Manfaat Analisis Break Even Point

8. Perubahan persediaan tidak begitu berarti sehingga tidak mempengaruhi analisis. 9. Tidak ada perbaikan efisiensi dalam periode bersangkutan, dan kebijakan serta teknik manajerial tidak berpengaruh terhadap biaya. 10. Teknologi produk diasumsikan tidak berubah. 11. Jika analisis break even point meliputi lebih dari satu produk, maka diasumsikan bahwa ada penjualan yang tidak berubah. Bauran penjualan sales mix menunjukkan kombinasi atau perbandingan jumlah produk yang dijual perusahaan.

C. Manfaat Analisis Break Even Point

Analisis break even point atau analisis titik impas sangat penting bagi perusahaan terutama perusahaan-perusahaan industri dan perdagangan. Analisis tersebut merupakan alat praktis untuk mengukur hasil-hasil usaha, baik bagi pimpinan perusahaan maupun bagi pihak-pihak di luar perusahaan. Kegunaan analisis break even point bagi manajemen meliputi hal-hal berikut. 1. Keputusan investasi Hasil dari analisis break even point, disamping memberikan gambaran tentang hubungan antara biaya, volume, dan laba juga akan dapat membantu atau memberikan informasi kepada manajemen dalam memecahkan masalah- masalah lain yang dihadapinya. Misalnya masalah penambahan atau penggantian fasilitas pabrik atau investasi dalam aktiva tetap lainnya, apakah Universitas Sumatera Utara penambahan ataupun penggantian aktiva ini memungkinkan ditinjau dari segi ekonomi, atau apakah dengan penambahan atau penggantian aktiva tetap ini akan menguntungkan bagi perusahaan. Dengan menggunakan analisis break even point maka masalah ini akan terjawab. 2. Keputusan menutup usaha Kegunaan lain dari analisis break even point bagi manajemen adalah bantuannya dalam pengambilan keputusan menutup usaha atau tidak dapat memberikan informasi kapan sebaiknya usaha tersebut dihentikan. Untuk menjawab permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan analisis break even point. Pada keadaan break even, perusahaan tidak memperoleh keuntungan karena jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya, tetapi perusahaan yang selalu mengalami keadaan break even tidak harus ditutup karena dalam keadaan tersebut perusahaan masih mendapatkan sisa uang jumlah penerimaan lebih besar daripada pengeluarannya. Hal ini dapat terjadi karena biaya yang terjadi dalam suatu periode pada dasarnya terdiri dari biaya tunai yaitu biaya yang memerlukan pengeluaran uang dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang, misalnya biaya depresiasi aktiva tetap, kerugiaan piutang, dan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan pada masa yang lalu yang manfaatnya masih dinikmati sampai sekarang. Suatu usaha harus dihentikan atau ditutup apabila penghasilan yang diperoleh tidak dapat menutup biaya tunainya. Untuk mengetahui pada tingkat penjualan berapa suatu usaha harus dihentikan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus maupun grafik break even. Universitas Sumatera Utara Selain itu analisis break even point dapat juga digunakan dalam perencanaan operasional, pengendalian berdasarkan anggaran yang dihasilkan analisis ini, dan juga menganalisis hasil yang telah dicapai. Manfaat tersebut antara lain: 1. menyelidiki pengaruh dan akibat dari suatu reorganisasi, 2. menyelidiki pengaruh dan akibat dari suatu peraturan operasional, 3. membandingkan kemungkinan laba operasional dari berbagai macam perusahaan pada berbagai tingkat operasi, 4. menetapkan penambahan hasil penjualan bersih yang sesuai dengan perluasan alat-alat produksi tahan lama atau untuk mengimbangi pengurangan dalam biaya penjualan, 5. menetapkan pengaruh dari perubahan terhadap laba operasional.

D. Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Break Even Point dan Analisis Sensitivitas