BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Analisis Cost-Volume-Profit CVP
Upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi bertumpu pada fungsi kembar, yakni perencanaan dan pengendalian. Fungsi pengendalian adalah upaya
sistematis oleh manajemen untuk menghimpun dan mengatur kekuatan alam, perilaku manusia, dan objek-objek material ke dalam suatu unit yang
terkoordinasi untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Sedangkan fungsi perencanaan pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan sehubungan
dengan hasil-hasil yang ingin dicapai, penggunaan sumber daya, dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan
pengendalian hasil aktual serta pembandingan hasil-hasil tersebut. Dalam melaksanakan fungsi perencanaan, manajemen fokus kepada pencapaian laba
optimal jangka pendek maupun jangka panjang. Pada jangka pendek, manajemen dibatasi oleh tingkah laku biaya, kapasitas normal dan luasnya barang modal yang
tersedia. Untuk itu manajemen harus merencanakan, menganalisis, dan memutuskan kebijakan jangka pendek secermat mungkin, agar laba optimal dapat
tercapai. Perencanaan juga mencakup penelitian atas sifat usaha perusahaan, kebijaksanaan utamanya, penentuan waktu dalam tahap-tahap yang besar dan
faktor-faktor lain yang ada kaitannya dengan rencana jangka pendek maupun panjang. Perencanaan yang efektif didasarkan atas analisis dan fakta-fakta yang
dikumpulkan.
Universitas Sumatera Utara
Hal yang erat hubungannya dengan perencanaan yang baik adalah penetapan tujuan perusahaan. Tujuan merupakan suatu sasaran atau hasil akhir. Dalam
menetapkan tujuan suatu badan usaha, banyak orang menekankan pada kebutuhan untuk memperoleh laba. Untuk mendapatkan laba yang optimal, perusahaan harus
menghasilkan produk atau memberi jasa-jasa dengan cara-cara tertentu dalam volume, waktu, biaya, dan harga yang dalam jangka panjang dapat menjamin
adanya laba disamping memperoleh kerjasama dari karyawan, mendapatkan nama baik dari para pelanggan dan memenuhi tanggung jawab sosial.
Perencanaan perusahaan menurut Lynch dan Williamson 1983:139 dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan program anggaran. Sebagian
besar program anggaran berisi taksiran penghasilan yang akan diperoleh dan biaya-biaya yang akan terjadi untuk memperoleh penghasilan tersebut dan
akhirnya menunjukkan laba yang akan dicapai. Menurut Munawir 2002:183 ada beberapa langkah untuk mencapai laba optimal dalam perencanaan maupun
realisasinya yaitu: 1.
menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada,
2. menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai laba yang dikehendaki,
3. meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.
Ketiga langkah tersebut tidak dapat dilakukan secara terpisah karena terdapat hubungan yang erat antara harga jual, volume produksi, dan biaya. Biaya
menentukan harga jual, harga jual mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi ini
mempengaruhi jumlah biaya yang dikeluarkan.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat perencanaan laba bagi perusahaan adalah sebagai berikut di bawah ini. 1.
Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan permasalahan. 2.
Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan kebiasaan pada
organisasi untuk mengadakan telaah yang seksama sebelum mengambil suatu keputusan.
3. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian laba,
mendorong timbulnya perilaku yang sadar akan penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya secara optimal.
4. Merangsang peran serta dan mengkoordinasi rencana operasi berbagai segmen
dari secara keseluruhan organisasi manajemen sehingga keputusan akhir dan rencana yang saling terkait dapat menggambarkan keseluruhan organisasi
dalam bentuk rencana yang terpadu dan menyeluruh. 5.
Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematis setiap segi atau aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta memperbaharui kebijakan
dan pedoman secara berkala. 6.
Mengkoordinasi serta mempertemukan semua upaya perusahaan ke dalam suatu prosedur perencanaan anggaran yang terarah, karena inilah satu-satunya
cara paling cepat mengungkapkan kelemahan kegiatan manajemen. 7.
Mengarahkan penggunaan modal dan daya upaya pada kegiatan yang paling menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
8. Mendorong standar prestasi yang tinggi dengan merangsang semangat untuk
bersaing, menanamkan keinginan untuk mencapai tujuan, dan menumbuhkan minat untuk melaksanakan kegiatan secara lebih efektif.
9. Berperan sebagai tolak ukur untuk mengukur hasil kegiatan dan nenilai
kebijaksanaan manajemen dan tingkat kecakapan dari setiap pelaksana.
Analisis biaya, volume, dan laba cost-volume-profit analysis atau CVP yang menghasilkan break even point adalah alat yang dapat digunakan untuk
merencanakan volume dan biaya dalam pencapaian tingkat laba tertentu yang diharapkan.
Menurut Blocher dkk 2002:298: “Cost-volume-profit analysis is a method for analyzing how operating decision and marketing decisions affect net income
based on an understanding of the relationship between variable costs, fixed costs, unit selling price, and the output level”.
Menurut Horngren dkk 2003:47: “Cost-volume-profit analysis is the study of the
effects of output volume on revenue sales, expenses costs, and net income net profit.”
Analisis biaya-volume-laba analisis CVP dimulai dari mengamati perilaku
pendapatan, biaya, dan volume. Langkah alamiah adalah dengan mulai mencari unit pada tingkat break even. Keputusan pertama perusahaan dalam menerapkan
pendekatan unit yang dijual pada analisis CVP adalah penentuan apa yang
Universitas Sumatera Utara
dimaksud dengan unit. Keputusan kedua berpusat pada pemisahan biaya ke dalam komponen biaya tetap dan variabel. Analisis CVP memfokuskan pada faktor yang
mempengaruhi perubahan dalam komponen laba. Hansen dan Mowen 2000:40 menyatakan bahwa fokus analisis ini ditujukan pada perusahaan secara
keseluruhan, karenanya biaya meliputi semua biaya dari perusahaan: produksi, pemasaran, dan administrasi. Juga termasuk pembahasan mengenai biaya variabel
dan biaya tetap.
Batasan-batasan CVP adalah sebagai berikut ini. 1.
Konsep tentang variabilitas biaya dapat diterima, karena itu, biaya harus realistis diklasifikasikan sebagai variabel dan tetap.
2. Rentang yang relevan pada semua tahap analisis harus ditentukan.
3. Harga jual per unit tidak berubah jika terjadi perubahan volume.
4. Jika analisis digunakan untuk berbagai jenis produk atau kombinasi produk
product mix, sales mix-nya harus tetap atau konstan. 5.
Kebijaksanaan manajemen terhadap operasi perusahaan tidak berubah secara material dalam jangka pendek.
6. Tingkat harga umum stabil dalam jangka pendek.
7. Sinkronisasi antara penjualan dan produksi, yang berarti tingkat persediaan
harus konstan atau kosong nol. 8.
Efisiensi dan produktivitas tidak mengalami perubahan-perubahan, khususnya dalam jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Horngren dkk 2003:62 berikut adalah asumsi yang digunakan. CVP analysis is based on several assumptions:
1. Changes in the levels of revenues and costs arise only because of changes
in the number of product or service units produced and sold. The number of output units is the only revenue driver and the only cost driver. Just as a
cost driver is any factor that affects costs, a revenue driver is a variable, such as volume, that causally affects revenues.
2. Total costs can be seperated into a fixed component that does not vary
with the output level and a component that is variable with respect to the output level. Variable costs include both ndirect variable costs and
indirect fixed costs of a product.
3. When represented graphically, the behaviors of total revenues and total
costs are linear meaning they can be represented as a straigh line in relation to output level within a relevant range and time period.
4. Selling price, variable costs per unit, and fixed costs within a relevant
range and period are known and constant. 5.
The analysis either covers a single product or assumes that the proportion of different products when multiple products are sold will remain constant
as the level of total units sold changes.
6. All revenues and costs can be added and compared without taking into
account the time value of money.
B. Pengertian Break Even Point