Persiapan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta

commit to user 4. Orang pribadi atau badan karena konversi hak atau karene perbuatan hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama 5. Orang pribadi atau badan karena wakaf 6. Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah 7. Yang menjadi subjek pajak BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh Hak Atas Tanah danatau Bangunan. Wajib Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang yang memperoleh Hak atas Tanah danatau Bangunan. Undang-Undang No 28 tahun 2009

B. PEMBAHASAN

1. Persiapan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta

BPHTB adalah pajak yang dikenakan terhadap perolehan hak atas tanah dan atau bangunan yang selanjutnya disebut pajak, atau perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan Wiryosaputro, 2007 Awalnya BPHTB adalah pajak daerah yang dikelola oleh propinsi, sedangkan daeran hanya mendapat pemasukan melalui bagi hasil. Setelah keluar Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pendapatan Daerah dan Retribusi Daerah, maka pengelolaan BPHTB diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. commit to user BPHTB sepenuhnya dialihkan ke Kabupaten Kota mulai tanggal 1 Januari 2011, sehingga Undang-Undang No 21 tahun 2007 tentang BPHTB Stdd Undang-Undang Nomor 20 tahun 2000 UU BPHTB berlaku paling lama satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah PDRD. Pemerintah Kota Surakarta sudah menyiapakan Perda Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2010 sebagai dasar hukum yang menguatkan pelaksanaan pemungutan BPHTB oleh Pemerintah Kota Surakarta. Selain itu Pemerintah Kota juga sudah menyiapkan Perwali Peraturan Walikota yang berisi mengenai ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, dan tempat pembayaran BPHTB. Namun Perwali sendiri hingga saat ini masih dalam proses persiapan. Perwakilan-perwakilan Pemerintah Kota Surakarta juga sudah dikirim untuk mengikuti diklat yang diadakan di balai perpajakan Jogjakarta. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan personil Pemerintah Kota Surakarta agar dalam pemungutannya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan sudah ada yang mengerti proses dan cara-cara pemungutannya. Perwakilan Pemerintah Kota Surakarta tidak hanya mengikuti diklat, namun juga mengikuti test yang diadakan untuk melengkapi rangkaian kegiatan yang diadakan balai perpajakan Jogjakarta. Sehingga dengan tes tersebut dapat terlihat seberapa siap perwakilan tersebut mengaplikasikan apa yang sudah diterima dalam pelatihan kedalam pemungutan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota masing- masing yang dalam hal ini Pemerintah Kota Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta sendiri telah pula menyiapkan hardware dan software yang digunakan untuk menunjang saat pembayaran dan pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai wajib pajak WP. Misalnya mempersiapakan SSPD BPHTB Surat commit to user Setoran Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang digunakan untuk menyetor BPHTB. Disamping itu, dipersipakan pula software komputer yang digukan untuk menginput data penyetor pajak BPHTB yang kemudian di akhir tahun akan digunakan untuk laporan realisasi pendapatan pajak BPHTB dan dijadikan bahan untuk menetapkan target di tahun berikutnya.

2. Prosedur pemungutan BPHTB di Kota Surakarta