tanaman semusim, biasanya panen raya pada bulan Februari 2. Harga jagung fluktuatif tergantung musim 3. Banyak agroindustri yang berbahan baku jagung 4. Tepung jagung dimanfaatkan sebagai substitusi tepung terigu 30

2.4 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Sistem Usaha Tani Tanaman Wortel(Studi Kasus : Desa Merdeka Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

9 78 37

ANALISIS NILAI TAMBAH, SALURAN PEMASARAN DAN KELEMBAGAAN JAHE MERAH (Zingiber Officinalle Var. Rubrum) (STUDI KASUS KELOMPOK WANITA TANI JAWAK KUCUR)

16 91 144

ANALISIS AGRIBISNIS RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI DESA TANJUNG KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

0 10 1

Analisis Nilai tambah dan strategi pemasaran kopi bubuk arabika kelompok tani manunggal VI Kecamatan Jambu Semarang

0 10 161

Pakom bagi Kelompok Wanita Tani Ngudi Makmur dan Kelompok Wanita Tani Merpati di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen

0 3 7

Analisis Nilai Tambah, Keuntungan dan Efisiensi Pengolahan Tepung Umbi Garut, Ubi Ungu dan Ubi Kayu Kelompok Wanita Tani (KWT) “Melati” di Kabupaten Kulon Progo

1 7 7

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI ANGGREK PADA KELOMPOK TANI ANGGREK REJO IX DI DESA PLOSOREJO KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 6

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI WANITA ANGGREK DESA ANGGRASMANIS, KECAMATAN JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR MELALUI PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAHE CELUP SEBAGAI OLEH-OLEH KHAS DESA WISATA CANDI CETHO.

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melalui Kegiatan Pemberian Nilai Tambah Olahan Jagung (Zea mays L.) : Suatu Kasus Pada Kelompok Wanita Tani Cipta Lestari di Desa Haurgeulis Kecamatan Ba

0 0 8

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELALUI KEGIATAN PEMBERIAN NILAI TAMBAH OLAHAN JAGUNG (Zea mays L.) (Suatu Kasus Pengolahan Marning Jagung pada Kelompok Wanita Tani Cipta Lestari di Desa Haurgeulis Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka) THE EM

0 1 7