commit to user
23
bertekstur halus sehingga tidak dapat menjerap Ca
2+
, Mg
2+
, Na
+
, K
+
. Nilai permeabilitas tanah ini juga sangat cepat yaitu sebesar 32,5 cmjam, hal ini
disebabkan oleh tekstur tanahnya yang kasar karena kandungan pasirnya tinggi sehingga daya menahan air sangat rendah dan sangat peka terhadap bahaya erosi.
Kadar logam Cr pada tanah Entisol juga masih dibawah ambang batas logam Cr, kadar Cr dalam tanah Entisol sebesar 0,033 ppm. Pada analisis jaringan tanaman
Azolla sebelum perlakuan mengandung unsur Cr sebesar 0,077 ppm. Kadar
tersebut masih dapat ditolerir oleh Azolla. Menurut Kirkby 1978 bahwa dalam tanaman, Cr dapat berfungsi sebagai kofaktor enzim, tetapi bila jumlahnya
berlebihan akan menyebabkan keracunan bagi tanaman.
B. Penentuan konsentrasi lethal logam berat Kromium Cr terhadap Azolla
microphylla
Konsentrasi lethal merupakan konsentrasi yang menunjukkan mulai adanya tanda - tanda kematian Azolla akibat logam Cr warna daun Azolla yang mulai
menguning, lama kelamaan akan berwarna kecoklatan dan mengering. Pada percobaan pertama ini Azolla ditumbuhkan dalam larutan yoshida, yaitu media
pertumbuhan bebas N, dengan konsentrasi logam Cr yang digunakan adalah 0; 2.5; 5; 7.5; 10; 20; 30; 40; 50; dan 60 ppm.
commit to user
24
Tabel 4.2 Pengaruh konsentrasi Cr dalam medium pertumbuhan yoshida terhadap biomassa segar, biomassa kering dan jumlah penggandaan
Azolla microphylla Konsentrasi
Cr ppm Biomassa segar
Azolla gpot
Biomassa kering Azolla
gpot Jumlah
penggandaan n 2,366
0,184 1,234
2,5 2,138
0,1783 1,089
5,0 1,970
0,170 0,972
7,5 1,910
0,170 0,927
10,0 1,615
0,158 0,687
20,0 0,540
0,057 -0,883
30,0 0,512
0,045 -0,959
40,0 0,370
0,045 -1,425
50,0 0,302
0,034 -1.716
60,0 0,323
0,043 -1,617
Penggandaan Azolla adalah kemampuan Azolla dalam memperbanyak diri. Jumlah penggandaan n dapat dihitung sebagai berikut:
N =
N 2
n
dimana, 2
n
= Azolla menjadi dua kali lipat dari biomassa awalnya setiap kali, n
= jumlah generasi frekuensi penggandaan = 3.3 log N - log N N
= biomassa segar Azolla saat panen umur satu minggu gram, N
= biomassa segar Azolla pada saat awal gram. Fomeg and Merestela, 2004.
Pertumbuhan Azolla dapat dilihat dari produksi biomassa Azolla, yaitu dari bobot brangkasan segar dan brangkasan keringnya. Berdasarkan Tabel 4.2
hasil percobaan pada medium yoshida menunjukkan bahwa adanya logam Cr dapat menurunkan pertumbuhan Azolla. Azolla masih dapat hidup pada
konsentrasi 10 ppm dengan jumlah penggandaan yang kecil yaitu sebesar 0,687. Hal ini sesuai dengan pernyataan Saxena dan Sharma 2006, yaitu Azolla dapat
tumbuh pada medium yang mengandung Cr sampai 10 ppm. Sedangkan mulai konsentrasi 20 ppm nilai penggandaan Azolla adalah negatif yaitu -0,883 artinya
biomassa Azolla tidak bertambah tetapi justru berkurang dan Azolla mulai mati
commit to user
25
konsentrasi lethal. Semakin besar konsentrasi logam Cr maka jumlah penggandaan Azolla juga semakin kecil atau negatif.
Menurut Djunaedi 2004 batas kritis konsentrasi logam Cr dalam jaringan tanaman berkisar 5-30 ppm. Pada konsentrasi 20 ppm Azolla mulai
mati hal ini karena hiperakumulasi ion logam terlalu berlebihan sehingga sel yang mengalami hiperakumulasi akan mati. Tingginya konsentrasi Cr dalam
Azolla menyebabkan proses metabolisme semakin menurun hal ini dapat dilihat
dari penampakan fisik dari daun Azolla yang semakin menguning, lama kelamaan akan berwarna kecoklatan dan mengering mati.
Gambar 4.1 Pengaruh konsentrasi Cr dalam medium yoshida terhadap jumlah penggandaan Azolla
Pada konsentrasi Cr 0 ppm, nilai penggandaan Azolla paling tinggi. Nilai penggandaan semakin menurun mulai konsentrasi 2,5 ppm sampai pada
konsentrasi 10 ppm, Azolla masih mampu mengganda meskipun nilai penggandaannya sangat kecil Gambar 4.1. Pada konsentrasi 20 ppm nilai
penggandaan Azolla negatif lethal.
1,234 1,089 0,972 0,927
0,687
-0,883 -0,958 -1,425
-1,714 -1,621 -2,000
-1,500 -1,000
-0,500 0,000
0,500 1,000
1,500
2,5 5
7,5 10
20 30
40 50
60
Ju m
la h
P en
g ga
n d
a an
az o
ll a
n
Konsentrasi Cr ppm
commit to user
C. Pengaruh perlakuan