Fungsi, Peranan dan Tugas Museum

Museum Transportasi Darat di Bali | 9 c. Lokasi tidak berada dekat dengan daerah pantai untuk menghindari proses penggaraman yang dapat menimbulkan kerusakan pada koleksi. d. Lokasi tidak berada di daerah yang rawan gempa dan tidak dekat dengan getaran seperti jalan raya yang dilalui oleh kendaraan angkutan berat yang dapat menimbulkan kerusakan pada koleksi. 2. Persyaratan Bangunan a. Bangunan dikelompokan dan dipisahkan sesuai fungsi dan aktivitasnya, ketenangan dan keramaian, serta keamanannya. b. Pintu masuk utama diperuntukan bagi pengunjung dan pintu masuk khusus diperuntukan bagi pengelola museum. c. Area semi publik terdiri dari bangunan administrasi yaitu perpustakaan dan ruang rapat. d. Area privat terdiri dari laboratorium konservasi, studio preparasi, dan storage. e. Area publik terdiri dari ruang pameran, auditorium, gift shop, cafetaria, ticket box, penitipan barang, lobby, dan tempat parkir. f. Bangunan utama sebagai kegiatan pameran harus memuat benda – benda koleksi yang dipamerkan, mudah dalam pencapaian baik dari luar maupun dalam, memiliki daya tarik sebagai bangunan utama, dan memiliki sistem keamanan yang baik. g. Bangunan auditorium harus mudah dicapai oleh umum, dan dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi serta ceramah. h. Bangunan khusus terletak di tempat yang kering, mempunyai pintu masuk khusus, memiliki sistem keamanan yang baik. i. Bangunan administrasi terletak pada lokasi yang strategis baik dalam pencapaian umum maupun terhadap bangunan lainnya. 3. Persyaratan Ruang a. Pencahayaan dan Penghawaan Pencahayaan dan penghawaan di dalam museum harus diperhatikan untuk membantu memperlambat proses pelapukan dari koleksi. Kelembaban pada ruangan adalah 50 dengan suhu 21 C - 26 C dan intensitas cahaya sebesar 50 lux. Gambar pencahayaan alami pada museum dapat dilihat pada gambar 2.1. Museum Transportasi Darat di Bali | 10 Gambar 2.1 : Penggunaan Cahaya Alami pada Museum Sumber : Sutaarga, 1983 b. Ergonomi dan Tata Letak Perletakan koleksi pada ruang pameran museum harus diperhatikan untuk memudahkan pengunjung dalam melihat, menikmati dan mengapresiasi koleksi yang dipamerkan seperti pada gambar 2.2. Gambar 2.2 : Perletakan Panel Koleksi pada Museum Sumber : Sutaarga, 1983 Koleksi dua dimensi mempunyai arah pandang satu arah, dan koleksi tiga dimensi mempunyai arah pandang dari segala arah. Oleh karena itu, sistem penyajian yang dinikmati dari satu arah pandang ditata dalam satu bidang, sistem penyajian yang dinikmati dari dua arah pandang ditata berderet, dan sistem penyajian yang dinikmati dari segala arah pandang ditata secara berkelompok atau tunggal. Display koleksi 2D dan 3D dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 : Display Koleksi 2D dan 3D Sumber : Neufert, 2002