Subjek Penelitian. Teknik Pengumpulan Data

• Define Problems Pendefinisian Masalah, merupakan bingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Ketika ada masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau isu tersebut dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda. • Diagnose causes Memperkirakan Penyebab Masalah, merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa what, namun bisa juga berarti siapa who. Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. • Make Moral Judgement Membuat Pilihan Moral, adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan memberi argementasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan, dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak. • Treatment Recommendation Meneknkan Penyelesaian, elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah.

3.4.2. Subjek Penelitian.

Yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah majalah Tempo. Majalah Tempo dipilh sebagai subjek penelitian karena majalah Tempo dikenal netral dalam pemberitaan. Tempo juga dinilai masuk dalam jajaran majalah terbesar untuk skala nasional, ini dapat dilihat dari luasnya jangkaun sirkulasi serta oplah penjualannya. Universitas Sumatera Utara Secara umum majalah ini terdiri dari : berita, caption dan foto berita, features, editorial, opini, dan iklan. Khusus untuk penelitian ini, yang dianalisis adalah semua berita tentang penangkapan tersangak terorisme kelompok Abu Dujana. Berita-berita yang dianalisis adalah edisi Maret-Juni 2007. Pemilihan subjek penelitian selama kurun waktu tersebut didasarkan pada metode Critical Discourse Moment, yaitu berita-berita mengenai isu tertentu yang puncak pemberitaannya karena adanya peristiwa yang baru, penting, dan menarik perhatian khalayak. Selama kurun waktu tersebut, pemberitaan menyangkut penangkapan tersangaka teroris Abu Dujana sedang dalam puncaknya karena tertangkapnya Abu Dujana yang disinyalir sebagai gembongnya teroris di Indonesia.

3.4.3. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dan terkait dengan penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : • Studi Kepustakaaan library Research, yaitu dengan cara mengumpulkan semua data yang berasal dari literatur serta bahan bacaan yang relevan dengan penelitian ini. Studi kepustakaan dalam penelitian ini menghasilkan berbagai data yang didapatkan dari buku- buku mengenai framing, komunikasi massa dan komunikasi politik, metodologi penelitian, dan terorisme. Selain itu juga beberapa artikel dan jurnal yang diambil dari internet. • Studi Dokumen Document Research, yaitu mengumpulkan data berupa berita-berita mengenai penangkapan tersangka terorisme kelompok Abu Dujana pada majalah Tempo. Data dikumpulkan secara langsung dengan jalan pengidentifikasian dan pengkategorian sesuai dengan teknik yang telah ditetapkan dalam mendapatkan subjek penelitian. Studi dokumen menghasilkan data berupa berita-berita mengenai penangkapan tersangka terorisme kelompok Abu Dujana sejak Maret-Juni 2007 yang dimuat di majalah Tempo. Universitas Sumatera Utara

3.4.4. Unit dan Tingkat Analisis

Dokumen yang terkait

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 02-22 Februari 2015)

0 5 13

ANALISIS YURIDIS PENANGKAPAN TERSANGKA TINDAK PIDANA TERORISME OLEH DETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR

0 3 14

ANALISIS YURIDIS PENANGKAPAN TERSANGKA TINDAK PIDANA TERORISME OLEH DETASEMEN KHUSUS 88 ANTI TEROR

0 3 14

Analisis Framing Pemberitaan Program Deradikalisasi Terorisme Di Kompas.Com

0 9 112

PENGGUNAAN TINDAKAN KERAS SEBAGAI UPAYA DISKRESI KEPOLISIAN DALAM PENANGKAPAN TERSANGKA Penggunaan Tindakan Keras Sebagai Upaya Diskresi Kepolisian Dalam Penangkapan Tersangka Tindak Pindana Terorisme.

1 3 17

PENGGUNAAN TINDAKAN KERAS SEBAGAI UPAYA DISKRESI KEPOLISIAN DALAM PENANGKAPAN TERSANGKA Penggunaan Tindakan Keras Sebagai Upaya Diskresi Kepolisian Dalam Penangkapan Tersangka Tindak Pindana Terorisme.

1 3 12

PENDAHULUAN Penggunaan Tindakan Keras Sebagai Upaya Diskresi Kepolisian Dalam Penangkapan Tersangka Tindak Pindana Terorisme.

0 2 11

TERORISME DALAM BINGKAI MEDIA (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme di Surakarta Pada Headline Terorisme Dalam Bingkai Media (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Koran Solopos Edisi Agustus - September 2012).

0 1 15

TERORISME DALAM BINGKAI MEDIA (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Terorisme Dalam Bingkai Media (Analisis Framing Pemberitaan Terorisme Di Surakarta Pada Headline Koran Solopos Edisi Agustus - September 2012).

0 3 14

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BUDI GUNAWAN DALAM MAJALAH BERITA MINGGUAN TEMPO

0 1 17