Wita Yulistia, 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SFAE
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian,
teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja, 2008, hlm 117
“wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang diwawancarai dapat
termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah, orang tua siswa, dan lain-la
in.” Sedangkan menurut, Sanjaya 2009, hlm. 96 “wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan
menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu.” Dari kedua pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa wawancara ialah
suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan langsung atau melalui media dengan menggunakan bahasa lisan secara baik.
Dengan wawancara ini maka peneliti bisa mengumpulkan berbagai tanggapan yang dirasakan setiap individu ketika proses penelitian berlangsung,
sehingga peneliti bisa mengetahui informasi lebih banyak. Adapun jenis wawancara, terdiri atas wawancara terencana dan tidak terencana.
c. Studi Dokumentasi
“Studi dokumentasi ialah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar, maupun elektronik” Sukmadinata, 2009, hlm. 221. Sedangkan menurut Margono dalam Zuriah, 2006, hlm 181 “studi dokumentasi adalah cara
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis yang berhubungan dengan penelitian.” Dari kedua pendapat tersebut, dapat diperoleh gambaran bahwa studi
dokumentasi ialah pengumpulan informasi yang digunakan dalam penelitian sebagai sumber data yang berkaitan dengan suasana yang terjadi di dalam kelas
saat pembelajaran berlangsung dan penelitian tindakan kelas dilaksanakan.
F. Pengolahan dan Validasi Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pengolahan data kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan validasi data menggunakan triangulasi,
member check, dan expert opinion.
Wita Yulistia, 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SFAE
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh peneliti melalui teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data. Pengolahan
data pada penelitian ini dibedakan ke dalam dua jenis data yakni pengolahan data kualitatif dan data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif dilakukan untuk
mengukur peningkatan kemampuan berkomunikasi siswa berdasarkan presentase yang didapatkan. Adapun penjelasan peneliti sebagai berikut:
a. Data Kuantitatif
Arifin 2012, hlm. 191 berpendapat bahwa “Data kuantitatif adalah data
yang berhubungan dengan angka-angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif
menjadi data kuantitatif .” Penilaian atau pengukuran didapatkan melalui
penskoran yang diberikan oleh pada observer, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan teknik SFAE untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi siswa dalam pembelajaran sejarah.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif yang diperoleh peneliti didapatkan melalui berbagai teknik pengumpulan data misalnya wawancara dan studi dokumentasi. Bentuk lain data
kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video saat berlangsungnya penelitian. Adapun teknik pengolahan data kualitatif yang
diterapkan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis menurut Miles dan Huberman Sugiyono, 2012, hlm. 246 yang terdiri dari tiga komponen yaitu
“reduksi data, penyajian data, dan penarikan serta pengujian kesimpulan.”
1 Tahap Reduksi Data
Komponen pertama adalah reduksi data yaitu menurut Sugiyono, 2012, hlm. 247 “tahap reduksi data mengacu pada proses seleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksi, dan menstransformasikan data yang muncul dalam catatan atau transkip.” Data yang didapatkan dari lapangan
cukup banyak sehingga harus dicatat secara teliti dan rinci. 2
Tahap Penyajian Data
Komponen kedua adalah penyajian data, umumnya adalah kumpulan informasi untuk dilakukan penarikan kesimpulan dan tindakan. Dengan
melihat penyajian data mempermudah untuk mengartikan apa yang terjadi dan