Implementasi Keperawatan Asuhan Keperawatan Kasus

6. Evaluasi

Dari perencanaan yang dilakukan tidak semua tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan. - Menganjurkan klien untuk mandi dengan sabun supaya tidak terjadi iritasi. Senin III - Membina hubungan saling percaya. - Indentifikasi penyebab klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain. - Diskusikan bersama klien aspek positif yang dimiliki klien. - Latih klien cara berkenalan dengan orang lain. - Rencanakan bersama klien aktivitasyang dapat dilakukan setiap hari. S : Klien mengatakan merasa tenang dan mengerti cara berkenalan dengan orang lain. O : Klien tampak tersenyum dan dapat mengulangi cara berkenalan dengan orang lain. A : Masalah teratasi sebagian. P : Intervensi dilanjutkan. Untuk diagnosa pertama yaitu defisit perawatan diri, tindakan yang dilakukan yaitu mendiskusikan bersama klien tentang pentingnya kebersihan diri, memotivasi klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan, memotivasi klien untuk untuk melakukan secara mandiri.Setelah di evaluasi selama perawatan masalah untuk diagnosa pertama teratasi sebagian, Tn.M klien mengerti tentang pentingnya kebersihan diri, klien mau melakukan secara mandiri, badan klien sudah tampak bersih. Untuk daignosa kedua yaitu resiko kerusakan integritas kulit, tindakan yang dilakukan yaitu Menganjurkan klien agar tetap menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih, memonitor kulit klien akan adanya kemerahan, memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien, menganjurkan klien untuk mandi dengan sabun, menganjurkan klien untuk mengganti pakaian setiap hari.Setelah di evaluasi selama perawatan masalah untuk diagnosa pertama teratasi sebagian, Tn.M tidak merasakan gatal-gatal pada kulitnya, kemerahan pada kulit sudah berkurang, klien mau mengganti pakaian setiap hari. Untuk diagnosa ketiga yaitu kerusakan interaksi sosial, tindakan yang dilakukan yaitu membina hubungan saling percaya, indentifikasi penyebab klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain, diskusikan bersama klien aspek positif yang dimiliki klien, latih klien cara berkenalan dengan orang lain, rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari.Setelah dievaluasi selama perawatan masalah untuk diagnosa ketiga teratasi sebagian. Tn.M merasa tenang dan mau berkenalan dengan orang lain.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Setelah dilakukan pengkajian pada pasien TN. M, ada dua prioritas masalah keperawatan yang ditemukan yaitu defisit perawatan diri, resiko kerusakan integritas kulit dan kerusakan interaksi sosial.Diagnosa keperawatan prioritas adalah deficit perawatan diri berhubungan dengan penurunan motivasi ditandai dengan klien malas mandi, badan dan pakaian klien tampak kotor dan bau. Kemudian dilakukan implementasi berdasarkan intervensi yang direncanakan selama lima hari dan hasil evaluasi diperoleh pasien sudah terlihat bersih dan klien mau mandi dan ganti pakaian setiap hari, dan klien harus terus dimotivasi. B. Saran a. Bagi Pelayanan Kesehatan Diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar personal hygiene sehingga dapat mencegah masalah kebutuhan dasar personal hygiene yang lebih buruk.Diperlukan dokumentasi intervensi dan implementasi agar ada sinkron antara perawat di masing-masing shift. b. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan bagi staf pengajar dapat meningkatkan pengayaan, penerapan, dan pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan menambah referensi tentang pemahaman kebutuhan personal hygiene, serta pada mahasiswa dapat memahami kesenjangan antara teori dan aplikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguanpersonal hygiene.