Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
3.3.Objek Penelitian
Objek penelitian disini adalah Peralatan makan yang digunakan oleh Pedagang makanan yang ada di Pasar Petisah Medan. Peralatan makan yang terdiri
dari piring, gelas dan sendok.
3.4. Sampel
Sampel penelitian ini adalah Pedagang makanan yang menjual makanan seperti makanan nasi dan makanan mie yang ada di Pasar Petisah Medan. Sampel
diambil dari 10 pedagang makanan di Pasar Petisah. Dari masing-masing pedagang diambil 3 sampel peralatan makan seperti piring, gelas, sendok yang kemudian
usapan peralatan makan dibawa dan diteliti angka E. coli nya. Pemeriksaan sampel
dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan.
3.5. Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil observasi langsung kelokasi menggunakan lembar observasi serta data yang diperoleh dari hasil laboratorium terhadap peralatan makan
yang diteliti di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Medan.
3.6. Defenisi Operasional
1. Proses Pencucian peralatan makan adalah kegiatan pembersihan kotoran yang menempel pada kelengkapan atau berbagai alat perkakas untuk makan.
2. Usapan Peralatan Makan adalah metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yang kemudian akan diberi perlakuan berupa pemeriksaan laboratorium.
3. Piring makan adalah alat atau tempat sebagai wadah untuk meletakkan makanan.
4. Gelas adalah alat yang digunakan untuk minum
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
5. Sendok adalah alat yang digunakan untuk makan
6. Pemeriksaan Laboratorium adalah suatu kegiatan mengenai pemeriksaan sampel
E. coli yang dilakukan dilaboratorium dengan mengambil peralatan makan yang diambil ditempat peyimpanan selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan.
7. Ada E. coli adalah banyaknya E. coli yang ditemukan dalam sampel sesuai
dengan Permenkes No 715 MenkesSKV2003,Apabila peralatan makan mengandung bakteri lebih dari 100 kolonicm
2
permukaan alat dan mengandung
kuman E.coli.
8. Tidak ada E. coli adalah Tidak ada E. coli yang ditemukan dalam sampel sesuai
dengan Permenkes No 715 MenkesSKV2003, Bahwa peralatan makan tidak boleh mengandung bakteri lebih dari 100 kolonicm
2
permukaan dan tidak
mengandung kuman E.coli.
9. Angka hitung E. coli adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang akan
memberikan angka hitung bakteri bakterial count tertentu yang dapat dijadikan
parameter kebersihan peralatan makan.
3.7. Pengambilan Sampel Usap swap Alat Makan
3.7.1. Alat dan Bahan.
1. Media transport cairan NaCl 0,85 dalam botol
2. Kapas lidi steril lidi waten, yaitu lidi yang pada ujungnya dililit kapas
3. Sarung tangan sterilbersih
4. Gunting kecil
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
5. Lampu spritus
6. Aquades
7. Media Nutien agar
8. Petridish
9. Termos es, pembawa sampel.
3.7.2. Teknik Pengambilan
1. Persiapkan sarung tangan yang steril untuk muilai mengambil sampel.
2. Alat makan yang akan diperiksa masing-masing diambil dari tempat
penyimpanan dalam keadaan basah dan kering sebelum disajikan untuk konsumen atau setelah proses pencucian.
3. Persiapkan lidi kapas steril, kemudian diambil dan dicelupkan kedalam botol
berisi Na Cl 0,85 yang steril kedalamnya 4.
Lidi kapas steril dalam botol di tekan kedinding botol untuk membuang airnya, baru diangkat dan diusapkan pada setiap alat-alat yang diusapkan pada satu
kelompok selesai diusap. 5.
Permukaan tempat alat makan yang diusap yaitu : a. Piring, permukaan dalam tempat makanan diletakkan.
b. Gelas, permukaan luar dan dalam bagian bibir setinggi 6 mm . c. Sendok, permukaan bagian luar dan dalam seluruh sendok.
6. Cara melakukan usapan.:
a. Pada piring dengan 2 dua usapan seluruh permukaan luar dan dalam.
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
b. Pada piring dengan 2 dua usapan pada permukaan tempat makanan dengan
menyilang siku-siku antara garis usapan yang satu dengan garis usapan kedua. 7.
Setiap bidang permukaan yang diusap dilakukan 3 tiga kali berturut-turut, dan satu lidi kapas digunakan untuk satu lidi kelompok alat makan yang diperiksa.
8. Pada gelas dengan usapan mengelilingi bidang permukaan.
9. Pada sendok usapan seluruh bagian permukaan luar dan dalam.
10. Untuk setiap habis mengusap 1 alat dari satu kelompok selalu dimasukkan
kedalam botol cairan diputar-putar dan ditekan kedinding. Demikian dilakuka n berulang-ulang sampai semua kelompok diambil usapnya.
11. Pada usapan peralatan makan setiap usapan alat harus mencapai luas sekitar 8 inci
persegi atau 50 cm
2
dan dilakukan 5 kali tempat sehingga cukup mencapai luas 40 inci persegi atau 256 cm
2
permukaan 1 inci persegi = 6,4 cm
2
. 12.
Setiap satu kelompok menggunakan 1 swap yang diusapkan dengan cara seperti pada butir 10.
13. Setelah semua kelompok alat makan, kapas lidi dimasukkan ke dalam botol,
lidinya dipatahkan atau digunting, dan bibir botol dipanaskan dengan api spritus baru ditutup sekerupnya.
14. Sampel diberi label dan etiket tangga l, nomor, dan lokasi untuk menyatakan
nama alat makan dan segera dikirim ke laboratorium dengan suhu dingin untuk diperiksa.
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
3.7.3. Cara Penanganan dan Pengiriman Specimen
1. Setelah semua kelompok alat makan piring, gelas, sendok selesai diusap, lidi
kapas dimasukkan kembali kedalam botol yang berisi garam phosphat, ujung lidi dipatahkan , bibir botol dipanaskan dengan api spritus, lalu botol ditutup.
2. Beri label pada botol dengan menempelkan kertas selotip yang telah ditulis
dengan spidol, mencantumkan : a.
Jenis specimen nama alat makan b.
Nama tempat Pengolahan makanan TPM c.
Nomorkode specimen. d.
Tanggal dan waktu pengambilan specimen. e.
Petugas pengambil specimen. 3.
Pengiriman specimen dilakukan dalam suhu dingin pada hari yang sama. 4.
Wadah tabung atau botol tersebut dimasukkan lagi dalam wadah lain yang tidak mudah pecah dan tidak bocor dengan diberi penyangga berupa kertas dan serbuk
kayu. 5.
Bungkus wadah tersebut dan cantumkan alamat yang dituju dengan jelas. 6.
Pengiriman specimen dilakukan dengan memperhatikan sungguh-sungguh syarat pengiriman specimen.
3.7.4. Cara Kerja Pemeriksaan Escherichia coli
a. Bahan 1.
Nutien Agar 2.
Endo Agar
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
3. Petridish
4. Rak tabung
5. Aquades
6. Ose cincin
7. Timbangan Analis
8. Otoklaf
9. Incubator
10. lampu bunsen dan pipet
b. Cara kerja 1.
Penimbangan nutien agar dan Endo agar dengan ukuran 1 plat sampel 15 ml, kemudian masing-masing dimasukkan kedalam gelas ukur yang diisi aquades
sebanyak 15 ml, lalu dilarutkan masing-masing secara terpisah hingga homogen.
2. Setelah homogen larutan nutrien agar dan larutan endo agar di pindahkan
kedalam tabung glass dan ditutup rapat dengan kapas, kemudian dimasukkan ke dalam otoklaf selama 2 jam setalah itu diangkat dan dibiarkan hangat kuku.
3. Diambil 1 ml dari sampel dengan menggunakan pipet dan dituangkan ke
petridish yang sudah steril. Kemudian ditambahkan nutrien agar yang steril sebanyak masing-masing 15 ml dilakukan dengan cara yang sama untuk
sampel berikutnya, lalu pertidish digoyangkan sampai merata dan peridish dimasukkan kedalam inkubator dengan suhu 37
C selama 2x 24 jam. 4.
Sebaliknya dengan media endo agar dituangkan kedalam petridish lalu dimasukkan kedalam lemari pendingin.
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
5. Diambil ose cicin lalu dibakar diatas api bunsen tunggu dingin, kemudian
diambil 2 atau 3 koloni pada nutien agar lalu dimasukkan kedalam inkubator 37
C selama 15 menit. 6.
Setelah 15 menit diambil kebali ose cincin lalu dibakar diatas api bunsenhingga dingin , kemudian dicelupkan kedalam larutan Bouillon
laktosa lalu ose cincin digoreskan diatas media endo agar yang steril secara zigzag. Kemudian media endo agar dimasukkan kedalam inkubator 37
C selama 24-48 jam.
7. Pertumbuhan koloni diamati. Bila koloni berwarna merah metalik dan bentuk
koloninya bulat cembung serta dikelilingi oleh warna kemerahan positif. Jika trelihat terang dan tidak berwarna serta di sekitar koloni berwarna merah
muda berarti negatif.
3.8. Aspek pengukuran
Proses pencucian peralatan makan dapat diukur dengan memberikan skor terhadap observasi yang telah diberi bobot dan dengan menggunakan Skala
LikertSurasti 1990 yaitu:
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Proses Pencucian Piring Makan
No Variabel
Bobot Nilai Satu Indikator
Total Bobot Nilai
Tidak Ya
1 Proses Pencucian
1 2
16-32
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Defenisi Kategori Jawaban : 1.
Kategori ”Baik” apabila, Pengamatan dari observasi mencapai total skor 26-32. 2.
Kategori ” Kurang Baik” apabila, pengamatan dari observasi mencapai total skor 21-25.
3. Kategori ”Tidak Baik” apabila, pengamatan dari observasi mencapai total skor
16-20.
3.9. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan dan analisa data diperoleh dari hasil observasi proses pencucian peralatan makan yang akan diolah,serta dianalisa secara deskriptif. Data pemeriksaan
usap alat makan hasil yang diperoleh dari hasil analisa laboratorium untuk mengetahui berapa angka E. coli yang terdapat pada peralatan makanan.
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Pasar Petisah
Pasar yang pertama di bangun oleh Gemente Medan adalah Pasar Bundar Petisah pada tahun 1919 dan telah dibongkar pada tahun 1973 yang dipindahkan
keproyek Pusat pasar, sedangkan pasar lainya adalah Pasar swasta miliknya Tjong A Fei bernama pasar ikan di jalan Ahmad yani jalan perniagaan yang kemudian
dipindahkan ke jalan Cirebon untuk dibangun pasar yang lebih baik.Pada tanggal 29 April 1929 dibangun pasar diatas`sebidang tanah datar yang tadinya lapangan lomba
kuda. Pembangunanya terdiri dari 4empat buah loods besar masing-masing ukuran 36x15 m dan dikelilingi 183 toko permanen dengan biaya sebesar Rp 1. 567.208.
Pada tahun 1986 kepadatan pedagang di pusat pasar kota Medan tidak tertampung lagi, maka dengan pertimbangan di bangun pasar proyek C. Pada tanggal 13 maret
1993 terbentuklah Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan dengan Batas-batas wilayah pasar yang antara lain :
• Utara
: Berbatasan dengan Jl. Razak Baru III Medan. •
Selatan : Berbatasan dengan Jl. Dharma Wanita Medan.
• Timur
: Berbatasan dengan Jl. Rota Medan. •
Barat : Berbatasan dengan Jl. Nibung Utama Medan.
Ditinjau dari sudut geografi, Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan mempunyai pasar di Kota Medan sebanyak 56 pasar yang berada di 22 Kecamatan dengan luas
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
172.510.35 m
2
dengan jumlah kios sebanyak 8.795. stsnd sebanyak 8.409 dan toko sebanyak 63 unit dengan jumlah pedagang ±22.922 terdaftar.
Hasil Penelitian Distribusi Proses Pencucian Peralatan Makan
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada 10 pedagang makanan yang ada di Pasar Petisah Medan, maka dapat diperoleh gambaran proses pencucian
peralatan makan yang secara rinci disajikan dalam tabel sbb:
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan
Menggunakan Air PAM No
Air PAM Jumlah
n
1. Ya
6 60
2. Tidak
4 40
Total 10
100
Dari tabel 4.1 diatas dilihat bahwa pencucian peralatan makanpiring, gelas, sendok yang menggunakan Air PAM sebanyak 6 pedagang makanan 60,
sedangkan yang tidak menggunakan Air PAM sebanyak 4 pedagang makanan 40.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan
Menggunakan Bak Pembilas
No Bak Pembilas
Jumlah n
1. Ya
6 60
2. Tidak
4 40
Total 10
100 Dari tabel 4.2 diatas dilihat bahwa pencucian peralatan makanpiring, gelas,
sendok yang menggunakan Bak Pembilas sebanyak 6 pedagang makanan 60,
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
sedangkan yang tidak menggunakan Bak Pembilas sebanyak 4 pedagang makanan 40.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan Menggunakan Desinfektan
No Menggunaan Desinfektan
Jumlah n
1. Ya
2. Tidak
10 100
Total 10
100
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa yang tidak menggunakan bak Desinfektan pada proses pencucian peralatan makan sebanyak 10 pedagang makanan
100.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan Yang Petugasnya Membersihkan Tangan terlebih dahulu
No Pencucian Peralatan Makan
Jumlah n
1. Ya
7 70
2. Tidak
3 30
Total 10
100 Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa petugas pencucian peralatan
makanpiring, gelas, sendok yang membersihkan tangan terlebih dahulu, mencuci sebanyak 7 pedagang makanan 70, sedangkan yang tidak membersihkan tangan
terlebih dahulu sebanyak 3 pedagang makanan 30.
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan Yang Langsung Dicuci Dibawah Kucuran Kran.
No Pencucian Peralatan Makan
Jumlah n
1. Lansung dibawah kran
6 60
2. Tidak dibawah kran
4 40
Total 10
100
Dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa pencucian peralatan makanpiring, gelas, sendok yang langsung dibawah kucuran kran air ada 6 pedagang makanan
60, sedagkan yang tidak dibawah kran sebanyak 4 pedagang makanan 40.
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan Yang Direndam lebih Dahulu.
No Pencucian Peralatan Makan
Jumlah n
1. Direndam
2. Tidak Direndam
10 100
Total 10
100
Dari tabel 4.6 diatas dapat terlihat bahwa pencucian peralatan makan piring,
gelas, sendok yang tidak direndam lebih dahulu sebanyak 10 pedagang makanan 100, sedangkan pencucian peralatan makan piring, gelas, sendok yang
memisahkan sisa makan lebih dahulu ada 10 pedagang makanan 100
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan Yang Menggunakan Detergen
No Pencucian Peralatan Makan
Jumlah n
1. Detergen Cukup
7 70
2. Detergen Tidak Cukup
3 30
Total 10
100
Dari tabel 4.7 diatas`terlihat bahwa pencucian peralatan makan piring, gelas, sendok dengan menggunakan detergen yang cukup sebanyak 7 pedagang makanan
70, sedangkan pencucian yang menggunakan detergen yang tidak cukup sebanyak 3 pedagang makanan 30, sedangkan proses pencucian peralatan makan
piring, gelas, sendok dengan cara menggosok semua permukaan peralatan makan ada 10 pedagang makanan 100, dan proses pencucian peralatan makanan yang
menggunakan kaporit 50ppm tidak ada atau semua peralatan makan dicuci tidak menggunakan kaporit yaitu 10 pedagang makanan 100.
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan Yang Menggunakan Air Panas
No Pencucian Peralatan Makan
Jumlah n
1. Ya
6 60
2. Tidak
4 40
Total 10
100
Dari tabel 4.8 diatas terlihat bahwa pencucian peralatan makan pring,gelas, sendok yang menggunakan air panas sebanyak 6 pedagang makanan 60,
sedangkan yang tidak menggunakan air panas sebanyak 4 pedagang makanan 40,proses pencucian peralatan makan yang dicuci mempunyai tempat
penyimpanan peralatan makan sebanyak 10 pedagang makanan 100
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Proses Pencucian Peralatan Makan Yang Disimpan Secara Benar ditiriskan dimiringkan terbalik
No Pencucian Peralatan Makan
Jumlah n
1. Ditiriskan
10 100
2. Tidak ditiriskan
Total 10
100
Dari tabel 4.9 diatas terlihat bahwa semua proses pencucian peralatan makan piring, gelas, sendok yang ditempatkan pada penyimpanan peralatan makan dengan
cara ditiriskandimiringkan terbalik ada 10 pedagang makanan100.sedangkan setelah proses pencucian peralatan makanan semuanya menggunakan serbet sebanyak
10 pedagang makanan 100.
4.2.2.Pemeriksaan ada tidaknya E. coli pada Peralatan Makan
Berdasarkan hasil di laboratorium pada usapan peralatan makan yang dilakukan di 10 sampel pedagang makanan khususnya rumah makan yang ada di PasarPetisah
Medan dengan metode plat dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.10. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan A
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.10 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di Rumah makan A adalah Negatif, dan pedagang ini dikatakan
sudah baik dalam proses pencucian peralatan makannya.Terlihat dari tersedianya bak pembilas, penggunaan air panas, dengan menggunakan detergen yang cukup,
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
meniriskan peralatan makan ditempat penyimpanan peralaran serta menggunakan serbet yang bersih.sehingga dapat diartikan sudah memenuhi syarat kesehatan.
Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di
dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003, tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang
menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Tabel 4.11. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan B
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.11 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di Rumah makan B adalah Negatif, dan pedagang ini dikatakan
sudah baik dalam proses pencucian peralatan makannya.Terlihat dari tersedianya bak pembilas, penggunaan air panas, dengan menggunakan detergen yang cukup,
meniriskan peralatan makan ditempat penyimpanan peralaran serta menggunakan
serbet yang bersih.sehingga dapat diartikan sudah memenuhi syarat kesehatan
.Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di
dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003, tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang
menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.12. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan C
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.12 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di Rumah makan C adalah Negatif dan pedagang ini dikatakan
sudah baik dalam proses pencucian peralatan makannya.Terlihat dari tersedianya bak pembilas, penggunaan air panas, dengan menggunakan detergen yang cukup,
meniriskan peralatan makan ditempat penyimpanan peralaran serta menggunakan
serbet yang bersih.sehingga dapat diartikan sudah memenuhi syarat kesehatan
.Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di
dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003, tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang
menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Tabel 4.13. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan D
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.13 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di D adalah Negatif dan pedagang ini dikatakan sudah baik dalam
proses pencucian peralatan makannya.terlihat dari tersedianya bak pembilas,
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
penggunaan air panas, dengan menggunakan detergen yang cukup, meniriskan peralatan makan ditempat penyimpanan peralaran serta menggunakan serbet yang
bersih.sehingga dapat diartikan sudah memenuhi syarat.Keadaan tersebut sesuai
dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di dalam keputusan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003, tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E.
coli
Tabel 4.14. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan E
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.14 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di rumah makan E adalah Negatif dan pedagang ini dikatakan
sudah baik dalam proses pencucian peralatan makannya.Terlihat dari tersedianya bak pembilas, penggunaan air panas, dengan menggunakan detergen yang cukup,
meniriskan peralatan makan ditempat penyimpanan peralaran serta menggunakan serbet yang bersih.sehingga dapat diartikan sudah memenuhi syarat kesehatan.
Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di
dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
715MenkesSKV2003, tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Tabel 4.15.Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan F
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.15 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di rumah makan F adalah Negatif dan pedagang ini dikatakan
sudah baik dalam proses pencucian peralatan makannya.Terlihat dari tersedianya bak pembilas, penggunaan air panas, dengan menggunakan detergen yang cukup,
meniriskan peralatan makan ditempat penyimpanan peralaran serta menggunakan serbet yang bersih.sehingga dapat diartikan sudah memenuhi syarat kesehatan.
Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di
dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003, tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang
menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.16. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan G
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.16 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di rumah makan G adalah Negatif, Meskipun pedagang ini
dikatakan kurang baik dalam proses pencucian peralatan makan.dilihat dari tidak tersedianya bak pembilas untuk peralatan, tidak menggunakan air panas, petugasnya
tidak mencuci tangan sebelum mencuci peralatan dan minimnya tempat untuk mencuci peralatan makan yang kotor. Dikatan kurang baik dalam proses
pencuciannya namun E.coli tetap tidak ditemukan, artinya mungkin saja air yang dipakai memang sudah mengandung klorin yang dapat membunuh kuman Keadaan
tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di dalam
keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003, tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang menunjukkan bahwa tidak ada
mengandung kuman E. coli
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.17. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan H
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.17 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di rumah makan H adalah Negatif, Meskipun pedagang ini
dikatakan kurang baik dalam proses pencucian peralatan makan.dilihat dari tidak tersedianya bak pembilas untuk peralatan, tidak menggunakan air panas, petugasnya
tidak mencuci tangan sebelum mencuci peralatan dan minimnya tempat untuk mencuci peralatan makan yang kotor. Dikatan kurang baik dalam proses
pencuciannya namun E.coli tetap tidak ditemukan, artinya mungkin saja air yang
dipakai memang sudah mengandung klorin yang dapat membunuh kuman. Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk
peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantu di dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003,
tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.18. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan I
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.18 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di rumah makan I adalah Negatif, Meskipun pedagang ini
dikatakan kurang baik dalam proses pencucian peralatan makan.dilihat dari tidak tersedianya bak pembilas untuk peralatan, tidak menggunakan air panas, petugasnya
tidak mencuci tangan sebelum mencuci peralatan dan minimnya tempat untuk mencuci peralatan makan yang kotor. Dikatan kurang baik dalam proses
pencuciannya namun E.coli tetap tidak ditemukan, artinya mungkin saja air yang
dipakai memang sudah mengandung klorin yang dapat membunuh kuman. Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk
peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantum di dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003,
tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.19. Hasil Pemeriksaan Laboratorium E. coli Pada Usapan Peralatan Makan di Rumah Makan J
No Usapan Alat makan
Escherichia coli Keterangan
1. Piring
Negatif Memenuhi syarat
2. Gelas
Negatif Memenuhi syarat
3. Sendok
Negatif Memenuhi syarat
Negatif= Tidak ada E.coli Berdasarkan Tabel 4.19 diatas menunjukkan hasil uji Escherichia coli pada
usapan alat makan di rumah makan J adalah Negatif, Meskipun pedagang ini
dikatakan kurang baik dalam proses pencucian peralatan makan.dilihat dari tidak tersedianya bak pembilas untuk peralatan, tidak menggunakan air panas, petugasnya
tidak mencuci tangan sebelum mencuci peralatan dan minimnya tempat untuk mencuci peralatan makan yang kotor. Dikatan kurang baik dalam proses
pencuciannya namun E.coli tetap tidak ditemukan, artinya mungkin saja air yang
dipakai memang sudah mengandung klorin yang dapat membunuh kuman. Keadaan tersebut sesuai dengan persyaratan hygiene sanitasi pengolahan makan untuk
peralatan makan yang kontak langsung dengan makanan yang tercantum di dalam keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 715MenkesSKV2003,
tentang persyataran hygiene sanitasi Jasaboga yang menunjukkan bahwa tidak ada mengandung kuman E. coli
Desmaslima Pohan : Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009, 2009.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Proses Pencucian Pada Peralatan Makan