Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang didalamnya terjadi interaksi antara guru dan siswa atau antar siswa yang memiliki suatu tujuan tertentu. Menurut Isjoni 2007:11 “pembelajaran merupakan sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa ”. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya guru untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Ruhimat 2010:5 “pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa melalui suatu proses belajar yang efektif untuk mencapai perkembangan optimal dan seimbang antara aspek kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam pembelajaran posisi siswa harus ditempatkan sebagai objek sekaligus subjek belajar, sehingga siswa tidak hanya menerima informasi akan tetapi siswa harus mampu mencari dan menerapkan informasi tersebut. Hal ini berarti bahwa siswa dalam belajar selalu dituntut untuk mengembangkan semua kemampuan dan potensinya secara maksimal ”. Selain itu, pembelajaran yang efektif tersebut harus dapat merangsang kemampuan komunikasi siswa, karena sejatinya kegiatan pembelajaran tidak akan pernah terlepas dari kegiatan berkomunikasi. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam proses pembelajaran, dengan kemampuan komunikasi siswa dapat mengkomunikasikan kembali seluruh potensi atau ide yang siswa tersebut miliki secara terbuka di kelas. Hal tersebut akan membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan saling mengkomunikasikan informasi atau ide satu sama lain, sehingga siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas, kegiatan pembelajaran efektif di sekolah seharusnya menjadikan guru sebagai fasilitator yang bersifat membimbing dan mengarahkan kegiatan pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, dalam setiap kegiatan pembelajaran guru belum sepenuhnya mengasah atau merangsang kemampuan komunikasi yang dimiliki Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat mentransfer ilmu atau informasi yang guru miliki kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional metode ceramah. Pembelajaran konvensional tidaklah buruk untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah memang sesuai digunakan dalam beberapa materi dalam pembelajaran pada mata pelajaran geografi, namun jika model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah tersebut digunakan dalam setiap kali kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu yang panjang bisa jadi siswa akan merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada partisipasi dan kontribusi siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran yang akan dilalui, dan pada akhirnya kan berdampak pada kemampuan komunikasi siswa yang pada akhirnya berpengaruh pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Akan tetapi hal tersebut tidak akan terjadi jika dalam kegiatan pembelajaran siswa mendapatkan sesuatu yang baru atau pembelajaran tersebut dilakukan dengan hal yang menyenangkan, sehingga diduga siswa tersebut akan lebih bersemangat dan berkontribusi secara aktif dalam proses kegiatan pembelajarannya. Djamrah 2006:3 menyatakan bahwa kemampuan yang dapat dimiliki siswa, akan ditentukan dengan kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Hal ini dapat diartikan, dengan penggunaan metode sesuai atau tepat maka akan sesuai pula dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan dalam suatu tujuan pembelajaran. Seperti yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya bahwa komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kegiatan pembelajaran karena jika komunikasi tidak terjadi dalam kegiatan pembelajaran maka tidak akan tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. Penggunaan model pembelajaran secara konvensional jika dilakukan secara terus menerus pada setiap kegiatan pembelajaran, sedikit banyaknya akan berpengaruh pada rendahnya kontribusi dan partisipasi terhadap mata pelajaran geografi di setiap kegiatan pembelajarannya. Hal ini salah satu yang dapat Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menyebabakan kurang terasahnya kemampuan komunikasi siswa itu sendiri. Kurangnya kontribusi dan partisipasi siswa di kelas ketika kegiatan pembelajaran menyebabkan siswa tersebut enggan untuk mengemukakan, mengajukan dan menjawab pertanyaan, mengklarifikasi pemahaman siswa mengenai materi yang kurang dimengerti dan mengajukan gagasan, pendapat atau ide berdasarkan hasil pemikiran siswa secara umum kepada publik ataupun teman lainnya baik secara lisan khususnya secara tulisan. Dalam kegiatan pembelajaran diperlukan untuk saling berinteraksi satu sama lain untuk bekerja sama dalam suatu kelompok kerja. Sehingga setiap anggota diharapkan dapat mampu saling berinteraksi dalam mengkomunikasikan gagasan atau pemikiran yang mereka miliki dan dapat saling melengkapi, mengklarifikasi ketidakpahaman terhadap suatu materi atau persoalan yang dihadapi dalam kelompok yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran seoptimal mungkin. Untuk mencapai kegiatan pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang dilakukan dan dibuat oleh siswa, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mendukung siswa berperan aktif didalamnya. Model pembelajaran kooperatif ini merupakan suatu model pembelajaran yang berbasis kerja tim atau kerja kelompok yang berpacu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas yang setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya masing-masing sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran Menurut Lie 2002:12 cooperative learning merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur yang disebut dengan sistem “pembelajaran gotong royong”, dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator. Selain itu menurut Ningrum 2009: 173 pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu strategi pembelajaran yang dilakukan agar siswa bekerja bersama-sama pada suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas terstruktur. Pembelajaran kooperatif learning ini memiliki lima unsur yang harus diterapkan, seperti yang diungkapkan oleh Lie 2002:31, yaitu: 1. Saling ketergantungan positif keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya, 2. Tanggung jawab perseorangan masing-masing anggota melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugasnya dalam kelompok bisa dilaksanakan, 3. Tatap muka setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi, 4. Komunikasi antar anggota unsur ini menghendaki agar siswa dibekali dengan keterampilan berkomunikasi, 5. Evaluasi proses kelompok adanya evaluasi untuk mengetahui proses kerja kelompok dan hasil kerja sama kelompok agar selanjutnya bisa berkerja sama dengan lebih baik lagi. Aktivitas quick on the draw merupakan aktivitas yang terdiri dari kelompok-kelompok siswa yang bertugas untuk menyelesaikan pertanyaan- pertanyaan yang disiapkan oleh guru. Sesuai dengan apa yang di kemukakan oleh Ginnis 2008:163-164 quick on the draw merupakan sebuah aktivitas riset dan kerja tim atau kerja kelompok yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan dan tulisan seperti berbicara mengungkapkan suatu gagasan, memberikan pertanyaan dan menyanggah suatu pendapat atau gagasan pada proses pembelajaran; mendengarkan, membaca kemampuan siswa dalam membaca soal secara tepat dan cepat sehingga dapat langsung mengetahui inti dari suatu soal tersebut, menulis menuliskan dan melaporkan hasil kegiatan atau aktivitas pembelajaran dengan laporan kelompok secara tertulis. Aktivitas ini berpacu kepada kecepatan sebuah tim dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dapat mendorong kerja sama berkelompok untuk menyelesaikan satu set kartu pertanyaan. Menurut Ginnis 2008:163-164 ada beberapa keunggulan dan manfaat dari aktivitas ini, yaitu: 1 Dapat membantu membiasakan siswa untuk mendapatkan pengalaman mengenai macam-macam keterampilan komunikasi seperti membaca, berbicara, menulis yang didorong oleh kecepatan aktivitas; 2 Membiasakan siswa belajar mandiri; 3 Membiasakan Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa belajar kepada sumber lain tidak hanya bersumber kepada guru; 4 aktivitas ini sesuai untuk siswa berkarakter kinestetik, karena dalam aktivitas ini siswa akan terus bergerak sehingaa siswa tidak akan duduk diam selama lebih 2 menit. Model pembelajaran kooperatif ini sesuai jika dikombinasikan dengan aktivitas quick on the draw dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif learning dengan kelima unsurnya yang juga terdapat dalam aktivitas quick on the draw dan keunggulan-keunggulan dalam aktivitas tersebut memiliki kesesuaian jika dikombinasikan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa akan memperoleh kesempatan berkerja sama dalam suatu kelompok yang heterogen dalam model pembelajaran kooperatif dan selain bekerjasama dalam suatu kelompok, siswa pun dapat melakukan kegiatan kerjasama tersebut dalam suatu aktivitas pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga akan lebih pembelajaran akan lebih optimal jika pada saat menggunakan aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif dengan komposisi siswa yang heterogen. Pembelajaran dikelas akan lebih menarik atau hidup jika didalam kelas siswa turut ikut berperan dalam proses pembelajaran tersebut. Aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif ini dapat membantu guru untuk melibatkan siswa berperan aktif didalamnya, sehingga guru tidak hanya menjadi satu-satunya sumber informasi yang hanya melakukan interaksi dan komunikasi yang sifatnya hanya satu arah saja dan siswa pun tidak hanya menerima informasi tersebut tanpa adanya interaksi dan komunikasi dalam pembelajaran tersebut. Aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara yang diduga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa pada mata pelajaran geografi. Keberhasilan model pembelajaran kooperatif quick on the draw ini dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa sebelumnya sudah diterapkan pada beberapa Sekolah Menengah Pertama di Pekanbaru dalam tesis Pascasarjana UPI tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Aktivitas Quick On The Draw Dalam Tatanan Pembelajaran Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kooperatif untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa” oleh Hayatun Nufus. Berdasarkan hasil penelitian kemampuan komunikasi matematis siswa mengalami peningkatan. Aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif ini belum pernah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, selain itu setiap pembelajaran dirasa perlu untuk meningkatkan baik kemampuan komunikasi, khususnya kemampuan komunikas tulisan siswa tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada program studi geografi dengan judul “Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMAN Caringin Kabupaten Bogor’’. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Apakah aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa di Sekolah Menengah Atas? Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan kedalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif terhadap kemampuan komunikasi siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran geografi di SMAN Caringin Kabupaten Bogor? 2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran konvensional metode ceramah terhadap kemampuan komunikasi siswa kelas kontrol pada mata pelajaran geografi di SMAN Caringin Kabupaten Bogor? 3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif dengan kemampuan komunikasi kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional? Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

KOMPARASI HASIL BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN HIDROSFER MODEL PEMBELAJARAN CERAMAH BERVARIASI DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KABUPATEN BATANG

0 7 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA : Studi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Peserta Didik Kelas X SMA NEGERI 7 Bandung.

0 1 17

PENERAPAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI SISWA POKOK Penerapan Strategi Quick On The Draw Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Komunikasi Siswa Pokok Bahasan Bangun Datar Segitiga (PTK Pem

0 3 16

PENERAPAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW PADPEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI SISWA Penerapan Strategi Quick On The Draw Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Komunikasi Siswa Pokok Bahasan Bangun Datar Segitiga (PTK Pembelajar

0 1 15

PENERAPAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X-D SMA NEGERI 5 BOGOR: Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Hidrosfer.

0 0 60

PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

1 3 62

(ABSTRAK) KOMPARASI HASIL BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN HIDROSFER MODEL PEMBELAJARAN CERAMAH BERVARIASI DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KABUPATEN BATANG.

0 0 3

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2015/2016.

3 20 318

Kata Kunci: Aktivitas, model pembelajaran, Quick on the Draw 1. PENDAHULUAN - Sumargiyani, Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Quick on the Draw pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar, hal. 87-96.

0 1 10