Persalinan pervaginam Persalinan perabdominam, dengan seksio cesarea

2.5 Cara Persalinan

Pada umumnya yang menentukan tindakan dalam memilih cara persalinan yang terbaik tergantung dari Mochtar, 2002 : 1. Jenis plasenta previa 2. Paritas 3. Jumlah perdarahan : banyak atau sedikit, 4. Keadaan umum ibu 5. Keadaan janin: hidup, gawat, atau meninggal 6. Pembukaan jalan lahir 7. Fasilitas penolong dan rumah sakit Setelah memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas, ada dua pilihan persalinan, yaitu :

2.5.1 Persalinan pervaginam

Persalinan pervaginam bertujuan agar bagian terbawah janin menekan plasenta sehingga perdarahan berkurang atau berhenti. Persalinan pervaginam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : a. Amniotomi pemecahan selaput ketuban Pemecahan selaput ketuban adalah cara yang terpilih untuk melancarkan persalinan pervaginam, karena bagian terbawah janin akan menekan plasenta yang berdarah, persalinan berlangsung lebih cepat, dan bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan regangan segmen bawah rahim. Universitas Sumatera Utara Amniotomi dilakukan dengan indikasi : 1. Plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telah ada pembukaan. 2. Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 cm atau lebih. 3. Plasenta previa lateralismarginalis dengan janin yang sudah meninggal Mochtar, 2002. Tindakan yang dapat dilakukan bidan pada kasus plasenta previa adalah dengan cara : 1. Pasang infus dengan cairan pengganti chloret, laktat ringer, glukosa ringer 2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan bertambah banyak. 3. Segera melakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk tindakan operasi dan sebagainya. Pada kasus prematurus, setelah pemeriksaan dilakukan pemecahan ketuban untuk menghentikan perdarahan. Tekanan bagian terendah janin akan menekan plasenta previa sehingga perdarahan berhenti Manuaba, 2008 .

2.5.2 Persalinan perabdominam, dengan seksio cesarea

Persalinan dengan seksio cesarea bertujuan untuk secepatnya mengangkat sumber perdarahan dengan demikian memberikan kesempatan kepada uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahannya dan untuk menghindari perlukaan serviks dan segmen-segmen uterus apabila dilakukan persalinan pervaginam Prawirohardjo, 2008. Universitas Sumatera Utara Seksio cesarea dilakukan dengan indikasi : a. Semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal b. Semua plasenta previa lateralis posterior, karena perdarahan yang sulit dikontrol dengan cara-cara yang ada. c. Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan-tindakan yang ada. d. Plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang Mochtar, 1998.

2.6 Komplikasi Plasenta Previa