Ruang rawat inap memiliki 60 bed yang semuanya dalam kondisi baik. Peralatan yang tersedia yaitu meja pasien, lemari pasien, oksigen sentral, regulator
oksigen, standar infuse, bantal, toilet, peralatan mandi, pasu najis dan urinal. Untuk pencegahan infeksi nasokomial disetiap kamar disediakan
handrub
2 buah di dalam kamar, dan 1 buah didepan pintu kamar.
Metode asuhan keperawatan yang dipergunakan ruangan RB-3 Orthopedi adalah metode tim berdasarkan keputusan bidang keperawatan tentang metode
asuhan keperawatan di ruangan. Setiap Katim memiliki 4-6 perawat pelaksana yang bertanggung jawab terhadap pasien
.
F. Standard Asuhan Keperawatan
Ruangan RB-4 Orthopedi telah memiliki Standar Asuhan Keperawatan SAK yang terdiri dari: konsep dasar, pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan dan catatan asuhan keperawatan. Dari hasil observasi di ruangan RB-3 Orthopedi ditemukan format pengkajian dalam bentuk
check list sehingga memudahkan perawat untuk mengisi data dan sudah berjalan secara efektif.
G. Penerimaan Pasien Baru
Pasien baru diterima oleh perawat yang bertugas di ruangan RB-3 Orthopedi. Prosedur penerimaan pasien baru diawali dengan penerimaan
informasi pemberitahuan dari IGD Instalasi Gawat Darurat ataupun poliklinik. Kemudian perawat ruangan akan mempersiapkan ruangan dan tempat tidur untuk
pasien baru.
Penentuan ruangan berdasarkan jenis kelamin dan jenis jaminan kesehatannya. jenis pembayaran, pasien ditempatkan di Kelas II, atau di Kelas III.
Pasien BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Askes Asuransi Kesehatan, Jamsostek Jaminan Sosial Tenaga Kerja, PTKAI PT. Kereta Api Indonesia,
PTP2 Perseroan Terbatas Perkebunan ditempatkan di ruang kelas II dan III. Saat pasien masuk ke ruangan, perawat akan menerima identitas pasien
rawat inap dalam Rekam Medik RM 8, ringkasan pada pasien waktu masuk RM 10, pengkajian pasien dilakukan di Instalasi Gawat Darurat IGD, catatan
pemindahan pasien antar ruangan RM 7.2, peraturan rumah sakit RM 15, hail pemeriksaaan lab, pemeriksaan EKG pemeriksaan foto thoraks,
Head CT scan
serta stiker nama pasien dari perawat IGD yang mengantar pasien ke ruangan. Setiap pasien baru diberikan pendidikan kesehatan tentang tata tertib Rumah
Sakit, hak dan kewajiban pasien, mencuci tangan dengan tekhnik 6 langkah, dan manajemen nyeri. Kemudian, pasien dan keluarga mendapatkan orientasi tentang
ruangan RB-3 orthopedi. Operan tanggung jawab perawat dilakukan setiap perawatan. Operan dilakukan oleh semua perawat yang bertugas. Operan dengan
cara
bed to bed
dilakukan saat operan dinas pagi ke dinas sore, dinas sore ke dinas malam, dinas malam ke dinas pagi. Hasil observasi didapatkan sistem operan
yang dilakukan sudah terkoordinasi dengan baik. Penyampaian informasi tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan lanjutan dan rencana tindakan lainnya
disampaikan pada pertemuan pagi dan untuk operan
bed to bed
juga dilakukan pada semua pasien yang ada di ruangan RB-3 Orthopedi.
31
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil