Observasi Teknik Pengumpulan Data

Selly Siska Irvegalina, 2014 Penerapan pembelajaran IPS berbasis masalah untuk meningkatkan tanggung jawab sosial siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu peneliti adalah catatan yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan. Format catatan harian ini meliputi pengisian waktu, mendeskripsikan kegiatan yang terjadi selama penelitian berlangsung meliputi beberapa aspek saat pembelajaran di kelas seperti suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa lainnya.

4. Lembar Observasi Siswa dan Guru

Lembar observasi guru berfungsi untuk melihat sejauh mana guru siap dalam melaksanakan KBM di kelas. Selain itu, lembar observasi pelaksanaan penelitian yang fokus penelitiannya terhadap guru juga berfungsi untu melihat peningkatan-peningkatan guru setiap pelaksanaan penelitian. Tenaga pendidik sangat penting dalam proses KBM, keberhasilan ketercapaian siswa tergantung kepada tenaga pendidik tersebut. Maka peningkatan setiap pelaksanaan harus dinilai agar guru selalu melakukan perbaikan dalam setiap siklusnya. Lembar observasi siswa berfungsi untuk melihat peningkatan siswa setiap siklusnya, sehingga guru dapat merencanakan setiap tindakannya agar siswa dapat meningkatkan tanggung jawab sosialnya maupun hasil belajarnya. Lembar observasi siswa juga berfungsi untuk melihat kesiapan siswa dalam belajar dan mengikuti tahap-tahap PBL yang direncanakan oleh guru. Peningkatan perilaku tanggung jawab sosial juga dapat dilihat dari setiap siklus yang dicatat atau dinilai dalam lembar observa siswa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi adalah instrumen lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai alat pelengkap instrumen lain, termasuk kuesioner dan wawancara. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya yaitu indra penglihatan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau Selly Siska Irvegalina, 2014 Penerapan pembelajaran IPS berbasis masalah untuk meningkatkan tanggung jawab sosial siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu persepsi dari subjek yang diteliti. Untuk memaksimalkan hasil observasi, biasanya peneliti akan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan kondisi lapangan. Di antara alat bantu observasi tersebut misalnya termasuk buku catatan dan check list yang berisi objek yang perlu mendapat perhatian lebih dalam pengamatan. Alat lain yang juga penting yaitu kamera, film proyektor, dan sebagainya. Karena banyaknya alat bantu observasi, maka peneliti dianjurkan untuk dapat memilih yang tepat dan dapat memaksimalkan pengambilan data di lapangan. Dalam penelitian pendidikan, teknik pengambilan data dengan menggunakan metode observasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. a. Observasi terbuka Pada posisi ini kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi secara wajar. b. Observasi tertutup Pada kondisi ini kehadiran peneliti dalam menjalankan misinya, yaitu mengambil data dari responden, tidak diketahui responden yang bersangkutan. Model observasi tertutup ini, pada umumnya untuk mengantisipasi agar reaksi responden dapat berlangsung secara wajar dan tidak dibuat-buat, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang diinginkan. c. Observasi tidak langsung Pada kondisi ini peneliti dapat melakukan pengambilan data dari responden walaupun mereka tidak hadir secara langsung di tengah-tengah responden. Observasi tidak langsung ini semakin banyak dilakukan, sesuai dengan kemajuan teknologi komunikasi canggih, seperti penggunaan telepon, televisi jarak jauh, dan jasa satelit komunikasi yang dapat digunakan dalam dunia penelitian.

2. Wawancara

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN CONTROVERSIAL ISSUE DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA : penelitian tindakan kelas di kelas VII-7 SMP Negeri 30 Bandung.

4 9 58

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

0 2 52

PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 10 Bandung Kelas VII-C.

0 2 51

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Negeri 40 Bandung.

2 16 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OTENTIK (AUTHENTIC LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII A SMP NEGERI 7 BANDUNG.

4 8 40

PENERAPAN METODE INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU KESENJANGAN SOSIAL-EKONOMI DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMPN 5 Kota Bandung.

0 4 62

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII A SMP Pasundan 6 Bandung.

1 7 185

MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII-12 SMP Negeri 1 Bandung.

1 2 47

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung - repository UPI S IPS 1005488 Title

0 0 5

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Negeri 40 Bandung - repository UPI S IPS 1001569 Title

0 0 3