Proses Komunikasi TOPIK PENELITIAN

d. Saluran channel Saluran adalah alat komunikasi yang dapat berupa media, sarana atau saluran yang digunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan- pesan terhadap pihak lain, baik didalam maupun diluar organisasi. e. Penerima Communican Yang dimaksud dengan penerima adalah pihak yang menerima pesan atau berita dari komunikator. f. Hasil effect Menurut Widjaja 2002:197: “Hasil adalah suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negativ menyangkut tanggapan, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut” Hasil dapat dilihat dari personal opinion, public opinion dan mayority opinion. Personal opinion adalah pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat hasil yang diperoleh dari komunikasi. Jadi personal opinion adalah sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu. Public opinion adalah pendapat umum, pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai suatu hal yang berarti, atas dasar pertukaran yang di lakukan individu-individu secara sadar dan rasional. Mayority opinion adalah pendapat bagian tersebar dari public atau masyarakat.

D. Proses Komunikasi

Universitas Sumatera Utara Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasari terjadinya hubungan antara manusia, bahkan dalam keadaan paradaban yang primitif sekalipun. Dalam masyarakat yang tinggi peradabannya lebih kompleks, masalah komunikasi maupun kegunaannya turut berkembang. Perkembangan teknologi dalam hal ini mengirimkan, memproses, menyimpan, dan menerima informasi mengharuskan pesan-pesan disampaikan sederhana, jelas, dan tepat. Sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud. Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin tinggi pula tingkat kemajemukan sistem komunikasi. Analisis sistem komunikasi yang paling sederhana sifatnya memperlihatkan adanya tiga jalur three way flow . 1. Komunikasi kebawah Downwards Communication Bentuk komunikasi kebawah adalah komunikasi yang berbentuk instruksi atau informasi. Intruksi disampaikan dalam bentuk perintah, dapat pula beragam saran atau usul dengan ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah, arus informasi lebih umum sifatnya. Banyak jenis informasi yang diteruskan bermanfaat dan memadai, sekalipun ada yang tidak begitu mutlak atau malah merupakan pemborosan waktu. Misalnya, ringkasan tentang ramalan produksi yang dicatat melalui komputer, yang mungkin berguna untuk seorang pengawas, tetapi tampaknya ia tidak akan punya waktu untuk mempelajari catatan tersebut yang penuh angka sebanyak dua puluh atau lebih lembarannya. Universitas Sumatera Utara 2. Komunikasi keatas Komunikasi keatas adalah arus komunikasi dari bawah keatas pimpinan lebih menekankan segi pertanggungjawaban antara bawahan kepada pimpinan. Bentuknya adalah surat pertanggungjawaban, saran, pengaduan dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi keatas paling sering berbentuk konsultasi antara karyawan dengan pimpinan, dengan memberi kesempatan kepada pihak karyawan mengajukan pendapat serta membahas masalah dengan pihak manajemen. 3. Komunikasi Horizontal Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua pejabat atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat menurut tingkat hierarki. Komunikasi horizontal perlu ditingkatkan peranannya. Dengan bertambahnya penggunaan bidang jasa spesialisasi, keharusan itu jelas tergambar. Pada jenjang dewan direksi arus horizontal terwujud dengan diadakanya rapat senat. Pada jenjang kebawah manfaat rapat dapat digunakan untuk tujuan yang sama. 4. Komunikasi Diagonal Yaitu komunikasi antara pimpinan bagian dengan staf dari satu bagian lain atau antara kepala seksi dengan karyawan dari seksi lain yang ada hubungan dengan fungsional. Menurut Handayaningrat1991:89, komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Komunikasi Secara Lisan Komunikasi secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap muka face to face. Hal ini dikecualikan kalau dilakukan komunikasi dengan menggunakan telepon, pidato, briefing dan media komunikasi yang lain. 2. Komunikasi Secara Tertulis Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan manajemen, karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan harus bersifat otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan kembali. Hal yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang bersifat tertulis adalah pemeliharaan atau penyimpanan yang bersifat up to date dan usaha untuk secara tepat mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Masalah lain dari komunikasi dengan dokumen tertulis dapat menjadi suatu sumber perselisihan kerena sistem formalitas dengan legalitas prosedur pengaturan. Suatu organisasi yang baik, dalam menyampaikan suatu warta akan mempergunakan segala macam saluran yang mungkin terutama saluran perintah dan tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya juga mempertimbangkan cara dan alat untuk mengadakan hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki dapat mencapai tujuannya dengan efektif. Dalam upaya menciptakan dan memelihara sistem komunikasi, seorang manajer diwajibkan untuk memahami azas-azas komunikasi dan menerapkanya dalam pelaksanaan tugasnya. Mills dan Standdingford 1991:156, mengemukakan empat azas pokok komunikasi, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain. b. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkan pada satu hal lain yang telah dimengerti. c. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk membuat dirinya mengerti. d. Orang yang tidak mengerti dalam menerima warta mempunyai suatu kewajiban untuk meminta suatu penjelasan. Efektivitas suatu organisasi sangat tergantung kepada bermanfaat tidaknya data yang dikomunikasikan. Kegagalan komunikasi akan terjadi jika anggota organisasi menyampaikan segala hal yang tidak sesuai dengan data yang sebenarnya. Komunikasi secara tertulis yang digunakan pada suatu perguruan tinggi terdiri dari : Komunikasi Internal. Komunikasi Internal biasanya juga diterapkan oleh sebagian besar kegiatan kantor dalam suatu perguruan tinggi yang meliputi hubungan-hubungan didalam lingkungan sendiri maupun dengan pihak luar. Komunikasi Internal yang terjadi misalnya : - Komunikasi antara pimpinan dengan karyawan. - Komunikasi antar pimpinan yang satu dengan pimpinan bagian lainnya. - Komunikasi antara para karyawan. Komunikasi External Komunikasi External bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak satu dengan pihak luar .Komunikasi ini dapat diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi external yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar. Jika hubungan-hubungan ke luar itu Universitas Sumatera Utara dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, pastilah perguruan tinggi yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif. Komunikasi external harus dilaksanakan dengan baik agar tercipta hubungan yang harmonis. Hal ini merupakan salah satu cara yang dapat memajukan perguruan tinggi tersebut, sebab tidak ada satu lembagapun yang tidak membutuhkan pihak eksternal.

E. Pengukuran Produktivitas