Kemampuan Berkomunikasi Fokus Penelitian

Wita Yulistia, 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SFAE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemudian Johnson Supratiknya, 1995, hlm. 10-11 mengungkapkan untuk mampu mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif perlu adanya beberapa keterampilan berkomunikasi, beberapa keterampilan dasar komunikasi tersebut diantaranya: ‘Pertama, kita harus mampu saling memahami. Secara rinci, kemampu ini mencakup beberapa subkemampuan, yaitu sikap percaya, pembukaan diri, keinsafan diri dan penerimaan diri. Kedua, kita harus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita dengan jelas. Ketiga, kita harus saling mampu menerima dan saling memberikan dukungan atau saling menolong. Keempat, kita harus mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah antarpribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi kita dengan orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif.’ Dari kedua uraian di atas maka peneliti menentukan indikator kemampuan berkomunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: 1. keberanian menyampaikan ide gagasan sesuai topik, 2. informasi yang diberikan jelas dan dapat dimengerti oleh komunikan, 3. menyimak dengan baik ketika siswa lain sedang berpendapat, 4. tidak takut untuk menentukan sikap dan mempertahankannya, serta 5. memiliki keberanian bertanya sesuai topik.

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian diperlukan instrumen penelitian dan teknik pengumpul data yang akan digunakan. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam proses pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Sedangkan teknik yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

1. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati .” Sugiyono, 2012, hlm. 102. Adapun menurut Subana dan Sudrajat, 2001, hlm. 127 “instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti. ” Adapun menurut Suyanto 1997, hlm. 59 “instrumen penelitian merupakan perangkat yang digunakan untuk menggali data dari responden yang Wita Yulistia, 2015 PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SFAE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dijadikan sebagai sumber data yang diperoleh, data yang didapat tersebut bersifat penting dalam satuan penelitian .” Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi selama melakukan kegiatan penelitian. Fungsi dari instrumen penelitian ialah dipergunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau ketidakberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang diuji cobakan. Adapun instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasipengamatan menurut Supardi 2014, hlm. 127 merupakan “instrumen atau perangkat pengumpulan data yang digunakan untuk memotret aktivitas guru dan siswa di kelas, baik sebelum penelitian maupun selama pelaksanaan tindakan. ” Peneliti menggunakan pedoman observasi dalam penelitian ini ialah untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan siswa maupun guru selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik SFAE. Alasan memilih lembar observasi karena memudahkan peneliti dalam mendeskripsikan hasil penelitian dan penelitian ini bersifat kualitatif sehingga data yang digunakan dari hasil lembar observasi cocok digunakan dalam penelitian, karena peneliti secara langsung mengamati kegiatan proses belajar mengajar di kelas.

b. Catatan Lapangan

Lembar catatan lapangan adalah rekaman kejadian yang dilakukan oleh kolabolator atau teman sejawat maupun peneliti sendiri untuk menuliskan hal-hal yang belum terekam melalui lembar observasi. Menurut Kunandar 2008, hlm. 197 menjelaska bahwa catatan lapangan adalah: “catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan beberapa aspek lainnya dapat dicatat sebagai catatan lapangan dan akan digunakan sebagai sumber PTK. ” Lembar catatan lapangan digunakan untuk mendapatkan refleksi terhadap keterlaksanaan penggunaan teknik SFAE untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran sejarah. Alasan peneliti menggunakan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS VIII SMP NURUL ISLAM

1 19 162

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENERAPAN STRATEGI STUDENT FACILITATOR ADN EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN Penerapan Strategi Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Kemampuan Komunikasi Pada Pembelajaran IPA Siswa Kel

0 6 13

PENERAPAN STRATEGI STUDENT FACILITATOR ADN EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN Penerapan Strategi Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dan Kemampuan Komunikasi Pada Pembelajaran IPA Siswa Ke

0 5 17

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS E

0 0 17

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DALAM Penerapan metode Student Facilitator And Explaining (SFAE) sebagai upaya meningkatkam minat belajar siswa dalam pemebelajaran dan hasil belajar IPS Ekonomi

0 0 13

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN HASIL Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Karangkonan

0 0 14

PENERAPAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTU MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN HASIL Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Karangkonang

0 0 14

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TEKNIK STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA - repository UPI S SEJ 1100570 Title

0 0 4

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE

0 0 17