Museum Transportasi Darat di Bali | 3
Untuk memperkenalkan kembali dan melestarikan, serta memberikan informasi mengenai alat transportasi darat di Indonesia kepada masyarakat, maka dari itu
diperlukan sebuah museum khusus yaitu Museum Transportasi Darat sebagai badan lembaga yang memberikan pendidikan dan pelestarian terhadap alat transportasi
darat di Indonesia. Museum ini nantinya akan memamerkan berbagai jenis alat transportasi darat di Indonesia berdasarkan perkembangannya dari tahun ke tahun.
Sehingga pengunjung dapat menikmati perkembangan transportasi dari masa ke masa yang dibagi menjadi beberapa zona dan pengunjung juga dapat mengendarai
transportasi tertentu untuk menuju zona – zona yang lain, serta adanya taman lalu
lintas sebagai sarana edukasi kepada anak – anak. Adanya inovasi – inovasi yang
baru, membuat museum terkesan hidup, tidak kuno sehingga tidak membosankan untuk dikunjungi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat
dirumuskan terkait perancangan Museum Transportasi Darat di Bali, antara lain :
1. Bagaimana mendesain sebuah museum agar terkesan hidup dan tidak
membosankan untuk dikunjungi ? 2.
Bagaimana merancang Museum Transportasi Darat agar memberikan edukasi mengenai taman lalu lintas kepada anak
– anak ? 3.
Bagaimana membuat zona – zona museum agar menjadi satu kesatuan unity ? 4.
Bagaimana menciptakan suasana museum sesuai dengan koleksi yang dipamerkan sehingga pengunjung merasa seperti bernostalgia ?
5. Bagaimana mengatasi pengaruh iklim dan lingkungan setempat terhadap
koleksi museum melalui desain agar terhindar dari kerusakan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai acuan mendesain sebuah Museum Transportasi Darat di Bali adalah merancang sebuah Museum Transportasi Darat
agar terkesan hidup dan tidak membosankan untuk dikunjungi yaitu dengan adanya inovasi
– inovasi baru seperti pembagian zona koleksi berdasarkan tema sehingga pengunjung merasa seperti bernostalgia dan pengunjung dapat mengendarai
transportasi tertentu untuk menuju zona satu ke zona lainnya. Zona – zona tersebut
Museum Transportasi Darat di Bali | 4
nantinya akan menjadi satu kesatuan unity sehingga tidak terkesan terpisah. Adanya edukasi mengenai taman lalu lintas kepada anak
– anak sehingga mereka sejak dini akan mengetahui peraturan mengenai rambu
– rambu lalu lintas yang nantinya meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan. Serta selain melestarikan
dan memamerkan koleksi, juga menjaga koleksi museum dari pengaruh iklim dan lingkungan setempat agar terhindar dari kerusakan.
1.4 Metode Perancangan
Adapun metode perancangan yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu mendeskripsikan alur perancangan yang dimulai dari latar belakang masalah
sampai dengan terciptanya konsep perencanaan dan perancangan. Gambar alur metode perancangan dapat dilihat pada gambar 1.1.
Pada gambar 1.1 dijabarkan tentang proses perancangan yang diawali dengan latar belakang sebagai dasar pengadaan sebuah Museum Transportasi Darat, selanjutnya
didapatkan beberapa rumusan masalah dan tujuan terkait proyek, dan untuk menjawab masalah
– masalah tersebut diperlukan data atau sumber yang didapatkan melalui studi banding dan studi literatur, yang kemudian di analisis
secara kualitatif dan kuantitatif. Setelah itu didapatkan spesifikasi umum proyek berdasarkan data
– data tersebut. Selanjutkan menganalisa lokasi proyek yang akan direncanakan, dan didapatkan spesifikasi khusus proyek. Kemudian menentukan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Pengumpulan
Data
Analisis Data Studi Banding
Studi Literatur
Analisis Kualitatif
Analisis Kuantitatif Spesifikasi
Umum
Analisa Lokasi Proyek
Spesifikasi Khusus
Program Ruang
Program Tapak
Tema Konsep
Perencanaan dan
Perancangan
Gambar 1.1 : Alur Metode Perancangan
Museum Transportasi Darat di Bali | 5
program tapak, program ruang serta tema yang akan digunakan, dari tema tersebut akan melahirkan konsep perencanaan dan perancangan proyek Museum
Transportasi Darat.
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk menjawab permasalahan - permasalahan tersebut, penulis mendapatkan dan mengumpulkan data
– data melalui studi banding dan studi literatur. 1.
Observasi Studi Banding Objek Sejenis Metode observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap lokasi, dan
fasilitas objek sejenis yang dilakukan langsung di lapangan. Penulis melakukan studi banding ke beberapa museum sebagai objek sejenis yaitu Museum Bali,
Museum Subak Sanggulan, Museum Becak Indonesia dan Museum Angkut. 2.
Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mencari teori
– teori yang berkaitan dengan judul tugas tentang Museum Transportasi Darat yang didapatkan dari media
cetak berupa buku tentang museum dan transportasi, maupun media elektronik berupa artikel dan video mengenai museum dan transportasi.
1.4.2 Metode Analisis Data
Setelah mendapatkan dan mengumpulkan data, kemudian data – data tersebut
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. 1.
Metode Analisis Kualitatif Metode analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data dan membuat diagramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding, penjelasan mengenai perkembangan transportasi dari
masa ke masa, dan menganalisa tapak. 2.
Metode Analisis Kuantitatif Metode analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data dengan cara
perhitungan matematis seperti menghitung jumlah civitas, kapasitas dan luasan dari ruang
– ruang yang akan direncanakan.