2. Pengertian Masjid
Secara etimologis, masjid berarti tempat sujud. Sedangkan secara terminologis, masjid adalah tempat melakukan aktivitas ibadah dalam
makna luas.
27
Semenjak zaman Rasulullah SAW masih hidup, masjid sebagai tempat pendidikan islam sudah digunakan dilingkungan
masyarakat. Hal ini sejalan dengan penjelasan Dr. Asma Hasan Fahmi, bahwa masjid dapat dianggap sebagai lembaga ilmu pengetahuan yang
tertua dalam islam. Karena di masjidlah dimulai pengajaran al- Qur‟an, dan
dasar-dasar agama Islam pada masa Rasulullah SAW, selain fungsi umumnya sebagai tempat untuk menunaikan sembahyang dan beribadah
lainnya.
28
Pada masa permulaan islam, masjid mempunyai peranan yang amat mulia dan luas bagi kehidupan umat manusia khususnya masyarakat
muslim. Masyarakat muslim membicarakan masalah-masalah agama, pendidikan, sosial ekonomi, politik, dan berbagai problema kehidupan di
masjid. Di masjid mereka mengajak manusia kepada keutamaan, kecintaan, pengetahuan, kesadaran sosial, serta pengetahuan tentang hak
dan kewajiban kepada Tuhan dan negara. Bermula dari masjid ini pula mereka menyebarkan akhlak islam dan memberantas kebodohan.
29
Dalam hal ini, M. HR. Songge mengatakan, bahwa masjid secara etimologis, bermakna sebagai tempat para hamba yang beriman bersujud
melakukan ibadah berupa shalat wajib dan sunnah lainnya kepada Allah
27
Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren : Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta:Gema Insani Perss,1997 cet.ke-1 h.46
28
Abdurrachman Mas‟ud, M.A., et.al, Paradigma Pendidikan Islam, Yogyakarta:Pustaka Pelajar 2001 cet.ke-1 h.51
SWT. sedangkan masjid secara terminologis adalah tempat dimana para hamba melakukan segala aktivitas baik yang bersifat vertikal maupun
horizontal dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
30
Selain pengertian masjid secara umum seperti diuraikan diatas, Sidi Gazalba berpendapat: ”masjid adalah pusat beribadah dan kebudayaan
islam.
31
” Di sisi lain Al-abdi dalam kitabnya “Al-Madkhal” juga mengatakan bahwa masjid merupakan tempat yang paling baik bagi
kegiatan pendidikan dan pembentukan moral keagamaan. Dengan memusatkan segala aktivitas umat islam di masjid, akan tampak hidupnya
sunnah-sunnah islam dan berkembangnya kehidupan yang sesuai dengan hukum Allah SWT.
32
Dari uraian singkat tersebut di atas, maka dapat dipahami masjid sebagai pusat pembianaan masyarakat, tentu tidak hanya dilakukan melalui
ibadah ritual seperti shalat saja, tetapi juga melalui beraneka ragam aktvitas lainnya yang membuat masyarakat terbina sebagai indikasi dari
kekokohan iman. Di samping itu, masjid juga mempunyai fungsi lain yakni mencerdaskan umat dan memberikan orientasi dakwah yang bisa
dilakukan melalui shalat berjamaah, pengajian-pengajian yang dilakukan secara rutin, maupun melalui khutbah jum‟at yang merupakan nasehat
migguan yang bersifat mendidik tentang kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh kaum muslimin.
33
30
M.HR. Songge, pesan risalah Masyarakat Madani:Masjid dan Masyarakat Madani, Jakarta:PT.Mediacita, 2001, h.12-13
31
Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam. Jakarta:Pustaka Al- Husna.1998, cet.ke-5 h.47
32
Wahjoetomo, Op cit, h.47
33
Yusuf Qardhawi, Tuntunan Membangun Masjid, Jakarta:gema Insani Perss, 200, h.8
Dengan demikian, fungsi masjid harus sesuai dengan ajaran Allah, yaitu mencakup lingkungan habluminallah kontak kepada Allah atau
ibadah khusus dan habluminannas kontak sosial, budaya sesama manusia atau
mu’amalah. Masjid juga dapat memberikan semangat ketabahan, ketahanan, kelemah lembutan, kasih sayang dan kegotong-
royongan kedalam kesadaran dan hati nurani jama‟ahnya. Dari masjid inilah Rasulullah SAW mulai membina kader pemimpin umat, memelihara
dan mewariskan nilai-nilai budaya dan peradaban islam. Pendapat lain juga diutarakan oleh Masor. P dan Nurzaman perihal
fungsi masjid sebagai berikut: 1. Sebagai pusat kegiatan keagamaan dan kegiatan khusus
Fungsi masjid yang terutama adalah untuk sujud kepada Allah SWT, untuk shalat dan beribadah kepada Allah SWT. 5 lima kali
sehari dianjurkan bagi seluruh umat islam untuk mengunjungi masjid guna melaksanakan shalat fardhu. Sehubungan dengan hal ini
Rasulullah SAW bersabda, shalat yang paling baik adalah shalat yang dilakukan dirumah kecuali shalat fardhu. Shalat fardhu yang baik
dilakukan di masjid. 2. Sebagai pusat dakwah dan pendidikan
Masjid berfungsi sebagai pusat dakwah dan pendidikan. Secara informal, sesama muslim dapat saling bertukar informasi, saling
menasehati, dan saling bertukar fikiran pada saat-saat sebelum dan sesudah shalat. Secara formal, misalnya pada shalat jum‟at, shalat
tarawih, pengajian-pengajian dan sebagainya.
3. Sebagai tempat kegaiatan masyarakat Masjid sebagai pusat kebudayaan disamping sebagai pusat
ibadah juga menampung semua jenis kegiatan masyarakat yang berada dalam batas-batas takwa, atau yang menunjang tercapainya kondisi
rohani takwa. 4. Sebagai tempat menggalang Ukhuwwahh Islamiah
Lima kali dalam sehari masjid dijadikan sebagai tempat untuk membina persamaan dan persaudaraan, karena diwaktu-waktu tersebut
seseorang dapat bertatap muka dan saling mengucapkan salam sesama muslim sebagai hamba Allah yang ruku dan sujud bersama-sama
menghadap Allah SWT. Rasa persaudaraan dan persamaan inilah yang dapat
mendekatkan hubungan sesama muslim ditengah kehidupan mereka masing-masing.
1. Sebagai tempat mencari ketenangan Apabila shalat yang dilakukan di masjid dilakukan dengan
penuh kekhusuan dan melepaskan diri baik hati dan fikiran dari ikatan keduniawian, maka akan terbentuk suasana tentram, damai
dan penuh zikrullah mengingat Allah. 2. Sebagai tempat istirahat musafir
Salah satu fungsi sosial masjid adalah sebagai tempat sementara para musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan.
Orang yang mencari masjid sebagai tempat bermalam adalah mereka yang berada dalam keadaan darurat.
3. Fungsi masjid secara umum Masjid adalah tempat mengerjakan, membicarakan, dan
memutuskan segala perinsip dan semua pokok kehidupan Islam. Namun harus tetap diingat bahwa masjid adalah tempat suci. Segala
ucapan, tingkah laku, dan perbuatan yang dilakukan di dalamnya wajiblah suci juga sifatnya, yakni yang dilandaskan kepada
ketaqwaan. Oleh karena itu tidaklah boleh sembarangan pekerjaan itu dikerjakan di dalam masjid. Segala kegiatan yang berhubunagan
dengan ibadah khusus dan kebudayaan hendaknya merupakan manifestasi taqwa.
34
Selain memiliki fungsi sosial, masjid juga dapat digunakan sebagai tempat dilaksanakanya berbagai kegiatan, seperti
mengahafal al- Qur‟an, lembaga amil zakat, lembaga solidaritas serta
bantuan kemanusiaan, dan lembaga kebinaan dan pengarahan bagi para generasi penerus bangsa dan agama untuk mengajak kepada
ajaran Islam, dan melindungi mereka dari prilaku yang menyimpang.
35
Pusat yayasan tinggi dakwah islam menyebutkan bahwa dari catatan-catatan sejarah Islam tradisi Rasulullah SAW. didapatkan
berbagai kegiatan yang dilaksanakan dimasjid yang menunjukkan akan fungsi masjid, yakni antara lain:
34
Masor. P dan D. Nurjaman, Peranan Masjid Dalam Membina Umat,Jakarta:CV.Karya Putra, 1986, cet.ke-1 h.13-19
35
Yusuf Qardhawi, op.cit.,h.7
1. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadah dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT. 2.
Masjid adalah tempat kaum muslimin beri‟tikaf, membersihkan diri, menempa bathin untuk membina kasadaran dan mendapatkan
pengalaman bathinkeagamaan
sehingga selalu
terpelihara keseimbangan jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian.
3. Masjid merupakan tempat untuk membina keutuhan ikatan jamaah
kaum muslimin dan kegotong-royongan. 4.
Masjid merupakan tempat pengaturan dan supervisi sosial.
36
5. Masjid merupakan tempat pembinaan dan penataran kader
pimpinan ummat. Masjid merupakan tempat untuk meningkatkan kecerdasan
dan ilmu pengetahuan kaum muslimin.
3. Pengertian Remaja Masjid