Penelitian Relevan KAJIAN PUSTAKA
hakikatnya kelangsungan ekspor dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Kelangsungan ekspor tersebut maksudnya adalah pergerakan naik turunnya nilai
dan volume ekspor. Pajak ekspor adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk
mengatasi tingkat ekspor yang terlalu tinggi. Pengertian dari pajak ekspor tersebut adalah pungutan yang dibebankan kepada eksportir atas barang-barang
atau komoditi yang diekspor. Sementara tujuan dari pajak itu sendiri yang lebih konkrit adalah untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam negeri,
melindungi kelestarian sumber daya alam, mengantisipasi pengaruh kenaikan harga yang cukup drastis dari ekspor barang tertentu, dan menjaga stabilitas
harga barang tertentu didalam negeri. Produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa yang
akan di jual atau dipasarkan kepada konsumen dimana produk yang dihasilkan haruslah memperhatikan kepentingan konsumen dan kepentingan perusahaan.
Untuk menghasilkan produk tersebut diperlukan berbagai unsur-unsur pendukung. Unsur-unsur pendukung itu ialah faktor-faktor produksi itu sendiri
berupa tenaga kerja, modal dan sumber daya alam. Apabila semua faktor produksi tersebut dapat dikombinasikan dengan manajemen yang baik maka
seluruh kegiatan produksi akan dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, pajak ekspor dan produksi mempunyai
pengaruh terhadap pergerakan naik-turunnya nilai dan volume ekspor. Pajak ekspor memiliki pengaruh negatif terhadap pergerakan naik-turunnya nilai dan
volume ekspor. Dengan adanya penetapan pajak ekspor, maka otomatis akan berdampak terhadap penurunan nilai dan volume ekspor. Sementara produksi
memiliki pengaruh yang berbanding lurus terhadap volume ekspor. Apabila jumlah produksi meningkat, maka nilai dan volume ekspor akan meningkat
pula. Demikian sebaliknya, jika jumlah produksi menurun maka secara otomatis volume ekspor akan menurun.
Gambar 2.3. Kerangka Berfikir