dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran memelihara secara terus menerus terhadap tatanan nilai agama agar segala perilaku kehidupannya
senantiasa di atas norma-norma yang ada dalam tatanan itu. namun perlu dipahami bahwa pembinaan tidak hanya berkisar pada usaha untuk
mengurangi serendah-rendahnya tindakan-tindakan negatif yang dilahirkan dari suatu lingkungan yang bermasalah, melainkan pembinaan harus
merupakan terapi bagi masyarakat untuk mengurangi perilaku buruk dan tidak baik dan juga sekaligus bisa mengambil manfaat dari potensi
masyarakat, khususnya generasi muda. Membangun kesadaran bagi generasi bukanlah hal yang gampang
untuk tercapai secara maksimal, tetapi dalam pembinaan kesadaran yang menjadi hal pokok untuk dibangun. Kesadaran hendaknya disertai niat
untuk mengintensifkan pemilikan nilai-nilai dari pada yang sudah dimiliki, sebab dengan cara tersebut akan mampu mewujudkan pemeliharaan yang
dinamis dan berkesinambungan.
D. Remaja Masjid
1. Pengertian Remaja
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Integrasi dalam masyarakat mempunyai aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual
yang khas dan acara berfikir remaja ini menginginkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa yang kenyataanya
merupakan ciri khas yang umum dari priode perkembangan ini. Masa remaja adalah masa peralihan, seorang remaja bukan anak-
anak lagi, tetapi ia belum bisa dikatakan sudah dewasa secara jasmani boleh jadi sudah dewasa tetapi emosi serta cara berfikirnya belum mantap
dan mapan sebagaimana layaknya orang dewasa. Dalam perkembangan keperibadian seseorang, masa remaja
mempunyai arti yang khusus ada yang mengatakan masa remaja adalah masa yang paling indah, sehingga tidaklah boleh dilewatkan begitu saja.
Ada pula pendapat bahwa masa remaja adalah masa yang paling menentukan kelanjutan hidup seseorang dimasa tuanya. Remaja juga
dikatakan generasi penerus perjuangan bangsa, baik buruk masa depan bangsa tergantung pada baik buruk moral dan akhlak remajanya.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO memberikan definisi tentang remaja sebagai “suatu masa dimana individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai kematangan seksual”. Remaja juga dikatakan sebagai suatu
masa dimana individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Selain itu WHO juga
berpendapat bahwa remaja adalah suatu masa dimana terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif
lebih mandiri.
22
22
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta:Rajawali Perss, 2000 cet. Ke-5, h.9
Dalam “Kamus Besar Ilmu Pengetahuan” yang disusun oleh save M. Dagun, mengemukakan bahwa secara etimologi “remaja adolescence
merupakan tahap pertumbuhan anak menuju dewasa, terjadi mulai masa puber pubertas sampai usia 17
– 18 tahun sekunder yang pertama, berakhir setelah tercapainya puncak kematangan, puncak pertumbuhan
badan dan kemampuan memperbanyak jenis.
23
Pendapat lain juga diutarakan oleh Sarlito Wirawan Sarwono, dimana ia mendefinisikan remaja sebagai “masa peralihan dari anak-anak
ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologi tetapi juga fisik. Bahkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala
primer dalam perubahan remaja, sedangkan perubahan-perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan
fisik itu.
24
Dari uraian beberapa pendapat para ahli psikologi yang saling berlainan pendapatnya mengenai definisi remaja, penulis dapat
menyimpulkan bahwa remaja merupakan masa transisi yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan
sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Masa yang penuh dengan perubahan-perubahan yang amat cepat menyangkut segi kebutuhan
physicly dan mentality kejiwaan maupun yang besifat pergaulan social. Sehingga nampak adanya perubahan-perubahan itu menyebabkan
gejolak-gejolak kejiwaan yang terreflesikan dalam tingkah laku sehari-hari
23
Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta:LPKN, 1997 cet.ke-1, h.956
24
Sarlito Wirawan Sarwono, op. cit, h.51
yang sering kali terlihat aneh dan sulit dipahami orang dewasa pada umumnya.
Zakiah Darajat berpendapat:” pada umumnya masa remaja itu dapat diketahui dengan mudah dan hampir sama pada tiap anak, yaitu kira-
kira pada umur 13 tahun misalnya mimpi bagi anak laki-laki dan haid bagi anak perempuan, akan tetapi kapan berakhinya masa remaja itu agak
sukar untuk menentukan, karena berbagai faktor ikut mempengaruhi, namun pada umumnya ahli jiwa cenderung untuk mengatakan bahwa pada
masyarakat maju berakhir pada umur 21 tahun. Dimana segala macam pertumbuhan dan perubahan cepat dapat dikatakan berakhir.
25
Aristoteles berpe ndapat “bahwa yang membagi jiwa manusia
dikaitkan dengan perkembangan fisiknya kedalam 3 tahap. Tahap perkembangan jiwa menurut Aristoteles adalah sebagai berikut:
1. 0 – 7 tahun
: Masa kanak-kanak infancy 2. 7
– 14 tahun : Masa anak-anak boyhood
3. 14 – 21 tahun : Masa dewasa muda young manhood
Apa yang diutarakan Aristoteles, hingga saat ini masih mengena dan berpengaruh pada kehidupan modern kita, yakni dengan tetap
dipakianya batasan usia 21 tahun dalam kitab-kitab hukum di berbagai negara sebagai batas usia dewasa.
26
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-
kanak menuju usia dewasa, yaitu antara umur 12 tahun sampai umur 21 tahun.
25
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama. Jakarta:Bulan Bintang, 1996. Cet. Ke-15, h.122
26
Sarlito Wirawan Sarwono, op. cit, h.21
2. Pengertian Masjid