Website Sebagai Media Public Relation

24 sementara media baru diluar kontrol negara, bahkan bisa dinikmati siapapun yang ada didunia tanpa batasan negara, 4 media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru adalah memproduksi konsep demokratisasi, 5 media lama memfragmentasi audience sementara media baru meletakkan audience pada posisi yang sama, 6 media lama membentuk kebingungan sosial, sementara media baru berorientasi pada individu. Konsep dari New Media tersebut kemudian dapat dilihat dari berbagai bentuk pengembangan media berbasis internet dan telpon genggam, yang memiliki sebutan sesuai dengan fungsi dari media tersebut, seperti media sosial Social Media ataupun media online Online Media, yang kemudian secara konkret melahirkan berbagai bentuk aplikatif , seperti: Website, Facebook, Twitter, Whatsup, skype dan lain sebagainya. Media sosial adalah fitur berbasis website yang dapat membentuk jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas. Pada sosial media kita dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan visual maupun audiovisual. Contohnya seperti:Twitter, Facebook, Blog, Forsquare dan lainya. Puntoadi. 2011: 1

C. Website Sebagai Media Public Relation

Menurut Rianto 2007:2, web adalah fasilitas hypertext yang mampu menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia lainnya, dimana diantara data-data tersebut saling terkait dan 25 berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan sebuah browser seperti internet eksplorer, netscape, opera ataupun mozila firefox. Pengertian dari portal web adalah sebuah situs yang berfungsi untuk meletakkan informasi di WWW. Sebuah portal web pastinya akan menampilkan informasi yang terkolaborasi dengan desain dan beragam tampilan. diakses dari http:lintas.me pada 1 November 2014 Menurut Setiawan 2004:15 merupakan suatu ruang yang dapat menampung informasi dalam jaringan internet pada sebuah web browser, dengan menggunakan kemampuan untuk mengolah kode-kode tertentu secara umum yang dinamakan tag-tag delimeter dan kemampuan untuk meloncat link dari halaman satu ke halaman yang lainnya. Web 2.0 adalah buzzword terbaru di dunia Internet. Berbagai inovasi dan fitur-fitur baru yang muncul, misalnya dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan lain-lain seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti system operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in API yang ada di Internet. Perkembangan Web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berfikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah situs. Sebagian besar cara berfikir tersebut mengadaptasi gabungan dari teknologi web yang telah ada saat ini. Ada beberapa prinsip yang mendasari karakteristik suatu situs merupakan situs yang mempunyai tipe 26 dari Web 2.0. Karakter tersebut antara lain dapat digambarkan sebagai berikut. 1. Web sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja dimanapun saja. 2. Adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi pengetahuan. 3. Dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan layanan web atau RSS. 4. Perangkat-lunak tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. 5. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna. 6. Web 2.0 sebagai akhir dari siklus peluncuran Produk perangkat-lunak. Dapat dikatakan bahwa Web 2.0 menyajikan suatu layanan web yang berpusat pada user pengguna di mana pengguna dimudahkan untuk menggunakan berbagai layanan yang ada. Pengguna dapat dengan mudah untuk memasukkan data atau mengambil data dari system dan pengguna dapat memiliki datanya sendiri pada situs. Jadi pengguna langsung berpartisipasi dalam situs, pengelola situs lebih bersifat sebagai fasilitator saja. Yudha Wastu Firnandha, R. Rizal Isnanto, Aghus Sofwan. 2005

D. Teori Uses and Gratifcations