Beberapa sifat tanah dan jaringan Azolla microphylla awal

commit to user 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Beberapa sifat tanah dan jaringan Azolla microphylla awal

Tanah yang digunakan untuk sampel adalah tanah Vertisol Jatikuwung dan Entisol Colomadu. Penggunaan kedua tanah tersebut dimaksudkan untuk membandingan pengaruh ditanah dengan kandungan lempung tinggi dengan kandungan pasir tinggi lempung rendah. Kandungan lempung yang berbeda tersebut akan menyebabkan sifat kimia dan fisika dari kedua tanah tersebut juga berbeda. Analisis karakteristik tanah awal dan jaringan Azolla awal sebelum perlakuan disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Awal Tanah dan Jaringan Azolla microphylla Keterangan Analisis Satuan Nilai Harkat Tanah Vertisol pH H 2 O 6,6 Netral C-Organik 1,378 Rendah BO 2,37 Sangat rendah KTK cmol + kg 51,347 Sangat tinggi Tekstur Pasir 22,56; Debu 24,7; Lempung 52,74 Clay Lempungan Cr tersedia Permeabilitas ppm cmjam 0.041 12,4 Cukup cepat Tanah Entisol pH H 2 O 6,2 Agak masam C-Organik 2,422 Sedang BO 4,16 Rendah KTK cmol + kg 12,636 Rendah Tekstur Pasir 57,3; Debu 16,8; Lempung 25,9 Sandy Clay Loam Geluh lempung pasiran Cr tersedia Permeabilitas ppm cmjam 0,033 32,5 Sangat cepat Azolla microphylla Kadar Cr ppm 0,077 Keterangan : Pengharkatan menurut Balai Penelitian Tanah 2005. commit to user 22 Berdasarkan hasil analisis tanah awal Tabel 4. 1 dapat diketahui bahwa tanah Vertisol Jatikuwung memiliki pH sebesar 6,6 dengan kriteria netral. Kapasitas Tukar Kation KTK tanah ini sangat tinggi, yaitu sebesar 51,347 cmol + kg yang menyebabkan tingginya kandungan lempung yang terbungkus mineral montmorillonit dengan muatan tetap yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno 1985 bahwa kejenuhan basa yang tinggi, tekstur yang relatif halus, permeabilitas yang rendah dan pH yang relatif tinggi serta status hara yang tidak seimbang merupakan karakteristik tanah Vertisol. Pertukaran kation dipengaruhi oleh muatan elektrostatis dari partikel tanah, maka pH juga mempengaruhi KTK. Semakin tinggi nilai pH tanah maka semakin tinggi pula KTK tanah tersebut. Kandungan bahan organiknya sangat rendah, yaitu sebesar 2,37. Tekstur tanah dapat mempengaruhi retensi Cr dan ketersediannya dalam tanah. Kadar Cr tersedia dalam tanah Vertisol sebesar 0,041 ppm sedangkan Cr tersedia pada tanah Entisol sebesar 0,033 ppm. Hal ini sesuai dengan pendapat Srivastava dan Gupta 1996 bahwa unsur Cr yang ada pada tanah lempung biasanya lebih tinggi daripada tanah-tanah pasiran. Cr banyak yang terjerap lempung pada tanah Vertisol sedangkan pada tanah Entisol banyak Cr yang tercuci daripada Cr yang terjerap. Hasil analisis tanah awal pada tanah Entisol menunjukkan bahwa pH tanah tersebut tergolong pada pengharkatan agak masam, yaitu 6,2 dan bahan organiknya sebesar 4,16 tergolong dalam pengharkatan rendah . Hal ini sesuai dengan pendapat Munir 1996 bahwa tanah Vertisol nilai reaksi tanahnya sangat beragam mulai dari pH 2,5-8,5 dan kadar bahan organik tergolong rendah biasanya 1. Rendahnya nilai KTK pada tanah Entisol bisa dikarenakan Entisol mempunyai tekstur yang kasar sehingga banyak basa – basa tanah seperti Ca 2+ , Mg 2+ , Na + , K + yang tercuci. Tanah yang bertekstur kasar mempunyai KTK yang lebih rendah daripada tanah yang bertekstur halus, karena tanah yang bertekstur kasar mempunyai koloid yang lebih sedikit daripada tanah yang commit to user 23 bertekstur halus sehingga tidak dapat menjerap Ca 2+ , Mg 2+ , Na + , K + . Nilai permeabilitas tanah ini juga sangat cepat yaitu sebesar 32,5 cmjam, hal ini disebabkan oleh tekstur tanahnya yang kasar karena kandungan pasirnya tinggi sehingga daya menahan air sangat rendah dan sangat peka terhadap bahaya erosi. Kadar logam Cr pada tanah Entisol juga masih dibawah ambang batas logam Cr, kadar Cr dalam tanah Entisol sebesar 0,033 ppm. Pada analisis jaringan tanaman Azolla sebelum perlakuan mengandung unsur Cr sebesar 0,077 ppm. Kadar tersebut masih dapat ditolerir oleh Azolla. Menurut Kirkby 1978 bahwa dalam tanaman, Cr dapat berfungsi sebagai kofaktor enzim, tetapi bila jumlahnya berlebihan akan menyebabkan keracunan bagi tanaman.

B. Penentuan konsentrasi lethal logam berat Kromium Cr terhadap Azolla