Metode Penelitian METODE PENELITIAN

Wita Yulistia, 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SFAE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitan dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah.” Berdasarkan dua pendapat diatas serta kajian dari permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas PTK. Alasan pemilihan metode PTK dalam penelitian ini, karena PTK merupakan sebuah penelitian yang dilakukan secara sistematis, logis, dan terarah baik untuk memecahkan permasalahan, memperbaiki kondisi serta kualitas dalam proses pembelajaran. Melalui penelitian tindakan kelas, dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di kelas, sehingga kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran sejarah. Selain alasan tersebut, berdasarkan karakteristik PTK yaitu; 1 masalah berawal dari ruang kelas, 2 tujuannya untuk memperbaiki pembelajaran, 3 teknik utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian, 4 fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran, maka dari karakteristik tersebut terlihat, penggunaan metode PTK sangat sesuai untuk dijadikan sebagai fondasi dalam penelitian ini. Menurut Sudikin dan Suranto 2002, hlm. 16 “penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki danatau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional. ” Adapun menurut Sanjaya 2009, hlm. 26 “penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap p engaruh dari perlakuan tersebut”. Pendapat lain mengenai metode penelitian tindakan dikemukakan oleh Ernest T. Stringer dalam Kesuma, 2013, hlm. 3 “penelitian tindakan kelas ditampilkan dalam sebuah siklus proses penelitian berulang yang dapat dijadikan sebagai petunjuk guru mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk mempermudah siswa d alam belajar.” Wita Yulistia, 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SFAE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik benang merah bahwa penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah di kelas yang bersifat reflektif yang ditampilkan dalam sebuah siklus penelitian berulang dengan tindakan- tindakan tertentu guna memperbaiki proses pembelajaran di kelas.

D. Fokus Penelitian

Pada bab dua telah dibahas mengenai teknik SFAE dan kemampuan berkomunikasi, dalam pembahasan tersebut masih bersifat general belum menggambarkan secara rinci mengenai titik fokus penelitian. Sehingga, peniliti secara lebih spesifik perlu menentukan aspek-aspek apa saja dari teknik SFAE dan kemampuan berkomunikasi yang akan dikembangkan menjadi fokus penelitian. Berikut akan dijelaskan mengenai fokus peneltiankajian yang digunakan dalam penelitian kali ini.

1. Teknik Student Facilitator and Explaining SFAE

“Teknik student facilitator and explaining merupakan salah satu dari tipe model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen .” Trianto 2007, hlm. 52. Dalam penelitian ini teknik student facilitator and explaining yang dimaksud merupakan rangkaian penyajian materi ajar yang diawali dengan penjelasan secara terbuka oleh guru, kemudian memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan kembali kepada siswa lainnya, dan diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa. Tahapan-tahapan teknik student facilitator and explaining yang digunakan dalam penelitian kali ini merujuk pada pendapat Huda 2013, hlm. 228-229 yakni sebagai berikut: a. guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, b. guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran, c. guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, misalnya melalui bagan atau peta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran atau acak, d. guru menyimpulkan ide atau pendapat siswa, e. guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu, f. penutup. Wita Yulistia, 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SFAE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari tahapan-tahapan di atas dapat dinyatakan bahwa kegiatan dalam teknik SFAE diawali dengan kegiatan guru menerangkan materi secara garis besar, kemudian siswa diajak untuk mengemukakan idegagasan serta menanggapi pendapat siswa lainnya secara berkelompok, pada akhirnya guru memberikan kesimpulan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan diberikannya kebebasan pada siswa dalam mengemukaan idegagasan, akan menstimulus terjadinya komunikasi yang efektif antarsiswa, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan menjadi optimal.

2. Kemampuan Berkomunikasi

Proses komunikasi antar manusia terjadi jika adanya interaksi seorang penyampai pesan komunikator dengan seorang penerima pesan komunikan melalui media tertentu sehingga terjadi sebuah interaksi yang mendalam dan timbul pengertian. Proses komunikasi dalam penelitian ini berhubungan dengan proses belajar-menagajar di kelas. Komunikasi yang dimaksud didefinisikan sebagai salah satu keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan siswa komunikator dalam menyampaikan idegagasan secara tepat dan jelas. Proses komunikasi tersebut terjalin baik komunikasi antar dua orang, komunikasi dalam kelompok serta komunikasi publik yang nantinya ditujukan di depan kelas. Dalam pengolahan pesan yang disampaikan komunikator, siswa lainnya bertugas menyimak dan diperkenankan untuk bertanya, menyanggah, ataupun berkomentar. Stiggins dalam Setiawati, 2011, hlm. 25 menyatakan bahwa, terdapat beberapa kriteria atau aspek bekomunikasi yang dapat diamati atau dinilai saat proses pembelajaran, terutama saat diskusi berlangsung. “Stiggins menggolongkan aspek-aspek berkomunikasi ke dalam kontribusi yang baik, kriterianya adalah a menyampaikan gagasan sesuai topik, b menyimak dengan baik ketika siswa lainnya berpendapat, c meminta penjelasan pertanyaan, d membuat catatan singkat dan jelas, e menarik siswa lainnya untuk terlibat diskusi, f tidak takut untuk menentukan sikap dan mempertahankannya. ”

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS VIII SMP NURUL ISLAM

1 19 162

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENERAPAN STRATEGI STUDENT FACILITATOR ADN EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN Penerapan Strategi Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Kemampuan Komunikasi Pada Pembelajaran IPA Siswa Kel

0 6 13

PENERAPAN STRATEGI STUDENT FACILITATOR ADN EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN Penerapan Strategi Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Kemampuan Komunikasi Pada Pembelajaran IPA Siswa Ke

0 5 17

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS E

0 0 17

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS Ekonomi

0 0 13

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN HASIL Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Karangkonan

0 0 14

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN HASIL Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Karangkonang

0 0 14

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA - repository UPI S SEJ 1100570 Title

0 0 4

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE

0 0 17