Prosedur pemungutan BPHTB di Kota Surakarta

commit to user Setoran Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang digunakan untuk menyetor BPHTB. Disamping itu, dipersipakan pula software komputer yang digukan untuk menginput data penyetor pajak BPHTB yang kemudian di akhir tahun akan digunakan untuk laporan realisasi pendapatan pajak BPHTB dan dijadikan bahan untuk menetapkan target di tahun berikutnya.

2. Prosedur pemungutan BPHTB di Kota Surakarta

Karena masih dalam masa transisi, termasuk pembenahan sistem pascaperalihan, pembayaran di Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset DPPKA masih dilayani di satu loket. Masyarakat atau wajib pajak belum bisa melakukan pembayaran secara online di bank-bank maupun kantor pos seperti sebelumnya ketika masih dipegang kantor pajak. Pemungutan BPHTB menggunakan self assesment system yaitu menghitung, memperhitungkan, menyetorkan dan melaporkan sendiri besarnya utang pajak dan bersifat real time. Langkah-langkah yang harus dilakukan wajib pajak adalah menghitung sendiri besarnya pajak yang akan dibayarkan, dalam hal ini penghitungan didasarkan oleh harga perolehan pada transaksi yang terjadi. Kemudian wajib pajak menulis hasil penghitungan kedalam SSPD BPHTB Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB. Selain di CSO, Pemerintah Kota Surakarta juga sudah bekerja sama dengan Perhimpunan Notaris Surakarta, sehingga SSPD BPHTB juga dapat diambil di notaris-notaris yang ada di Surakarta. Hal ini mempermudah masyarakat selaku wajib pajak dalam pengisian SSPD BPHTB karena dalam pengisian wajib pajak mendapat bantuan dari notaris. Setelah pengisian SSPD BPHTB dilakukan lalu wajib pajak langsung ke kantor kas daerah di commit to user DPPKA untuk membayar pajak BPHTB terutang yang telah dihitung sendiri. Lalu wajib pajak ke CSO untuk pengecekan berkas-berkas yang diperlukan dalam pembayaran BPHTB. Dari CSO berkas-berkas dan SSPD BPHTB lalu masuk ke dafda Pendaftaran dan Pendataan untuk di input data. Langkah berikutnya adalah berkas dimasukkan ke bidang penetapan untuk pengecekan data, pada langkah ini dapat pula dilakukan cek lapangan jika dirasa perlu. Di bidang penetapan juga dilakukan validasi untuk menentukan adanya kurang atau lebih bayar dalam perhitungan yang dilakukan oleh wajib pajak. Apabila telah dilakukan validasi, maka berkas-berkas yang tadi disampaikan ke penetapan kemudian disampaikan kembali kepada wajib pajak yang kemudian berkas- berkas SSPD BPHTB menjadi syarat untuk mengurus balik nama ke Badan Pertanahan Nasional BPN.

3. Hambatan yang dialami dalam pemungutan BPHTB oleh Pemerintah Kota