2.3.7 Diagnosis dan Pemeriksaan
Mendiagnosis tipe nyeri kepala secara benar diperlukan bagi membisakan pasien mendapat perawatan yang efektif. Evaluasi yang paling penting ialah
ditanyakan riwayat nyeri kepala pasien beserta riwayat keluarga pasien. Riwayat nyeri kepala pasien ini termasuklah serangan nyeri kepala dini dan sebelumnya
terutama saat, ketika, dan selepas nyeri kepala. Frekuensi, durasi dan yang berkaitan dengan simptom dari nyeri kepala tersebut juga ditanyakan. Riwayat
obat-obat masa lalu, ketika ini yang di konsumsi Chaula, 2010 Pada pemeriksaan neurologis pemeriksa akan menanyakan apakah adanya
gangguan pergerakan, koordinasi maupun sensasi. Sekiranya anak hanya mengalami masalah simptom, pemeriksaan neurologis lanjutan tidak akan
dilakukan. Terdapat kemungkinan perlu dilakukan Magnetic Resonance Imaging MRI dan atau Computerized Tomography Scan CT scan bagi menyingkirkan
diagnosis lainnya seperti tumor, stroke, aneurism, infeksi dan pelbagai masalah medis lainnya yang juga bisa menyebabkan nyeri kepala.
2.3.8 Komplikasi
Penderita migrain mempunyai resiko yang tinggi untuk mendapat epilepsi,
depresi, gangguan ansietas dan stroke Ferrari, 2007
2.3.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan migrain tanpa aura common migraine bergantung kepada frekuensi dan tingkat keparahan dari serangan. Apabila serangan migrain
jarang berlaku atau akut, rawatan biasanya tidak diperlukan Mumenthaler, 2006 Penatalaksanaan migrain pada anak mempunyai 3 fase. Pertama,
mengedukasi pasien dan atau orang tua pasien tentang pencetus migrain. Kedua, menyusun planat perawatan sekiranya berlaku serangan akut. Yang terakhir
mempertimbangkan profilaksis pada pasien yang sering terkena serangan migrain.
Universitas Sumatera Utara
a Penerangan dan edukasi Menjelaskan kepada pasien dan orang tua pasien bahwa ia
bukanlah tumor otak maupun perkara mengancam jiwa lainnya. Waktu tidur dan waktu makan yang reguler serta jadwal harian yang tidak padat
seharusnya diterapkan. Mengenal pasti pencetus migrain pada anak dapat mengurangkan kejadian serangan migrain. Merobah gaya hidup bisa
membantu mengontrol migrain karena migrain sering dipacu oleh faktor eksternal. Menurut kajian yang dilakukan, berolahraga selama 40 menit 3
kali seminggu selama 3 bulan dapat mengurangkan serangan migrain dengan kadar rata-rata sebanyak 0.93 pada bulan terakhir pengobatan.
Lakukan diet yang benar bagi mengontrol pencetus migrain misalnya kafein, cokolat, monosodium glutamat, kacang-kacangan dan buah-buahan
misalnya jeruk, pisang, alpokat dan buah yang telah mengalami proses pengeringan seharusnya dielakkan.
b Serangan akut Saat terjadinya serangan migrain minta anak untuk berbaring di
ruangan yang gelap dan sunyi dan sebaiknya tidur disaat serangan. Bisa diberikan analgesik acetaminofen atau ibuprofen. Promethazine dapat
menghilangkan mual, rasa hoyong dan sepertinya dapat mengurangkan nyeri. Oleh karena itu ianya sering digunakan pada perawatan awal. Secara
umumnya, semakin cepat penanganan awal diberikan, semakin kurang tingkat keparahan nyeri terjadi.
c Profilaksis Tujuan utama pemberian profilaksis adalah untuk mencegah
serangan migrain dan mengurangkan frekuensi dan keparahan daripada serangan. Setengah dari pasien mengalami 50 pengurangan migrain.
Kebanyakan profilaksis mempunyai efek yang pelbagai. Oleh karena itu, dipertimbangkan kepada pasien yang mendapat serangan 1-2 kali
seminggu untuk diberi profilaksis. Antara obat profilaksis yang diresepkan
Universitas Sumatera Utara
adalah amitriptilin, propranolol, selective seratonin reuptake inhitor SSRIs, antikonvulsan, riboflavin dan anti-depresi tricyclic. Penggunaan
obat ini efektif pada awalnya dan menjadi inefektif setelah penggunaan berlama-lama. Withdrawal drug haruslah dilakukan secara berperingkat
bagi mengelakkan kejadian migrain semakin parah. Menurut Rohkamm 2004 pemilihan pertama diberikan beta-bloker metoprolol, propanolol.
Yang kedua flunarizin atau valproate.
Perawatan status migrainosus Perawatan agresif diperlukan dan bisa juga dilakukan pada passien
rawat jalan. Terdapat 5 prinsip perawatan: hidrasi, analgesia, anti-migrain yang spesifik, anti-emetics dan sedasi. Oleh karena migrain bisa
menyebabkan muntah dan berkurangnya nafsu makan, rawatan rehidrasi dimulakan sebagai rawatan paling awal. Di berikan cairan Ringer Laktat
secara intravena diikuti dengan pemberian cairan Dekstrosa 5 sampai 10 sekiranya perlu. Pemberian analgesia seperti ketarolak secara
intramuskulus atau naproxen atau indometasin secara rektal supositoria Jr.C, 2010
2.3.10 Prognosis