Latar belakang masalah PENDAHULUAN

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Industri kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia khususnya Jawa Barat. Walaupun krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 telah memporak-porandakan kehidupan bidang usaha besar dan menengah, ternyata Industri kecil tetap tegar dan berjalan dalam kehidupan ekonomi tingkat bawah. Untuk dapat terus berkembang industri kecil harus mempunyai keunggulan produk sehingga dapat memenangkan persaingan. Oleh karena itu dalam menggembangkan industri kecil khususnya di Jawa Barat, harus adanya bantuan dan dukungan pemerintah dalam meningkatkan keberadaan industri kecil agar dapat bersaing dengan industri besar dan industri menengah. Setelah terjadi krisis moneter keadaan ekonomi perlahan-lahan mengalami kemajuan sehingga mampu membuka peluang bagi industri kecil untuk mengembangkan usahanya, dan untuk itu industri kecil dituntut untuk mempertahankan keberlanjutan usahanya dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang ada di lingkungannya secara efektif dan efisien. Industri kecil merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian daerah. Peranan industri kecil terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terbukti dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran.Industri kecil selain memiliki potensi tinggi dalam penyerapan tenaga kerja ternyata masih memiliki berbagai keterbatasan yang masih belum dapat diatasi dengan tuntas sampai saat ini. Permasalahan utama yang dihadapi oleh industri kecil adalah sulitnya mendapatkan akses permodalan, keterbatasan sumber daya manusia yang siap, kurang dalam kemampuan manajemen dan bisnis, serta terbatasnya kemampuan akses informasi untuk membaca peluang pasar serta mensiasati perubahan pasar yang cepat. 2 Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Di Kabupaten Sukabumi, Industri kecil menjadi salah satu penopang perekonomian daerah. Industri kecil banyak sekali dijumpai disetiap daerah, yang keberadaanya diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat. Dalam pengelompokan kategori industri kecil yang sangat menonjol di Kabupaten Sukabumi adalah kelompok industri lokal dan industri sentra. Kelompok industri lokal umumnya merupakan usaha kerajinan rumah tangga yang dikerjakan oleh anggota rumah tangga. Sedangkan pada kelompok industi sentra, indikasi pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh terkonsentrasinya bahan mentah bagi suatu produksi di daerah-daerah tertentu. Industri sentra ini banyak dijumpai antara lain pada konveksi di Kecamatan Cikakak dan Kecamatan Cikidang, alat rumah tangga di Kecamatan Ciemas, kerajinan bambu di kecamatan Ciracap, kerajinan anyaman di Kecamatan Cireunghas, industri bola sepak di Kecamatan Parakansalak dan sebagainya. Daerah Parakansalak memiliki industri kecil yang patut diperhitungkan, salah satunya yaitu industri bola sepak yang telah menunjang kesejahteraan masyarakat sekitarnya.Pada kesempatan kali ini, penulis akan melakukan penelitian di Desa Parakansalak Kecamatan Parakansalak Kabupaten Suakabumi. Tabel 1.1 Profil Usaha Industri Bola Sepak Tahun Pengrajin orang Persentase 2007 29 - 2008 47 56.25 2009 49 4 2010 44 -9.62 2011 42 -4.26 2012 30 -26.67 Sumber: Data UMKM Kecamatan Parakansalak Dari tabel 1.1 dapat terlihat jelas bahwa keberadaan pengrajin bola sepak di Kecamatan Parakansalak selama enam tahun terakhir cenderung mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2008 keberadaan pengrajin bola sepak 3 Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 56,25 namun pada tahun selanjutya yaitu pada tahun 2010 keberadaan pengrajin bola sepak mengalami penurunan yang sangat signifikan pula, sebsar -9,62 dari tahun 2008,. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya pengrajin bola sepak terus mengalami penurunan sebesar 4,26 pada tahun 2011 dan 26,67 pada tahun 2012 Berdasarkan survey pra-penelitian yang dilakukan penulis terhadap 10 responden pengusaha bola sepak dari 30 pengusaha rata-rata terdapat penurunan laba yang dapat di lihat dalam Tabel 1.2 di bawah ini Tabel 1.2 Profitabilitas Pengrajin industri Bola Sepak Di Kecamatan ParakansalakBulan Februari 2013- Mei 2013 Bulan Laba Modal Sendiri ROE Februari Rp 38.250.000 Rp25.000.000 1.53 Maret Rp 52.000.000 Rp 28.000.000 1,85 April Rp 45.500.000 Rp 26.000.000 1,75 Mei Rp 40.500.000 Rp 23.500.000 1,72 Sumber : hasil wawancara pra penelitian Berdasarkan Tabel 1.2 tingkat profitabilitas para pelaku usaha kerajinan bola sepak mengalami perkembangan laba yang fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan. Pada empat bulan terakhir tingkat profitabilitas pada bulan Februari sebesar 1,53, artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1,53 sedangkan pada bulan Maret tingkat profitabilitas mengalami kenaikan 1,85 artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri menghaslkan laba bersih sebesar Rp 1,85 kemudian di periode bulan April tingkat profitabilitas para pengrajin bola sepak di Kecamatan Parakansalak menurun menjadi 1,75, artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1,75 sementara itu, tingkat profitabilitas pada bulan Mei yaitu 1,72, artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1,72. 4 Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bila dirata-ratakan selama 4 bulan terakhir profitabilitas para pengrajin mengalami penurunan sebesar 1,71. Artinya perusahaan dengan menggunakan modal sendiri untuk mendapatkan laba bersih terus mengalami penurunan, dikarenakan return atau penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan selama 4 bulan terkahir mengalami penurunan. Maka berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat profitabilitas pengrajin bola sepak di Kecamatan Parakansalak memiliki tingkat profitabilitas yang rendah. Pada kurun waktu bulan Februari sampai bulan Mei terlihat bahwa Return on Equity ROE cenderung mengalami penurunan. ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur produktifitas dari dana-dana pemilik perusahaan. Rasio ini juga menunjukkan rentabilitas dan efisiensi modal sendiri yang dapat dihitung dengan rumus Laba Bersih Sesudah Pajak Modal Sendiri. Kecenderungan penurunan rasio ROE menunjukkan menurunnya kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari segi produktivitasnya. Jika penurunan rasio ROE ini terus menerus terjadi tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan. Idealnya, perusahaan tetap mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan asset dan laba serta produktivitas dan efisiensi modal sendiri dari tahun ke tahun, kalau bisa meningkatkan profitabilitasnya. Kenyataan penurunan ROI dan ROE menunjukkan lemahnya kemampuan Pengrajin bola sepak di Kecamatan Parakansalak untuk mempertahankan kinerjanya. Akibatnya profitabilitas perusahaan cenderung menurun. Bila kecenderungan penurunan profitabilitas tersebut terus terjadi akan berdampak buruk terhadap perusahaan. Berdasarkan pra penelitian kecenderungan penurunan profitabilitas pengrajin bola sepak di Kecamatan Parakansalak terjadi karena:  Kurang mampu mengelola sumber input yang ada.  Kurang efisien sehingga harga tidak mampu bersaing dengan pengusaha besar  Susah mencari pangsa pasar  Kurang adanya pembaharuan dalam memproduksi barang yang dihasilkan  Total biaya yang besar sedangkan laba yang diperoleh terus mengalami penurunan 5 Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Profitabilitas sangat dibutuhkan dalam usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan hidup perusahaan tesebut. Pada pra penelitian masalah yang dihadapi oleh para pengrajin bola sepak yaitu susah mencari pangsa pasar sehingga pengusaha mengalami kendala dalam bidang pemasaran, selain itu juga tingkat harga yang ditetapkan oleh para pengrajin terdapat perbedaan sehingga tidak mampu bersaing dengan perusahaan sejenis. Para pengrajin bola sepak yang berada di Kecamatan Parakansalak tidak memilki pembukuan yang jelas sehingga mereka tidak bisa membedakan keuntungan yang diperoleh dan uang yang mereka miliki, selain itu juga kurang adanya inovasi atau pembaharuan dalam menghasilkan produk, seperti pola bola sepak yang standar pada umumnya, dan juga keberanian dalam menanggung resiko yang dihadapi apabila pengrajin bola sepak meningkatakan produksinya.. Berdasarkan hal tersebut,penulis merasa tertarik untuk meneliti mengenai adanya isu dari permasalahan profitabilitas khususnya industri kerajinan bola sepak yang berada di Kecamatan Parakansalak,untuk itu penulis mengambil judul dalam penelitian ini yaitu ”PengaruhPersaingan Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap ProfitabilitasPengrajin Bola Sepak Suatu Kasus Pada Industri Bola Sepak Di Kecamatan ParakansalakKabupaten Sukabumi ”.

1.2 Rumusan Masalah