Gambaran Klinik Komplikasi Plasenta Previa Prognosis

Di Amerika Serikat tahun 1997 telah menunjukkan bahwa ibu dengan riwayat SC minimal satu kali mempunyai risiko 2,6 kali untuk menjadi plasenta previa pada kehamilan berikutnya Santoso, 2008.

2.4 Gambaran Klinik

Gambaran klinik plasenta previa adalah sebagai berikut : 1. Perdarahan pervaginam Darah berwarna merah terang pada umur kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga merupakan tanda utama plasenta previa. Perdarahan pertama biasanya tidak banyak sehingga tidak akan berakibat fatal, tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari perdarahan sebelumnya. 2. Tanpa alasan dan tanpa nyeri Kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah perdarahan tanpa nyeri yang biasanya baru terlihat setelah kehamilan mendekati akhir trimester kedua atau sesudahnya. 3. Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, perdarahan yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat, dapat menimbulkan anemia sampai syok. 4. Pada janin, turunnya bagian terbawah janin ke dalam Pintu Atas panggul PAP akan terhalang, tidak jarang terjadi kelainan letak janin dalam rahim, dan dapat menimbulkan aspiksia sampai kematian janin dalam rahim Manuaba, 2005. Universitas Sumatera Utara

2.5 Cara Persalinan

Pada umumnya yang menentukan tindakan dalam memilih cara persalinan yang terbaik tergantung dari Mochtar, 2002 : 1. Jenis plasenta previa 2. Paritas 3. Jumlah perdarahan : banyak atau sedikit, 4. Keadaan umum ibu 5. Keadaan janin: hidup, gawat, atau meninggal 6. Pembukaan jalan lahir 7. Fasilitas penolong dan rumah sakit Setelah memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas, ada dua pilihan persalinan, yaitu :

2.5.1 Persalinan pervaginam

Persalinan pervaginam bertujuan agar bagian terbawah janin menekan plasenta sehingga perdarahan berkurang atau berhenti. Persalinan pervaginam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : a. Amniotomi pemecahan selaput ketuban Pemecahan selaput ketuban adalah cara yang terpilih untuk melancarkan persalinan pervaginam, karena bagian terbawah janin akan menekan plasenta yang berdarah, persalinan berlangsung lebih cepat, dan bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan regangan segmen bawah rahim. Universitas Sumatera Utara Amniotomi dilakukan dengan indikasi : 1. Plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telah ada pembukaan. 2. Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 cm atau lebih. 3. Plasenta previa lateralismarginalis dengan janin yang sudah meninggal Mochtar, 2002. Tindakan yang dapat dilakukan bidan pada kasus plasenta previa adalah dengan cara : 1. Pasang infus dengan cairan pengganti chloret, laktat ringer, glukosa ringer 2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan bertambah banyak. 3. Segera melakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk tindakan operasi dan sebagainya. Pada kasus prematurus, setelah pemeriksaan dilakukan pemecahan ketuban untuk menghentikan perdarahan. Tekanan bagian terendah janin akan menekan plasenta previa sehingga perdarahan berhenti Manuaba, 2008 .

2.5.2 Persalinan perabdominam, dengan seksio cesarea

Persalinan dengan seksio cesarea bertujuan untuk secepatnya mengangkat sumber perdarahan dengan demikian memberikan kesempatan kepada uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahannya dan untuk menghindari perlukaan serviks dan segmen-segmen uterus apabila dilakukan persalinan pervaginam Prawirohardjo, 2008. Universitas Sumatera Utara Seksio cesarea dilakukan dengan indikasi : a. Semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal b. Semua plasenta previa lateralis posterior, karena perdarahan yang sulit dikontrol dengan cara-cara yang ada. c. Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan-tindakan yang ada. d. Plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang Mochtar, 1998.

2.6 Komplikasi Plasenta Previa

Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita plasenta previa, yaitu : 1. Komplikasi pada ibu a. Dapat terjadi anemia bahkan syok b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh c. Infeksi karena perdarahan yang banyak Manuaba, 2008. 2. Komplikasi pada janin a. Kelainan letak janin. b. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi c. Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian Manuaba, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.7 Prognosis

Prognosis ibu pada plasenta previa dewasa ini lebih baik jika dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini dikarenakan diagnosa yang lebih dini, ketersediaan transfusi darah, dan infus cairan yang telah ada hampir semua rumah sakit kabupaten. Demikian juga dengan kesakitan dan kematian anak mengalami penurunan, namun masih belum terlepas dari komplikasi kelahiran prematur baik yang lahir spontan maupun karena intervensi seksio cesarea. Karenanya kelahiran prematur belum sepenuhnya bisa dihindari sekalipun tindakan konservatif diberlakukan Prawirohardjo, 2008.

2.8 Variabel yang Diteliti