Deskriptif Data Pajak Ekspor Kopi Sumatera Utara Tabel 4.2.

Di tahun 2007 jumlah produksi kopi mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terlihat pada triwulan I yang melonjak menjadi 15.825 ton. Akan tetapi kembali mengalami penurunan pada triwulan II menjadi 14.201 ton dan pada triwulan III juga demikian menjadi 9.386 ton jumlah produksi kopi di Sumatera Utara. Pada triwulan IV sempat mengalami kenaikan menjadi 11.404 ton. Pada tahun 2008 jumlah produksi kopi di Sumatera Utara terus mengalami kenaikan dan penurunan dan kondisi perekonomian dunia juga sempat mengalami krisis ekonomi. Pada triwulan I jumlah produksinya mencapai 13.518 ton kemudian naik menjadi 14.481 ton pada triwulan II. Kemudian mengalami penurunan pada triwulan III menjadi 11.220 ton. Akan tetapi pada triwulan IV jumlah produksi kopi di Sumatera Utara tahun 2008 naik menjadi 14.707 dari sebelumnya. Pada tahun 2009 triwulan I jumlah produksi kopi mencapai 13.430 ton mengalami kenaikan pada triwulan II mencapai 14.110 ton. Kemudian pada triwulan III sempat turun drastis yaitu hanya mencapai 9.650 ton. Dan kembali naik pada triwulan akhir mencapai 16.532 ton. Pada tahun 2010 triwulan I jumlah produksi kopi mencapai 15.816 ton dan naik pada triwulan II mencapai 17.110 ton. Kemudian pada triwulan III turun kembali menjadi 10.012 ton dan akhirnya naik jumlah produksinya pada triwulan IV menjadi 12.662 ton. Pada tahun 2011 jumlah produksi kopi di Sumatera Utara pada triwulan I mencapai 14.186 ton dan turun pada triwulan II menjadi 12.350 ton. Kemudian naik kembali pada triwulan III menjadi 16.228 ton dan kembali mengalami penurunan pada triwulan IV menjadi 13.981 ton. Kemudian di tahun terakhir 2012 jumlah produksi kopi turun dari sebelumnya. Hal ini terlihat pada triwulan I yang jumlah produksinya mencapai 13.350 ton. Kemudian mengalami kenaikan pada triwulan II mencapai 14.316 ton dan terus mengalami kenaikan pada triwulan III mencapai 16.580 ton. Namun pada triwulan IV jumlah produksi kopi di Sumatera Utara turun menjadi 13.019 ton dari triwulan sebelumnya. Naik-turunnya jumlah produksi kopi disebabkan beberapa faktor. Faktor utamanya yaitu serangan hama penggerek yang menyebabkan kopi menjadi busuk. Selain itu perawatan terhadap tanaman kopi terutama dalam pemberian pupuk dimana banyak para petani yang kurang rutin dalam memberikan pupuk, hal inilah yang mengakibatkan produksi berfluktuatif yang juga akan berdampak pada volume ekspor.

4.3. Analisis Data Penelitian

4.3.1. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi telah terdistribusi normal atau tidak. Alat uji yang digunakan dalam penelitian adalah uji Kolmogrov-Smirnov test. Data dinyatakan normal apabila nilai Kolmogrov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 Z1,97 dengan level asymp.sig 2-tailed level signifikan t 5. Hasil yang diperoleh dari perhitungan SPSS membuktikan bahwa data telah terdistribusi normal seperti yang terlihat pada uji Kolmogrov-Smirnov. Tabel 4.4 Uji Kolmogrov-Smirnov Sumber : Data diolah Dari tabel 4.4 dapat dilakukan uji :  Kolmogrov – Smirnov Z 1,97 X1 Pajak Ekspor = 1,032 1,97 X2 Jumlah Produksi = 0,711 1,97 Y Volume Ekspor = 0,948 1,97  Asymp Sig 2.Tailed Level Sig. 5 0,05 X1 Pajak Ekspor = 0,237 0,05 X2 Jumlah Produksi = 0,693 0,05 Y Volume Ekspor = 0,330 0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh data dalam penelitian ini terdistribusi dengan normal. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Ln Pajak Ekspor X1 Ln Jumlah Produksi X2 Ln Volume Ekspor Y N 32 32 32 Normal Parameters a,b Mean 1.7700 9.5001 9.7433 Std. Deviation .37079 .15722 .16433 Most Extreme Differences Absolute .182 .126 .168 Positive .100 .077 .077 Negative -.182 -.126 -.168 Kolmogorov-Smirnov Z 1.032 .711 .948 Asymp. Sig. 2-tailed .237 .693 .330 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.