Koleksi Museum Pemahaman Terhadap Museum .1 Pengertian Museum

Museum Transportasi Darat di Bali | 13 3 Tata Warna Untuk ruang pameran menggunakan warna netral seperti warna krem, abu – abu, dan warna pastel. 4 Tata Letak Untuk membuat tata letak yang baik harus memperhatikan proporsi, keseimbangan, kesatuan, kontras, harmonis, ritme dan klimaks seperti pada gambar 2.6. Gambar 2.6 : Tata Letak Berdasarkan Sudut Pandang dan Jarak Pandang Manusia Sumber : Neufert, 2002 5 Tata Pengamanan Pengamanan pada koleksi museum menggunakan kaca vitrin agar tahan terhadap benturan, dan menahan debu kotoran yang masuk ke dalam koleksi serta mencegah dari bahaya pencurian. Selain penggunaan vitrin pada koleksi, di ruang pameran dipasang peralatan pengamanan seperti kamera JE 7542 Vidichip CCD, TV Monitor, Passive Infra Red, dan Flush Mound Door Contact. 6 Labelling Penamaan Label merupakan sarana komunikasi untuk memberikan informasi mengenai koleksi museum kepada pengunjung. Label untuk pameran dibedakan menjadi label judul, subjudul, pengantar, kelompok dan individu. 7 Foto Penunjang Foto – foto penunjang diletakkan dekat dengan koleksi museum dengan ukuran standar yaitu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. 5. Perawatan Koleksi Museum Beberapa faktor yang dapat merubah kondisi koleksi museum. Sutaarga, 1983 Museum Transportasi Darat di Bali | 14 a. Iklim dan Lingkungan Iklim di Indonesia umumnya lembab dengan curah hujan yang cukup tinggi. Iklim yang terlalu lembab menyebabkan berkembangnya jamur dan bakteri pada koleksi. Kelembaban relatif pada ruang pameran adalah 50 dengan suhu 21 C - 26 C. Faktor lingkungan dipengaruhi oleh udara di kota yang tercemar dengan polusi. Salah satu cara mengurangi dampak polusi yaitu dengan memanfaatkan fungsi taman lindung. b. Cahaya Cahaya sangat mempengaruhi koleksi yang dipamerkan pada museum. Jenis koleksi anorganik umumnya tidak peka terhadap cahaya tetapi jenis koleksi organik sangat peka terhadap cahaya. Lampu pijar paling banyak mengeluarkan ultra violet radiasi yang dapat menimbulkan perubahan bahan dan warna pada koleksi, sedangkan lampu fluorescent paling rendah mengeluarkan radiasi. Jenis lampu halogen dan fluorescent dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2.7 : Jenis Lampu Halogen dan Fluorescent Sumber : Neufert, 2002 c. Serangga dan Mikroorganisme Cara mencegah kerusakan benda koleksi akibat serangga ataupun mikroorganisme yaitu dengan cara fumigasi berupa jenis zat kimia yang menguap pada suhu biasa, misalnya paradichiro benzene, carbon disulphine, carbon tetrachloride. Selain itu dapat dilakukan penyemprotan insektisida yang berupa larutan mengandung DDT, gammexane, mercuric chloride, dan lain – lain.

2.1.6 Jenis Pameran Museum

Berdasarkan pengertian, jangka waktu pelaksanaan, serta jenis dan sifatnya, pameran museum dibedakan menjadi tiga jenis yaitu : Akram, 1993 Museum Transportasi Darat di Bali | 15 1. Pameran Tetap Pameran yang diselenggarakan dalam jangka waktu 2 sampai 4 tahun dengan tema pameran sesuai dengan jenis, visi, dan misi museum. 2. Pameran Khusus atau Temporer Pameran yang diselenggarakan dalam waktu relatif singkat antara mingguan hingga bulanan yang bertujuan untuk menunjang pameran tetap. 3. Pameran Keliling Pameran yang diselenggarakan diluar museum pemilik koleksi dalam jangka waktu tertentu dan dikelilingkan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

2.1.7 Struktur Organisasi Museum

Berdasarkan kepemilikannya museum dibedakan menjadi dua yaitu museum pemerintah dan museum swasta. Kedua museum tersebut mempunyai struktur organisasi dan cara kerjanya masing – masing. Adapun contoh bagan struktur organisasi museum pemerintah, swasta dan pengelolaan museum secara umum. Sutaarga, 1983 1. Struktur Organisasi Museum Pemerintah lihat gambar 2.8 Gambar 2.8 : Struktur Organisasi Museum Pemerintah Sumber : Sutaarga, 1983 2. Struktur Organisasi Museum Swasta lihat gambar 2.9 Gambar 2.9 : Struktur Organisasi Museum Swasta Sumber : Sutaarga, 1983 Badan Pemerintah Unit Pembinaan Teknis Permuseuman Museum Museum Museum Museum Badan Pendiri Badan Penasehat Badan Pengurus Badan Pengawas Museum Museum Transportasi Darat di Bali | 16 3. Struktur Organisasi Pengelolaan Museum lihat gambar 2.10 Gambar 2.10 : Struktur Organisasi Pengelolaan Museum Sumber : Sutaarga, 1983 Pengelola museum terdiri dari : a. Kepala Museum, penanggung jawab museum. b. Tenaga Tata Usaha, menangani bidang kearsipan, kepegawaian, keuangan, dan registrasi koleksi. c. Tenaga Pengelola Koleksi, menangani koleksi museum. d. Tenaga Konservasi, merawat koleksi museum. e. Tenaga Preparasi, mengatur penyajian pameran. f. Tenaga Bimbingan, mempublikasikan koleksi museum kepada publik.

2.1.8 Pengunjung Museum

1. Kategori pengunjung yang datang ke museum dapat dibagi menjadi tiga yaitu : Sutaarga, 19911992 a. Pengunjung pelaku studi yang menguasai bidang ilmu tertentu yang berkaitan dengan koleksi museum untuk menambah wawasan mereka. b. Pengunjung yang mempunyai tujuan tertentu, yang tertarik akan suatu hal berkaitan dengan koleksi museum. c. Pengunjung yang bertujuan rekreasi untuk mencari kesenangan. 2. Motivasi pengunjung yang datang ke museum dibedakan berdasarkan kepentingannya yaitu : Direktorat Museum, 2010 a. Pengunjung yang ingin melihat – lihat koleksi museum estetis. b. Pengunjung yang ingin melihat pameran museum yang dapat membawa ke alam lain dari lingkungan mereka sehari – hari romantik. c. Pengunjung yang datang ke museum untuk kepentingan ilmiah atau studi. Kepala Museum Sub Bagian Tata Usaha Kelompok Tenaga Fungsional Koleksi Kelompok Tenaga Fungsional Preparasi Konservasi Kelompok Tenaga Fungsional Bimbingan Edukatif