Protokol HTTP Load Balancing

19

2.6 Protokol HTTP

HTTP adalah tipe protokol memintamenjawab, dimana client akan membuka koneksi ke suatu server dan kemudian mengirimkan permintaan menggunakan format spesifi. Server akan member tanggapan kemudian akan menutup koneksi. HTTP memiliki kemampuan untuk mentransfer halaman Web, gambar dan media lainnya yang dipergunakan oleh aplikasi Web. Ario, 2004.

2.7 Konsep Clustering

Sebuah cluster terdiri dari dua atau lebih komputer disebut node atau anggota yang bekerja sama untuk melakukan sebuah tugas. Ada 4 empat jenis kelompok utama yaitu:

1. Storage Cluster

Storage cluster menyediakan sistem berkas gambar yang konsisten di server dalam sebuah cluster, yang memungkinkan server untuk secara bersamaan membaca dan menulis ke sistem file tunggal bersama. Sebuah storage cluster menyederhanakan administrasi penyimpanan dengan membatasi instalasi dan patch aplikasi untuk satu sistem file. Juga, dengan sistem file cluster, sebuah storage cluster menghilangkan kebutuhan untuk salinan data yang berlebihan aplikasi dan menyederhanakan backup dan pemulihan bencana. 20

2. High Availability Cluster

High availability cluster menyediakan ketersediaan pelayanan yang berkelanjutan dengan menghilangkan single points of failure SPOF dan memberikan layanan dari satu node cluster ke node yang lain dalam kasus ketika sebuah node tidak berjalan. Biasanya, layanan dalam high availability cluster membaca dan menulis. Oleh karena itu, high availability cluster harus menjaga integritas data sebagai salah satu node cluster mengambil alih kontrol suatu layanan dari cluster node lain. Kegagalan node dalam high availability cluster tidak terlihat dari klien di luar cluster. High availability cluster juga kadang-kadang disebut sebagai failover cluster.

3. Load Balancing Cluster

Load balancing cluster mengirimkan permintaan layanan jaringan ke beberapa node cluster untuk menyeimbangkan beban permintaan di antara node cluster. Load balancing menyediakan skalabilitas biaya yang efektif karena jumlah node yang bisa diatur jumlahnya. Jika node dalam sebuah cluster load balancing tidak bekerja, software load-balancing mendeteksi kegagalan dan meneruskan permintaan untuk node cluster yang lain. Node yang tidak atif dalam sebuah cluster load balancing tidak terlihat dari klien di luar cluster. 21

4. High Performance Cluster

High performace cluster menggunakan node cluster untuk melakukan perhitungan secara bersamaan. Sebuah high performace cluster memungkinkan aplikasi untuk bekerja secara paralel, sehingga meningkatkan kinerja aplikasi. High performace cluster juga disebut sebagai sebuah klaster komputasi atau komputasi grid. Anonim : 2007

2.7.1 Cluster Service

Cluster Service tidak bisa dilepaskan dari layanan load balancing, dan mempunyai tujuan untuk pencegahan kegagalan layanan bagi pengguna jaringan komputer bila salah satu sistem atau aplikasi yang ada dalam jaringan komputer mengalami kegagalan. Biasanya setelah layanan load balancing ini diimplementasikan maka cluster service juga diaplikasikan untuk membuat cadangan sistem atau aplikasi yang berjalan dalam jaringan komputer. Sebuah server farm dengan mengimplementasikan layanan cluster akan meningkatkan faktor ketersediaan, reliablitas dan juga kecepatan akses Rijayana : 2005. Web Server Cluster adalah sekelompok server independen yang dikelola sebagai sistem tunggal untuk ketersediaan yang tinggi, pengelolaan yang lebih mudah dan skalabilitas yang besar. David Grant : 2000 22

2.8 Load Balancing

Load Balancing adalah proses pendistribusian beban terhadap sebuah servis yang ada pada sekumpulan server atau perangkat jaringan ketika ada permintaan dari pemakai Rijayana : 2005. Secara umum, jika ada pengguna mengirimkan permintaan HTTP untuk sebuah alamat web, permintaan diarahkan ke web server yang ditentukan oleh Domain Name System DNS. Semua permintaan akan ditangani oleh mesin ini. Dalam load balancing, layanan dapat didistribusikan dengan mengirim permintaan berikutnya ke server yang berbeda. Sehingga dengan load balancing, permintaan untuk layanan pada sebuah server dapat tersebar di hampir semua jumlah server yang disediakan Bookman : 2003. Load balancing pada web server berada di layer 4 yaitu untuk mendistribusikan permintaan ke server pada lapisan transport, seperti TCP dan UDP. Dalam membuat sebuah load balancing dapat menggunakan beberapa metode yaitu : 1. Balance, solusi yang simple dalam membuat sebuah load balancing namun tidak dapat menjaga session pengguna. 2. Eddie Mission, merupakan penyempurnaan dari balance dengan dapat menjaga session dari pengguna. 3. Enhanced DNS Server, pada metode ini harus memasang eddie mission terlebih dahulu dalam membuat sebuah load balancing. 23 4. LVS Linux Virtual Server, perangkat lunak yang dapat menangani load balancing dengan beberapa metode. Bookman : 2003 Salah satu cara untuk membangun load balancing adalah menggunakan Linux Virtual Server LVS yang menyediakan beberapa algoritma yang dapat digunakan. Load balancing berfungsi sebagai berikut : 1. Menerima trafik dari sebuah network misalnya trafik sebuah web dan mengarahkannya ke server tertentu. 2. Melakukan pembagian trafik menjadi individual request dan menentukan server mana yang akan menerima individual request tersebut. 3. Memantau server dengan menyakinkan bahwa server tersebut bertanggung jawab terhadap trafik. 4. Memberikan redudansi dengan mengaktifkan server lebih dari satu unit melalui mekanisme fail-over. 5. Menawarkan distribusi content seperti pembacaan URL, interconnecting cookies , dan XML parsing Bourke : 2001. Load balancing bekerja dengan trafik yang diarahkan pada situs. Dengan 1 satu URL, 1 satu alamat IP, dan load balancing digunakan untuk mendistribusikannya dengan baik. Adapun manfaat dari load balancing adalah sebagai berikut : 1. Menjamin Reliabilitias layanan berarti kepercayaan terhadap sebuah sistem untuk dapat terus melayani pengguna dengan sebaik-baiknya. 24 Jaminan realibilitas memungkinkan pengguna dapat melakukan pekerjaan sebaik-baiknya dengan lancar melalui layanan tersebut. 2. Skalabilitas dan ketersediaan. Jika dalam sebuah jaringan komputer jika hanya terdapat satu buah server mempunyai pengertian terdapat satu titik masalah. Seandainya tiba-tiba server itu mati maka layanan terhadap pengguna akan terganggu. Dengan melakukan penambahan server dan membentuk server farm maka skalabilitas akan meningkat dan selain itu faktor ketersediaan juga akan meningkat Rijayana : 2005. Gambar 2.2 Konsep Load Balancing. Sumber : http:cloudleverage.comimgload-balancing-traditional.jpg Alasan penggunaan load balancing dalam melakukan penelitian dengan studi kasus pada web server di PPPTMGB “LEMIGAS” adalah : 1. Request yang diberikan ke server dapat diatur perkoneksi. 2. Ketika salah satu server down maka server yang lain dapat mengambil alih koneksi yang lain. 3. Manajemen server lebih mudah tanpa harus mengganggu user dalam mengakses layanan. 25

2.9 Sistem Operasi Ubuntu 10.04