Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Break Even Point dan Analisis Sensitivitas

Selain itu analisis break even point dapat juga digunakan dalam perencanaan operasional, pengendalian berdasarkan anggaran yang dihasilkan analisis ini, dan juga menganalisis hasil yang telah dicapai. Manfaat tersebut antara lain: 1. menyelidiki pengaruh dan akibat dari suatu reorganisasi, 2. menyelidiki pengaruh dan akibat dari suatu peraturan operasional, 3. membandingkan kemungkinan laba operasional dari berbagai macam perusahaan pada berbagai tingkat operasi, 4. menetapkan penambahan hasil penjualan bersih yang sesuai dengan perluasan alat-alat produksi tahan lama atau untuk mengimbangi pengurangan dalam biaya penjualan, 5. menetapkan pengaruh dari perubahan terhadap laba operasional.

D. Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Break Even Point dan Analisis Sensitivitas

Aspek yang penting dalam analisis break even point bahwa adanya perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi hasil analisis dapat dinilai atau dievaluasi. Aspek ini sangat penting bagi manajemen dalam proses penyusunan atau perencanaan, karena hal ini akan memungkinkan diadakan percobaan untuk menentukan akibat adanya perubahan berbagai faktor atau mempertimbangkan berbagai alternatif. Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor yang dapat berubah dalam hubungannya dengan analisis break even point menurut Munawir 2002:201 antara lain biaya tetap, biaya variabel, harga jual maupun komposisi penjualan dalam bauran penjualan. Perubahan sebagian faktor penentu break even point atau faktor yang mengakibatkan perubahan tingkat break even, mungkin tidak mempengaruhi atau mengakibatkan perubahan pada faktor-faktor yang lain, misalnya perubahan hanya terjadi pada jumlah biaya tetap sedangkan biaya variabel, harga jual maupun volume penjualan tetap. Tetapi kemungkinan bisa terjadi perubahan dalam sebagian faktor akan mengakibatkan perubahan pada faktor lain, misalnya perubahan volume penjualan bisa berakibat pada perubahan biaya variabel dan sebagainya. Rayburn 1999:17 menyatakan bahwa perubahan nilai input faktor-faktor yang mempengaruhi analisis break even point membawa pengaruh terhadap hasil akhir. Dan untuk menganalisis hal tersebut dalam pengambilan keputusan yang disebutkan sebelumnya dalam manfaat analisis break even point diperlukan analisis terhadap setiap perubahan yang terjadi, yang disebut dengan analisis sensitivitas sensitivity analysis. Misalnya, apabila terdapat perubahan pada biaya variabel per unit, bauran penjualan, harga jual, total biaya tetap, ataupun input lainnya yang digunakan dalam analisis CVP, maka break even point serta jumlah laba atau rugi akan berubah. Analisis sensitivitas memungkinkan manajemen menentukan pengaruh dari perubahan nilai input terhadap break even point dan laba. Universitas Sumatera Utara Analisis sensitivitas menurut Horngren dkk 2003:70: “Sensitivity analysis is a ‘what-if’ technique that managers use to examine how a result will change if the original predicted data are not achieved or if an underlying assumption changes.” Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi analisis break even point. 1. Perubahan jumlah biaya tetap yang ada di dalam suatu perusahan akan berakibat langsung terhadap terdapatnya perubahan biaya total pada berbagai tingkat penjualan. Biaya tetap sebagai unsur biaya apabila bertambah besar maka biaya total yang ada dalam perusahaan tersebut akan menjadi bertambah besar juga. Besarnya pertambahan biaya total ini akan sama dengan besarnya pertambahan yang terjadi pada biaya tetap yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan, dan sebaliknya juga jika mengalami penurunan. 2. Biaya variabel yang ada dalam perusahaan ini merupakan unsur biaya total disamping biaya tetap dalam perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu perubahan biaya variabel dalam perusahaan juga akan mempengaruhi biaya total yang ada di dalam perusahaan bersangkutan, sehingga tingkat break even dalam perusahaan tersebut juga akan berubah. Jika terjadi kenaikan biaya variabel per unit, maka untuk memproduksi sejumlah unit tertentu akan terjadi kenaikan dalam jumlah biaya variabel, yang akan berakibat terhadap kenaikan jumlah biaya total yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan naiknya jumlah biaya total ini maka tingkat break even point akan menjadi naik pula, dan berlaku sebaliknya dalam hal penurunan. Universitas Sumatera Utara 3. Perubahan harga jual mempunyai pengaruh yang sama seperti perubahan biaya variabel. Perubahan harga jual produk mempengaruhi secara langsung terhadap penerimaan pendapatan perusahaan. Oleh karena penerimaan pendapatan merupakan unsur pembentuk break even point, maka besarnya break even point dalam perusahaan yang bersangkutan ini akan berubah sejalan dengan perubahan harga jual produk perusahaan. Namun demikian pengaruh harga jual produk tidak akan berdiri sendiri di dalam menentukan penerimaan pendapatan, karena adanya kenaikan atau penurunan harga jual dapat berakibat terhadap volume penjualan yang juga berakibat langsung terhadap perubahan besarnya break even point. Kedua variabel tersebut akan bersama-sama menentukan kenaikan atau penurunan penerimaan pendapatan total. 4. Perusahaan yang memproduksi dan menjual produk yang lebih dari satu jenis, akan mendapatkan komposisi batas kontribusi yang berbeda yang disebabkan oleh komposisi penjualan yang berbeda. Hal ini menyebabkan BEP total akan berbeda pada komposisi penjualan yang berbeda dengan komposisi yang lain. Untuk maksud tersebut maka komposisi antara barang-barang tersebut harus tetap sama, baik dalam komposisi produksinya maupun penjualannya. Break even point dalam keseluruhan atau total tidak berarti bahwa masing-masing produk harus dalam keadaan break even. Kemungkinan terjadi satu macam produk menderita kerugiaan sedang produk yang lain mengalami laba, atau kemungkinan masing-masing produk dalam keadaan break even. Apabila komposisinya berubah maka break even point secara total akan berubah pula. Universitas Sumatera Utara

E. Klasifikasi Biaya