Pengujian Waktu Respon Tahap Optimize

78 Gambar 4.16 Perbandingan Throughput pada server tunggal dan server LVS

d. Pengujian Waktu Respon

Pengujian dilakukan untuk mengetahui waktu respon terhadap request yang datang. Dalam melakukan pengujian penulis menggunakan perangkat lunak siege. Hasil pengujian yang ditunjukan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa ketika menggunakan simulasi 50 lima puluh user dengan koneksi bersamaan yang mengirimkan 500 lima ratus hingga 2500 dua ribu lima ratus request, maka waktu respon sistem dengan server tunggal membutuhkan waktu rata-rata 0.978 detik menggunakan provider smart dan untuk provider indosatm2 dibutuhkan waktu 0.972 detik untuk menyelesaikan permintaan yang datang. Sedangkan server 79 LVS memiliki waktu respon yang lebih singkat dibandingkan dengan server tunggal yaitu rata-rata adalah 0.558 detik untuk provider smart dan 0.564 untuk provider indosatm2. Hal itu ditunjukan pada tabel 4.6. Dalam melayani request yang datang, server LVS dipengaruhi oleh keberadaan load balancer dan dua buah real server di dalamnya. Director memiliki algoritma penjadwalan sehingga dapat meneruskan request yang datang kepada real server sesuai dengan kondisi real server di dalamnya sehingga kerja sistem tidak berat dan request yang datang bisa dengan cepat untuk dilayani. Gambar 4.17 Perbandingan waktu respon server tunggal terhadap server LVS 80

4.12. Tahap Optimize

Pada tahap terakhir dari PPDIOO ini, pemeliharaan meliputi perawatan serta aktifitas pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibangun. Dalam tahap pemeliharaan ini terdapat beberapa proses diantaranya proses pengelolaan dan proses perawatan yang dilakukan untuk bertujuan melakukan penyesuaian dari perangkat keras baik dari mesin director dan real server agar dapat beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan sistem jaringan komputer, seperti penambahan RAM, peningkatan kapasitas dari media penyimpanan dan lain sebagainya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian dan penulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan server LVS dapat meningkatkan nilai throughput dibandingkan dengan menggunakan server tunggal dimana pada server tunggal mempunyai nilai throughput sebesar 10 Kbps sedangkan untuk server LVS mempunyai nilai sebesar 20 Kbps baik menggunakan provider smart maupun indosatm2, dapat dilihat pada gambar 4.16. 2. Waktu respon yang dihasilkan oleh server LVS lebih cepat dibandingkan dengan server tunggal dengan rata-rata server tunggal adalah 0.972 detik sedangkan untuk server LVS sebesar 0.564 detik untuk provider indosatm2 dan rata-rata server tunggal adalah 0.978 detik sedangkan untuk server LVS sebesar 0.558 detik untuk provider smart, dapat dilihat pada gambar 4.17. 3. Load balancing terbukti dapat menjadi salah satu solusi yang dapat menciptakan sebuah sistem yang memberikan ketersediaan layanan