LVS-Direct Routing LVS-Tunneling LVS-NAT

30

2.11.1 Arsitektur LVS

1. LVS-Direct Routing

Teknik pengiriman permintaan Direct Routing ini menggunakan alamat virtual IP yang sama dari real server dan director. Paket dari user akan diteruskan langsung ke server yang sebenarnya. IP paket tidak dimodifikasi, sehingga real server harus dikonfigurasi untuk menerima lalu lintas untuk alamat IP virtual server. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan paket filtering untuk mengarahkan lalu lintas yang dialamatkan dari alamat IP virtual server ke port lokal. Sehingga real server dapat mengirimkan balasan langsung kembali ke pengguna akhir. Horman : 2004 Gambar 2.3 Skema LVS-Direct Routing 31 sumber: http:www.linuxvirtualserver.orgVS-DRouting.gif

2. LVS-Tunneling

Pada LVS-Tunneling memungkinkan alamat paket ke alamat IP yang akan diarahkan ke alamat lain, mungkin juga ke jaringan yang berbeda. Dalam konteks layer 4 swithing, tunneling sangat mirip dengan direct routing, kecuali ketika sebuah paket diteruskan akan dienkapsulasi ke dalam sebuah paket alamat IP, tidak hanya memanipulasi frame Ethernet. Keuntungan dari metode ini adalah real server bisa berada di jaringan yang berbeda. Gambar 2.4 Skema LVS-Tunneling sumber: http:www.linuxvirtualserver.orgVS-IPTunneling.gif 32

3. LVS-NAT

NAT atau Network Address Translation yaitu sebuah metode yang memanipulasi alamat ip dan nomor port baik berasal dari sumber maupun tujuannya. Alamat ip publik disamarkan untuk digunakan oleh alamat ip privat agar bisa berhubungan dengan internet. Linux Director dan real server dihubungkan oleh switch. Real server biasanya menjalankan layanan yang sama dan mempunyai layanan yang isinya sama Maman : 2007. Cara kerja LVS-NAT seperti yang ada di gambar 2.6 adalah sebagai berikut : 1. Ketika user mengakses layanan yang disediakan oleh server. Maka paket yang dikirmkan akan sampai ke director. 2. Director lalu akan memilih server berdasarkan penjadwalan dan menulis ulang alamat tujuan paket ke alamat IP real server lelu meneruskannya ke real server. 3. Ketika korespondensi server terhadap proses permintaan dan balasan sesuai dengan permintaan, maka dikirimkan ke director. 4. Director menulis ulang alamat dari paket balasan ke alamat IP dari real server dan kemudian mengembalikan paket ke user. Horman : 2004 33 Gambar 2.5 Skema LVS-NAT sumber : http:www.linuxvirtualserver.orgVS-NAT.gif Alasan penggunaan NAT dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Real server dapat berjalan pada beberapa sistem operasi yang mendukung protokol TCPIP. 2. Real server dapat menggunakan alamat IP private. 3. Hanya menggunakan 1 satu alamat IP Publik. 34

2.11.2 Algoritma Penjadwalan Pada LVS