Kuesioner Motivasi Belajar Instrumen Penelitian

Febi Rosalia Indah, 2014 Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Menghitung Skor Gaya Kelekatan Responden Adapun rumus perhitungan skor untuk setiap gaya kelekatan responden adalah sebagai berikut: 3 Menggolongkan Responden ke dalam Jenis Gaya Kelekatan Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu gaya kelekatan, responden harus memiliki skor maksimal salah satu gaya kelekatan yang paling tinggi dari skor maksimal dua gaya kelekatan yang lain.

2. Kuesioner Motivasi Belajar

Kuesioner motivasi yang digunakan dalam penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menurunkan langsung dari indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Makmum 2003:40. Indikator tersebut yaitu: jumlah waktu yang diluangkan siswa untuk belajar, seberapa sering siswa belajar di sekolah maupun di rumah, fokus siswa untuk mendapat atau mencapai tujuan yang diinginkan, siswa tidak mudah putus asa ketika mendapat kesulitan dan berusaha mencari jalan keluarnya, pengorbanan siswa dari segi moral maupun materil untuk mencapai tujuan, tingkat tujuan yang ingin diraih siswa, prestasi yang sudah didapat dengan usaha siswa, sikap yang dilakukan siswa dalam mencapai tujuan. Skor Gaya Kelekatan Menghindar = Skor Gaya Kelekatan Cemas = Skor Gaya Kelekatan Aman = Febi Rosalia Indah, 2014 Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kuesioner terdiri atas 30 item, yang berbentuk skala rating, dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,953 sangat reliable. Penyekoran kuesioner dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap pilihan jawaban responden, dengan ketentuan seperti yang tertera pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Penyekoran Kuesioner Motivasi Belajar Pilihan Jawaban Skor Favorable Unfavorable Sangat Sesuai 5 1 Sesuai 4 2 Ragu 3 3 Tidak Sesuai 2 4 Sangat Tidak Sesuai 1 5 Kemudian dilakukan perhitungan jumlah total skor yang didapat dari masing- masing responden, sehingga setiap responden memiliki skor motivasi belajar. Skor motivasi belajar responden ada pada rentang skor 24-120. Febi Rosalia Indah, 2014 Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian

1. Validitas Isi

Arikunto 2006 mengemukakan bahwa ukuran yang mampu melihat tingkat kevalidan instrumen disebut dengan validitas. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas isi dan daya diskriminasi item untuk menilai validitas instrumen. Validitas isi dapat dilakukan dengan uji analisis rasional menurut para ahli, yaitu professional judgment Azwar, 2011. Dalam penelitian ini professional judgement dilakukan oleh dua orang dosen jurusan Psikologi Unversitas Pendidikan Indonesia yang di dalamnya dilakukan analisis item yang telah disusun peneliti untuk dilihat pernyataan- pernyataan mana saja yang cocok dengan indikator ataupun item yang harus diganti atau bahkan dibuang.

2. Uji Keterbacaan Instrumen

Uji keterbacaan ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas fungsi aspek- aspek penilaian dan kalimat-kalimat yang dipakai. Hal ini dilakukan, agar dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi karena kurang sesuainya tujuan yang ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi yang diterima oleh responden terhadap setiap item kuisioner. Pada penelitian ini, uji keterbacaan instrumen dilakukan 1 orang guru SD dan 8 orang siswa SD. Perubahan susunan kalimat pada setiap item gaya kelekatan dan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel yang terdapat di lampiran halaman 106-107.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan professional judgement dan uji keterbacaan, kemudian dilakukan pengujian daya diskriminasi untuk mengetahui item yang layak dengan melihat Corrected Item-Total Correlation dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik Cronbach’s Alpha.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa SMA.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa SMA.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TIDAK AMAN DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING Hubungan Antara Kelekatan Tidak Aman Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Unggulan.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Unggulan.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Intelegensi Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ( Studi Korelasi Antara Intensitas Komunikasi Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII

0 0 18